Google

Tuesday, January 8, 2008

Ketika Menristek Mengunjungi Pabrik Kalbe di Cikarang

Topic : Business, Government

By Ari Satriyo Wibowo


Menristek Dr. Ir. Kusmayanto Kadiman, Selasa siang, 8 Januari 2008 berkenan mengunjungi pabrik Kalbe Farma di Kawasan Industri Delta Silikon, Cikarang. Meski sempat tersesat sesaat tetapi akhirnya rombongan menteri sampai juga ke lokasi.Ikut hadir dalam acara tersebut Ketua LIPI Umar Anggara Djenie, mantan menteri KLH Prof. Dr. Emil Salim, Asisten Menristek Dr. Amien Subandrio dan Dr. Sjamsuhidajat dan beberapa tokoh lainnya.

Mungkin tidak ada yang menyangka bahwa cikal bakal pabrik besar ini dulu berdiri 10 September 1966 di sebuah garasi rumah di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pada tahun 1985, Kalbe membangun pabrik di kawasan Pulomas yang kini menjadi lokasi pabrik PT Bintang Toedjoe. Pada 1997 lokasi pabrik Kalbe pindah ke Cikarang dan menempati area seluas 10 hektar.

Di pabrik itu Kalbe memproduksi obat bebas (over the counter/OTC), obat ethical dan obat berlisensi dari luar negeri. Seperti diketahui obat bebas yang dikenal masyarakat produksi Kalbe antara lain Promag, Enterostop, Fatigon, Cerebrovit. Johannes Setijono, Presiden Direktur PT Kalbe Farma, Tbk. mengungkapkan rahasia sukses produk OTC Kalbe,” Kami sukses bukan karena produk kami memiliki formula yang hebat tetapi lebih karena menjadi produsen pertama yang memproduksi obat itu di Indonesia.”

Ada berbagai macam bentuk obat yang diproduksi pabrik yang telah mengantongi sertifikat ISO 9001 (proses produksi) , ISO 14001 (lingkungan) dan ISO 18001 (keselamatan dan kesehatan kerja) itu. Di antaranya berupa plain tablet (tablet inti), film coated tablet, sugar coated tablet, hard capsule, soft capsule, sediaan kering, krim dan sirup.

Fasilitas produksi di pabrik itu dibagi menjadi 9 line. Di sini Menristek mengunjungi line 1 yang memproduksi obat bebas OTC Promag dengan kapasitas produksi 110 juta tablet per tahun dan line 6 yang memproduksi ampul injeksi. Fasilitas lain yang ditinjau Menristek antara lain laboratorium R&D dan fasilitas penyimpanan sample produksi dari tiap batch.

Produk Kalbe selain dipasarkan memenuhi kebutuhan domestik juga diekspor ke negara-negara di Asia Tenggara, Hongkong, Mongolia, Srilangka dan Nigeria.

Pada saat sesi tanya jawab kepada dr. Boen sang menteri bertanya produk obat apa saja yang merupakan ciptaan orisinil Kalbe Farma. Menurut dr. Boen sejak berdiri sudah ada dua produk asli Kalbe yakni Bioplacenton dan Kalpanax. Bioplacenton dulu diolah dari palsenta manusia tetapi karena alasan etis kemudian digunakan plasenta dari sapi. Salah satu manfaat Bioplacenton adalah untuk meredakan sakit sariawan. Sedangkan, Kalpanax merupakan obat panu yang dulu banyak diderita masyarakat Indonesia. Secara tradisional masyarakat dulu menggunakan umbi Laos untuk membasmi Panu. Di saat itulah Kalbe memproduksi Kalpanax yang formulanya terdiri dari asam salisilat dan surfaktan.

Bagaimana pendapat Anda?