Google

Wednesday, October 31, 2007

Tahukah Anda?

Facelift

Operasi facelift adalah cara yang populer untuk mengencangkan kulit wajah dan leher. Caranya dengan melepaskan kulit dan jaringan di bawahnya, kemudian menarik kulit ke atas. Kulit yang berlebihan dibuang sebagian. Hasilnya cukup dramatis. Operasi ini memakan waktu sekitar 2-3 jam dan bisa dilakukan dengan pembiusan lokal. Kekurangannya adalah ada bekas jahitan di depan telinga dan di belakang telinga, kadang-kadang juga di bawah rambut.

Sumber : dr. Edwin Djuanda, Anti Aging Rahasia Awet Muda, Penerbit FKUI, Jakarta, 2004

Monday, October 29, 2007

Dari Ajang Pesta Blogger 2007




Topic : Academic – Business- Government



By Ari Satriyo Wibowo



Sebuah pertemuan seperti ini pernah terjadi pada 28 Oktober 1908. Generasi baru sebuah bangsa pernah datang dari berbagai penjuru katulistiwa untuk berkumpul, duduk, bertatap muka dan melakukan janji bersama. Kami bangsa Indonesia mengaku berbangsa satu.



Hampir delapan puluh tahun kemudian, sebuah generasi baru kini pun tengah berjumpa. Berkumpul, duduk, bertatap muka dan berjanji untuk saling mengunjungi blog dan bertukar link. Ya inilah generasi Blogger Indonesia yang telah mengadakan pertemuan bertajuk Pesta Blogger 2007 “Suara Baru Indonesia” di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta pada Sabtu, 27 Oktober 2007 lalu. Acara tersebut diikuti sekitar 482 peserta dari seluruh Indonesia.



Menteri Negara Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mohammad Nuh berkenan membuka acara tersebut sekaligus mencanangkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Blogger Nasional.



Menurut Mohammad Nuh kini bukan zamannya lagi ada pembatasan menulis dan berekspresi. Yang diperlukan saat ini adalah tulisan-tulisan yang mencerahkan dari para blogger Indonesia. Diungkapkan bahwa blogger Indonesia saat ini berjumlah sekitar 130.000 orang. Dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang 22o juta jumlah itu teramat kecil. Menkominfo mengharapkan pada tahun 2008 jumlah blogger di Indonesia dapat mencapai jumlah satu juta orang.



Depkominfo mendukung penuh setiap kegiatan blogger Indonesia. Setiap tahun akan diberikan Blogger Award yang akan diawali pada tahun 2008 sekaligus memperingati satu abad Kebangkitan Nasional.Mohammad Nuh juga meminta para blogger Indonesia menciptakan lagu dan syair “ Suara Baru Indonesia” untuk dijadikan “lagu kebangsaan” para blogger Indonesia.



Acara diskusi dipandu Wimar Witoelar dari Perspektif.com. Pesta Blogger 2007 yang pertama kali ini diikuti blogger dari berbagai kategori blog mulai dari online marketing & sales, current issues, teknologi, wanita, selebriti dan personal. Tidak ketinggalan para komunitas blogger dari berbagai kota seperti AnginMammiri dari Makasar, Angkringan dan Cah Andong dari Yogya, Loenpia dari Semarang, BBV dari Bandung, Go RanahMinang dari Padang, Tukang Lenong tuan rumah dari Jakarta, Blogfam, Komunitas Blogger Muslim, Merdeka, Multiply Indonesia, dan IDGMAIL. Penyelenggara acara ini adalah Bubu.com dan Maverick.



Bagaimana pendapat Anda? Ayo suarakan pendapat Anda via tombol komentar di bawah ini.






Tahukah Anda?

Blog Teknologi Umur 3 Bulan dengan 4000 lebih Pengunjung Sudah Bagus untuk Ukuran Indonesia

Blog ABGNET yang baru berumur sekitar 3 (tiga) bulan tetapi telah dikunjungi lebih dari 4000 orang merupakan prestasi yang bagus untuk blog dengan kategori teknologi. Hal itu dikemukakan Priyadi dari Priyadi.net dalam Diskusi Mengenai Blog Dengan Muatan Teknologi dalam ajang Pesta Blogger 2007 di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu, 27 Oktober 2007 lalu. Priyadi didampingi Rismana dari perwakilan perusahaan Microsoft di Indonesia.

