Penyebab Hydrocephalus
Apa yang menyebabkan bayi terkena Hydrocephalus? Agar lebih mudah memahaminya terlebih dahulu kita harus mengenal otak dan sistem saraf manusia terlebih dulu.
Sistem saraf manusia terbagi atas system saraf tepi dan system saraf pusat. Yang dimaksud dengan sistem saraf tepi (peripheral nervous system) adalah semua serabut saraf yang berada di luar otak atau sumsum tulang belakang. Yang dimaksud sistem saraf pusat (central nervous system) adalah bagian yang mengatur kerja saraf tepi yang terdapat di otak (brain), batang otak (brain stem) dan sumsum belakang (spinal cord). Otak itu sendiri terdiri dari 2 bagian besar, yaitu otak besar (cerebrum) dan otak kecil (cerebellum).
Di dalam kepala otak dibungkus oleh 3 selaput otak (menigen). Yang paling luar adalah selaput otak keras atau dura mater (the dura) yang mempunyai perlekatan erat dengan tulang tengkorak. Di lapisan bawahnya terdapat selaput otak lunak, yang terdiri dari lapisan arachnoid (arachnoid mater, the arachnoid) dan lapisan pia mater. Lapisan pia mater melekat sangat erat dan mengikuti lekukan permukaan otak seperti stocking. Antara kedua lapisan terakhir ini terdapat lapisan subarachnoid (subarachnoid space) yang mengandung cairan otak (cerebrospinal fluid, LCS).
LCS dihasilkan melalui proses di 4 rongga yang terdapat di dalam otak (brain ventricle). Dua yang pertama terdapat di otak besar kiri kanan (lateral ventricle), dari sana LCS dialirkan ke rongga tengah (third ventricle), lalu setelah ditambah LCS produk rongga itu dialirkan lagi melalui saluran di batang otak (sylvianduct) menunu rongga lain di batang otak (fourth ventricle). Rongga terakhir ini juga menghasilkan LCS yang selanjutnya dialirkan melalui 2 pasang lubang keluar, dari rongga ini menuju lapisan subarachnoid. Gangguan aliran LCS pada salah satu bagian tersebut pada bayi baru lahir menyebabkan terjadinya hydrocephalus dengan kepala yang makin membesar. Kelainan ini hanya dapat diatasi melalui operasi untuk menyediakan saluran keluar cairan LCS yang tersumbat. Kepala pada bayi ini dapat membesar karena ubun-ubunnya belum menutup.
Sumber : Daniel S. Wibowo, ” Anatomi Tubuh Manusia”, Penerbit Grasindo, Jakarta, 2006
Wednesday, January 16, 2008
Tahukah Anda?
Posted by KOMUNITAS ABG at 7:20 AM
Labels: enlightenment
Subscribe to:
Comment Feed (RSS)
|