Menurut Priyadi, orang akan mengunjungi blog yang dinilai bermanfaat dan selalu dilakukan update. Blog teknologi termasuk blog yang minim pengunjung dibandingkan blog selebriti maupun yang membahasa masalah gaya hidup. Agar eksis maka konsistensi isi blog diperlukan. Demikian pula dalam menjaring komentar dari pengunjung.

Bagaimana cara meningkatkan traffic pengunjung? Ia menyarankan untuk blog-blog baru sebaiknya rajin untuk menjalin hubungan offline terlebih dahulu untuk menggaet lebih banyak pengunjung.

Sementara, Rismana dari Microsoft yang memiliki blog khusus membahas teknologi informasi secara mendalam mengaku bahwa dalam setahun blognya hanya dikunjungi 800 orang. Umur blognya kini sudah sekitar 3 tahun.

Friday, October 26, 2007

Kekuatiran AS Menghadapi Datangnya Abad Inovasi Massal

Topic : Government


John Kao adalah guru inovasi yang pernah mendapat julukan "Mr. Creativity" satu dasawarsa lalu. Ia kini menyoroti tentang Amerika yang kehilangan kepemimpinan global dan menjadi “negara Detroit yang gemuk yang cepat berpuas diri”. Detroit selama ini dikenal sebagai kota industri otomotif terbesar di AS.

Dalam buku terbarunya “Innovation Nation”, Kao menunjukkan tanda-tana bahaya seperti kondisi investasi rendah AS dalam infrastruktur fisik, kelambanannya untuk memulai akses broadband internet, kondisi sekolah umum yang menyedihkan serta sikap dingin AS terhadap imigran pasca 11 September 2001 --- sekalipun imigran banyak menyumbangkan berbagai kreatifitas bagi AS.

Kao memberikan analogi bahwa meningkatnya inovator di Asia adalah bagai “Sputnik (Rusia) yang diam” yang harus dilawan AS dengan inovasi sekelas “Apollo yang mampu mendaratkan manusia ke bulan.”

Sementara itu, Curtis Carlson, Kepala Stanford Research Institute, yang mengetahui dengan mendalam kekuatan Silicon Valley sejak awal mengatakan bahwa India dan RRC ibarat sebuah gelomabng Tsunami yang bakal menggulung AS. Layanan teknologi informasi dan industri peralatan kedokteran akan kehilangan banyak. “Saya meramalkan bahwa jutaan pekerjaan akan hilang, seperti yang terjadi pada tahun 1980-an ketika perusahaan AS menolak mengadopsi teknik total quality manajemen sementara Jepang maju pesat di bidang itu.”

Satu-satunya jalan kelua rmenurut, Carlson adalah mempelajari “tools” inovasi dengan benar dan melakukan perbaikan mendasar dalam knowledge base industry seperti industri teknologi energi, bioteknologi dan sektor-sektor berbasis iptek lainnya.

Ada empat yang kiranya perlu digarap AS yakni : 1) Memperbaiki pendidikan iptek dan matematika, 2) Menerima imigran terlatih, 3) Meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk mendukung riset-riset dasar, 4) Menawarkan insentif pajak untuk mempertajam inovasi di AS.

Bagaimana pendapat Anda? (ASW)

Sumber : The Economist, October 13th 2007, A special report on innovation

Tahukah Anda?

Banyak Tiruan Silicon Valley di Dunia

Lembah Silikon adalah julukan bagi daerah selatan dari San Francisco Bay Area California Amerika Serikat yang terdiri dari kota-kota seperti Cupertino, Palo Alto dan San Francisco. Julukan ini diraih karena daerah ini memiliki banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang computer dan semikonduktor.

Perusahaan-perusahaan yang sekarang menghuni Lembah Silikon, diantaranya Adobe Systems, Apple Computer, eBay , Intel dan Sun Microsystem.

Kini banyak terdapat berbagi tiruan Silicon Valey di berbagai wilayah maupun negara seperti Silicon Fen (Cambridge, Inggris), Silicon Alley (Manhattan, New York), Silicon Fjord (Skandinavia), Silicon Glen (Skotlandia) dan Silicon Bog (Irlandia).




Sumber : Wikipedia dan berbagai sumber

Thursday, October 25, 2007

Dari Ajang L’Oreal Indonesia Fellowships for Women in Science 2007

Topic : Academic - Business


Tahun ini program L’Oreal Indonesia Fellowships for Women in Science diminati para perempuan muda Indonesia dari hampir seluruh pelosok nusantara. Hal ini terbukti dari jumlah proposal aplikasi yang diterima sebanyak 65 proposal.


Yang mengajukan proposal penelitian tersebut para perempuan muda dari instansi pendidikan dan riset dari Pulau Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara Barat, hingga Papua. Dari 65 proposal tersebut terpilih delapan finalis dan akhirnya muncul tiga pemenang.


Ketiga pemenang tersebut adalah Wiratni (dosen Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada), Uun Yanuhar (dosen dan peneliti Fakultas Perikanan, Universitas Brawijaya Malang), dan Munti Yuhana (dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor).


Biopolimer


Penelitian Wiratni didasarkan pada kegelisahannya akan polimer sintetis yang biasa kita sebut plastik. Polimer sintetis ini adalah salah satu penemuan terbesar dalam sejarah peradaban manusia, mulai dari bungkus makanan sampai komponen mobil. Manusia pun akhirnya ketergantungan terhadap plastik, padahal di abad ke-21 ini plastik mulai terasa menjadi beban lingkungan karena bahan ini resisten terhadap degradasi oleh mikroorganisme di alam. "Plastik itu susah hancur," kata Wiratni.


Keprihatinan akan hal ini mendorong para ilmuwan untuk mengembangkan polimer alami berbasis sumber-sumber daya alam terbarukan, yang selanjutnya dikenal dengan istilah biopolimer. Salah satu biopolimer yang paling menjanjikan adalah poli hidroksi butirat (PHB). Biopolimer ini diproduksi di dalam sel oleh banyak bakteri yang dapat tumbuh pada jenis-jenis substrat yang sangat bervariasi, dari glukosa murni sampai limbah industri.


PHB menunjukkan perilaku yang sangat mirip dengan polipropilen. Kelebihan PHB terhadap polipropilen sintetis tidak hanya kemudahannya mengalami biodegradasi di tempat pembuangan sampah (menunjukkan pengurangan massa di atas 80 persen dalam lebih kurang dua bulan), tetapi juga karakternya yang biocompatible sehingga menjadikan PHB bahan yang potensial untuk aplikasi di bidang medis.


Penelitian-penelitian awal mengenai PHB memang mengarah kepada penggunaan PHB sebagai pengganti polimer sintetis untuk mempercepat proses degradasi di pembuangan sehingga mencegah akumulasi sampah plastik.


Selama pengalaman riset Wiratni dan koleganya sejak tahun 2005 teramati bahwa karakter PHB yang dihasilkan bervariasi dari satu batch ke batch yang lain. Studi awal menunjukkan bahwa variasi karakter tersebut (berat molekul, kemurnian, kristalinitas) sangat dipengaruhi oleh jenis bahan kimia dan suhu yang dipilih untuk proses purifikasi PHB.


Studi yang mendalam untuk memahami perilaku PHB memerlukan biaya besar, karena itu hadiah dana penelitian yang diperoleh Wiratni akan digunakan untuk menganalisis mengenai efek kondisi-kondisi proses terhadap kualitas produk PHB. Dengan analisis tersebut, untuk setiap perubahan kondisi proses, kualitas produk yang dihasilkan bisa diprediksi secara kuantitatif.


Produktivitas udang


Penelitian Munti Yuhana berupaya mengungkapkan kekayaan alam hayati Indonesia, khususnya akan keragaman mikroba yang memang selama ini belum banyak terungkapkan.


Tujuan utama penelitiannya untuk mengetahui keragaman populasi mikroba, baik berupa prokaryotik (bakteri, archaea) maupun eukaryotik (alga, diatom, invertabrata mikroskopis) dari sampel microbial flocs yang akan diisolasi dari salah satu tambak udang intensif di Lampung.


Dalam usaha budidaya udang intensif, penggunaan lahan budidaya diharapkan dapat seefektif mungkin dan seefisien mungkin. Misalnya, pemanfaatan pakan yang menghasilkan limbah pakan berkadar protein tinggi diusahakan seminimal mungkin sehingga kondisi perairan tambak selalu terjaga optimum bagi kebugaran udang yang dipelihara dengan kepadatan tinggi. Keberadaan microbial flocs dalam lahan tambak udang intensif ini sangat bermanfaat.


Microbial flocs adalah konsorsium gabungan berbagai komunitas mikroorganisme yang tumbuh di perairan/tambak. Bila dibandingkan dengan dominasi fitoplankton (alga hijau), keberadaan populasi microbial flocs bahkan lebih bermanfaat.


Dominasi fitoplankton di lahan tambak sering menyebabkan kandungan oksigen terlarut pada siang dan malam hari sangat berfluktuasi.


Tidak demikian halnya dengan perairan yang didominasi microbial flocs menjadi lebih stabil karena komunitas ini dapat memanfaatkan limbah nitrogen secara lebih efisien (melalui mekanisme syntrophy) dan efisiensinya tidak bergantung pada ada/tidaknya cahaya matahari maupun cuaca.


Fungsi utama microbial flocs adalah dapat mengubah limbah nitrogen menjadi pakan yang mengandung protein alami yang tinggi bagi udang yang kandungan nutrisinya belum bisa tergantikan oleh pakan buatan.


Vaksin kerapu


Sementara itu, penelitian Uun Yanuhar berpijak pada kesulitan yang dialami petani pembudidaya, khususnya ikan karang yang menjadi primadona saat ini adalah ikan kerapu.


Pada beberapa kasus budidaya ikan kerapu, kematian pada ikan terjadi pada masa telur dan saat ikan kerapu panjangnya mencapai empat hingga tujuh sentimeter. Kematian oleh virus ini mencapai 70-100 persen. "Pokoknya terserang virus dalam 72 jam mati semua. Usia 1-3 hari itu biasanya pada larva masih ada kuning telur, masih ada cadangan makanan," kata Uun Yanuhar.


Serangan penyakit khususnya virus viral nervous necrosis (VNN) ini merupakan patogen yang bisa berubah menjadi opportunistic ketika terjadi perubahan lingkungan, khususnya pada jenis ikan yang dibudidayakan. Mekanisme patogenesitas keberadaan patogen ini tidak terlepas dari mekanisme molekuler yang melibatkan komunikasi antara hospes, yaitu peran reseptor ikan, dan ligannya, yaitu patogen.


Terbentuknya ikatan di antara kedua faktor ini akan melibatkan proses lebih lanjut, yaitu ikatan membran protein bakteri dengan reseptor hospes dan juga ekspresi genetik dari DNA/RNA patogen (virus) terhadap sistem kekebalan ikan yang melibatkan ekspresi dari mtDNA dan juga ekspresi imun yang terbentuk karena adanya infeksi patogen.


Hal inilah yang salah satunya mendasari mengapa dalam menciptakan suatu antiviral tidak hanya memandang dari ekspresi patogennya, tetapi juga bergantung pada sistem pertahanan reseptor hospes, yaitu peran reseptor Immunoglobulin (Ig) melalui ekspresi antigen presenting cell sebagai peptida klas H atau merupakan molekul MHC yang berperan untuk menetralisir dan mengeliminasi virus, selain juga bermanfaat pada perbaikan genetik terhadap pengaruh lingkungan dan faktor genetik terhadap resistensi penyakit pada ikan.


Bagaimana pendapat Anda? (Elok Dyah Meswati/ Kompas)


Sumber : "Dari Biopolimer Sampai Vaksin Ikan Kerapu" , Kompas, Kamis, 25 Oktober 2007 hlm 14

Tahukah Anda ?

Biopolimer
Biopolimer, juga dikenal sebagai polimer organik, ialah polimer alami. Kanji, protein dan peptida serta DNA dan RNA ialah contoh biopolimer, di mana unit monomernya berturut-turut adalah glukosa, asam amino, serta asam nukleat. Komposisi kimia tepat dan urutan di mana unit-unit disusun dinamakan struktur utama polimer. Banyak biopolimer "berlipat" menjadi bentuk-bentuk tertentu, yang dapat menentukan fungsi biologi biopolimer. Biologi struktural adalah bidang penyelidikan bentuk-bentuk biopolimer.


Sumber : Wikipedia

Wednesday, October 24, 2007

The Battle for Brain Power

Topic : Academic


Frans Zwarts (58) , Rektor Universitas Groningen, Belanda, satu di antara sekian banyak akademisi yang ditemui Kompas di Belanda, yang berusaha meyakinkan Indonesia mampu berkembang untuk makin maju karena potensi manusia dan kekayaan lingkungannya. Namun, untuk melangkah pertama kali harus didasarkan pada hasil riset ilmiah.


Perguruan tinggi menjadi salah satu jawaban untuk mengembangkan riset. Namun tidak mudah mengandalkan perguruan tinggi di Indonesia menempuh berbagai riset.


Hasil riset para peneliti Indonesia dengan fasilitas dari perguruan tinggi di luar negeri pun tidak pernah mendapat apresiasi. Apalagi hasil riset dari perguruan tinggi di Indonesia yang kalah mapan, dibandingkan dengan perguruan tinggi di luar negeri.


"Penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia masih berjuang hanya untuk sekadar hidup," begitu yang dipaparkan di dalam rekomendasi Strategi dan Kebijaksanaan Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono oleh ISPI.


Ketua Umum ISPI Soedijarto beserta timnya menyerahkan rekomendasi tersebut kepada presiden pada Maret 2007. Dinyatakan, persaingan perguruan tinggi internasional sekarang sudah pada taraf The Battle for Brain Power, yaitu taraf "peperangan" demi meraih kualitas kekuatan intelektual.


Manifestasi The Battle for Brain Power antarnegara ditunjukkan dengan statistika tahun 2002-2004 perguruan tinggi India yang mencetak 700.000 teknolog dan ilmuwan, China 510.000 teknolog dan ilmuwan, Amerika Serikat 405.000 teknolog dan ilmuwan, Uni Eropa 490.000 teknolog dan ilmuwan, serta Jepang 350.000 teknolog dan ilmuwan.


Untuk anggaran pendidikan dari pemerintah bagi satu mahasiswa di Amerika Serikat mencapai Rp 200 juta, di Jepang Rp 108 juta, dan di Uni Eropa Rp 81 juta.


ISPI pun mengingatkan agar Pemerintah Indonesia mempertimbangkan upaya-upaya peningkatan anggaran secara signifikan untuk penyelenggaraan pendidikan tinggi. Satu di antara banyak alasan penting lainnya adalah pendidikan tinggi atau universitas sekarang menjadi kontributor utama temuan ilmiah.


Pada beberapa dekade terakhir sudah tidak ada lagi temuan ilmiah seperti dihasilkan para amatir Thomas Alva Edison (1847-1931) dan James Watt (1736–1819). Anugerah nobel setiap tahun sudah beralih kepada kalangan ilmuwan dari berbagai universitas di dunia. Itu semua berkat pengembangan pendidikan tinggi yang terarah dan tak sekadar ada.


Mudah dihubungi


Selama mengunjungi beberapa perguruan tinggi di Belanda, CW van Verseveld, akademisi Hogeschool van Arnhem en Nijmegen (HAN University), mengemukakan apa saja terkait dengan kegiatan para mahasiswanya. Beberapa laboratorium terlihat saling bersebelahan dan hanya dibatasi dinding yang transparan.


Verseveld selaku Direktur Institut Aplikasi Ilmu/Bioinformatika HAN University mengajak berkeliling ke beberapa laboratorium biologi dan kimia.


Di salah satu laboratorium, sejumlah mahasiswa mengamati unsur-unsur mikroskopik. Di ruang sebelahnya para mahasiswa mengamati reaksi kimiawi di dalam tabung-tabung kaca kecil.


Verseveld sempat mengajak ke laboratorium yang diisolasi. Laboratorium untuk penelitian produksi sel dengan tujuan perbaikan fungsi organ tubuh yang menunjang program HAN BioCentre. HAN BioCentre merupakan perusahaan jasa ilmiah di bidang kesehatan milik HAN University.


Dalam kunjungan singkat ke beberapa laboratorium kampus itu, tiba-tiba Verseveld menghentikan langkahnya. Ia pun lalu diam sejenak.


Verseveld seperti ingin memberitahukan sesuatu yang sangat penting, atau sesuatu yang sempat terlupakan, sehingga menahan langkahnya tiba-tiba. Ia terlihat ingin mengatakan sesuatu. Namun, tidak sesegera mungkin ia katakan. "Di sebelah sini adalah ruang dosen," katanya.


Beberapa ruang dosen terlihat di dekat ruang-ruang laboratorium. Dengan dinding-dinding kaca sangat memudahkan mahasiswa berkomunikasi dengan dosen. Komunikasi yang mudah antara dosen dan mahasiswa, serta pendidikan kemandirian dalam penelitian, kurang dikembangkan di Indonesia. "Itu masalah sangat sederhana. Namun, yang sederhana itu sangat penting dijelaskan," kata Verseveld.


Bagaimana pendapat Anda? (Nawa Tunggal/Kompas)


Sumber : "Perihal Implementasi Riset Perguruan Tinggi", Rubrik Humaniora-Terawang, Kompas, 24 Oktober 2007, halaman 14

Tahukah Anda?

Kewirausahaan Bukan Cuma untuk Bisnis


Jakarta, Kompas (24 Oktober 2007) - Indonesia perlu secara serius mempersiapkan lahirnya generasi entrepreneur atau wirausahawan untuk mencapai kemajuan ekonomi yang pesat. Usaha keras untuk meningkatkan pertumbuhan jumlah wirausahawan itu bukan hanya akan menolong generasi muda lepas dari kemiskinan dan pengangguran, tetapi secara keseluruhan akan menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.


"Bangsa ini perlu melakukan lompatan kuantum untuk menanggulangi masalah pengangguran dan kemiskinan dengan menerapkan pendidikan kewirausahaan. Dengan demikian, di Indonesia akan lahir generasi pencipta kerja, bukan pencari kerja, sehingga kemakmuran Indonesia yang kaya-raya dengan sumber daya alamnya bisa terwujud," kata pengusaha Ir Ciputra, Selasa (23/10) di Jakarta.


Pendiri Universitas Ciputra ini mendorong pemerintah, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan masyarakat untuk berkomitmen dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan yang dimulai di pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.


Pengangguran yang bertambah setiap tahunnya yang juga berarti menambah angka kemiskinan menjadi persoalan serius bangsa ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2006, pengangguran terbuka mencapai 11.104.693 orang. Pengangguran yang tidak lulus atau lulus SD mencapai 3.524.884 orang, SMP sebanyak 2.860.007 orang, SMA 4.047.016 orang, akademi/diploma 297.185 orang, dan universitas 375.601 orang.


Mengutip pendapat sosiolog David McCelland, Ciputra mengatakan, suatu negara bisa menjadi makmur bila memiliki sedikitnya dua persen entrepreneur dari jumlah penduduk tersebut. Dari data statistik, Indonesia diperkirakan baru memiliki 400.000 wiraswastawan atau 0,18 persen dari penduduk Indonesia. "Yang paling siap dan paling mudah untuk dididik dan dilatih kecakapan wirausaha adalah mereka yang berada di bangku sekolah. Bayangkan Indonesia memiliki sebagian besar generasi muda dengan pola pikir, karakter, dan kecakapan entrepreneur."


Menurut Ciputra, kewirausahaan bukan cuma untuk dunia bisnis. Berbagai lapangan kerja lain yang memiliki semangat, pola pikir, dan karakter entrepreneur akan membuat perbedaan, perubahan, dan pertumbuhan positif dalam profesi dan pekerjaan mereka di luar bidang bisnis. "Mereka akan memiliki daya kreatif dan inovatif, mencari peluang, dan berani mengambil risiko."


Antonius Tanan, pengurus Yayasan Ciputra Entrepreneur, mengatakan, pendidikan kewirausahaan semakin menjadi perhatian banyak negara, baik negara maju maupun berkembang. Pemerintah memiliki peran penting, mendorong pendidikan kewirasusahaan dengan membantu biaya pendidikan, dan mengembangkan kurikulum wirausaha. Robert Gardiner, Direktur Operasional Prestasi Junior Indonesia, mengatakan, pendidikan kewirausahaan di sekolah/perguruan tinggi bisa mendidik dan menginspirasi generasi muda untuk menggunakan bisnis dan ekonomi bagi peningkatan kualitas hidup mereka. (ELN)

Tuesday, October 23, 2007

Protokol KML dari Google, Jalan Menuju Web versi 3.0

Topic : Business


Tahukah Anda?

Penyedia Jasa Real Estate Online di AS


Zillow.com adalah sebuah layanan real estate online di AS yang diluncurkan sejak 8 Februari 2006. Didirikan oleh Rich Barton dan Lloyd Frink, mantan eksekutif Microsoft dan pendiri perusahaan travel Expedia. Zillow membantu orang untuk memperoleh nilai estimasi rumah melalui Zestimates. Zillow memanfaatkan peranti lunak Microsoft Bird's Eye View yang merupakan bagian dari Microsoft Virtual Earth.

Para agen real estate di AS yang merasa perannya kelak bakal diambil alih oleh Zillow.com menyerangnya secara kritis bahwa Zestimates tidak mencerminkan nilai rumah yang sebenarnya karena terkadang overvalued dan terkadang undervalued.



Sumber : Wikipedia

Monday, October 22, 2007

Gagasan Memasang Bar Code DNA pada Jutaan Spesies di Bumi

Topic : Academic - Government



By Ari Satriyo Wibowo




Bar Code DNA ditemukan Paul Hebert dari University of Guelph, di Ontario, Kanada pada tahun 2003. Gagasannya menciptakan identifikasi unik bagi setiap spesies yang didasarkan pada kode-kode pendek DNA. Memisahkan spesies selanjutnya menjadi tugas yang sangat sederhana karena tinggal mengurutkan beberapa simbol kecil DNA saja.




Dr. Hebert mengusulkan bagian dari gen yang disebut Cyto Chrome C Oxidase I (COI) sebagai cocok untuk tugas tersebut. Sebab semua binatang memilikinya. Tampaknya memang bervariasi, tetapi sesungguhnya tak terlalu banyak, untuk digunakan sebagai suatu penanda yang dapat dipercaya. Yang lebih penting COI lebih mudah diekstrasi, karena itu merupakan satu dari banyak gen yang ditemukan di luar nukles dari sel yang dalam struktur disebut sebagai mitochondria.




Gagasan itu bekerja dengan baik dan secara dramatis mampu mengurangi waktu menjadi hanya kurang dari sekitar satu jam serta membutuhkan biaya kurang dari US$ 2 untuk mengidentifikasi satu spesies. Salah satu spesies yang berhasil diberikan bar code adalah vertebrata goby misterius temuan Dr.Victor yang kemudian dinamakan Coryphopterus kuna pada Juli 2007 lalu setelah menggunakan sekitar 600 huruf genetik. Itulah vertebrata pertama yang memperoleh Bar Code DNA.




Salah satu proyek terkait adalah Mosquito Barcoding Initiative yang dilakukan Yvonne-Marie Linton dari Natural History Museum di London. Tujuannya dalah melakukan bar code terhadap 80 persen populasi nyamuk di seluruh dunia dalam waktu dua tahun ke depan untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan nyamuk seperti Malaria, Demam Berdarah, Demam Kuning dan West Nile Fever. Nyamuk bertanggung jawab terhadap setengah miliar infeksi malaria dan satu juta kematian di dunia setiap tahunnya. Cuma upaya tersebut akan menemui kesulitan dalam memenuhi target waktu karena spesies nyamuk di dunia ini terdiri dari lebih dari 3500 spesies.




Sejauh ini, tim Dr. Linton telah menggunakan gen COI untuk mengenali 390 spesies nyamuk , yang ternyata 7 persen di antaranya telah berubah menjadi spesies baru. Anopheles oswaldoi, misalnya, dikenal sebagai pembawa penyakit malaria di belahan bumi sebelah utara tetapi tidak untuk bumi di belahan selatan seperti Brazil. Hal itu sempat memusingkan. Tetapi melalui bar code DNA akhirnya diketahui bahwa Anopheles oswaldoi terdiri dari 4 spesies dan hanya 1 spesies yang merupakan pembawa penyakit malaria.




Dunia pengobatan herbal juga akan memperoleh manfaat. John Kress dan David Erikson, keduanya bekerja pada Smithsonian, telah melakukan bar coding terhadap 689 spesies yang tercantum dalam World Economic Plants. Mereka bermaksud menggambarkan kandungan dan kualitas dari produk natural alamiah yang dapat digunakan untuk pengobatan. Untuk itu, mereka terpaksa menentukan standar bar code tersendiri karena gen COI tidak terdapat pada tanaman.




Dr. Hebert berharap bahwa sekitar setengah juta spesies sudah dapat dibuatkan bar code DNA pada lima tahun mendatang dan dapat dengan mudah diakses secara online.




Bagaimana pendapat Anda? ( Sumber : The Economist, 22 September 2007)

Tahukah Anda?

Sumber : Microsoft Encarta Encyclopedia 2006

Friday, October 19, 2007

Mengenal Proton Beam Radiotherapy

Topic : Academic -Business



Penggunaan radiotherapy yang menggunakan pemaparan radiasi pada bagian DNA dari sel kanker sering menimbulkan masalah karena pada kenyataannya proses itu telah ikut membuat kerusakan pada jaringan yang sehat. Salah satu metode terbaik yang dikenal adalah melalui penggunaan Proton Beam. Tidak seperti Sinar X yang merupakan standar radiotherapy, proton beam dapat diatur energinya sehingga menghilangkan efek perusakan di bawah kulit. Artinya, Proton Beam mampu menghancurkan tumor tanpa menimbulkan kerusakan pada jaringan lainnya.

Sayangnya, pengoperasian mesin ini mahal sekali. Untuk menghasilkan proton beam dibutuhkan peralatan beberapa ratus ton dan untuk membangunnya paling sedikit dibutuhkan biaya hingga US$ 100 juta.Akibatnya sekalipun teknologi itu sudah muncul sejak tahun 1990, hanya sekitar 25 klinik di dunia ini yang mengoperasikannya.


Namun, temuan Dr.Thomas Mackie dari University of Winsconsin, AS berupa mesin Dielectric Wall Accelerator (DWA) kemungkinan bakal mampu menurunkan biaya pembuatan mesin menjadi hanya US$ 20 juta dengan alat yang lebih ringkas dan ringan. Bila mesin itu segera terwujud maka terapi dengan radiasi bakal makin nyaman dan efektif.

Bagaimana pendapat Anda? (ASW)
Sumber : The Economist September 2007

Tahukah Anda ?

Coronary angiography

Merupakan pemeriksaan melalui sinar X setelah pasien diinjeksi dengan sebuah radiopaque dye atau medium kontras, yang digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit jantung koroner. Wilayah yang tersumbat plak artherosclerotic tampak sebagai bagian hitam pada arteri jantung. Angiogram di bawah ini menunjukkan bagian arteri jantung yang tersumbat di bagian atas jantung. (Sumber : Microsoft Encarta Encyclopedia 2006)


Thursday, October 18, 2007

Tahukah Anda ?

Kerjasama ABG Meningkatkan Perolehan Paten



Sumber : Penelitian Loet Leydesdoerff dari Science and Technology Dynamics, University of Amsterdam

Wednesday, October 17, 2007

Apakah Efek GMR itu?

Topik : Academic - Business


Hadiah Nobel Fisika tahun 2007 ini diberikan pada teknologi yang digunakan untuk membaca pada hard disk. Terima kasih untuk teknologi ini yang mampu membuat hard disk menjadi miniatur secara radikal. Head yang mampu membaca secara sensitif diperlukan untuk membaca dari hard disk ukuran kompak yang dipasang di laptop maupun pemutar musik seperti iPod.




Pada tahun 1988 Albert Fert (ilmuwan Perancis) dan Peter Grunberg (ilmuwan Jerman) masing-masing secara independen menemukan sebuah efek fisika yang disebut Giant Magnetoresistent atau GMR. Perubahan magnetik yang sangat lemah mampu memberikan banyak perbedaan dalam hambatan listrik dalam sebuah sistem GMR. Sistem seperti itu adalah alat yang sempurna untuk membaca hard disk ketika informasi dikonversi menjadi arus listrik. Segera para ilmuwan dan insinyur bekerja untuk mewujudkannya efek itu sebagai alat pembaca di head. Pada tahun 1997 alat pertama yang mampu membaca head berdasarkan efek GMR diluncurkan dan menjadi standar teknologi. Hampir semua teknologi pembacaan head yang ada saat ini merupakan perkembangan lebih jauh dari GMR.




Sebuah hard disk menyimpan informasi, seperti musik, dalam bentuk area magnetik kecil berukuran mikroskopik dengan arah yang berbeda. Informasi dikeluarkan oleh head pembaca yang melakukan "scan" terhadap disk dan mencatat perubahan magnetik. Semakin kecik dan kompak ukuran hard disk, maka semakin kecil dan lemah pula area magnetik individualnya. Semakin sensitif head pembaca maka dibutuhkan pula informasi yang dikemas secara lebih mampat di hard disk. Head yang dibuat berdasarkan efek GMR dapat dikonversi ke dalam perubahan magnetik yang kecil menjadi hambatan listrik yang berbeda dan kemudian diubah menjadi arus listrik oleh head pembaca. Arus listrik memberikan sinyal kepada head pembaca dan kekuatannya disajikan dalam bentuk angka 1 dan 0.




Efek GMR ditemukan berdasarkan teknik yang dikembangkan pada tahun 1970-an untuk memproduksi lapisan yang sangat tipis dari berbagai material yang berbeda. GMR bekerja pada stuktur lapisan yang besarnya hanya seukuran atom. Atas dasar hal itu maka GMR merupakan salah satu aplikasi nyata dari bidang nanotechnology.




Bagaimana pendapat Anda?




Sumber : www.nobelprize.org

Tahukah Anda?

Era Hard Disk Kapasitas Terrabytes Telah Tiba

Berkat kemajuan teknologi nano maka kini kita telah memasuki era hard disk dengan kapasitas terrabytes atau setara dengan 1000 Gigabytes. Itu semua tak lepas dari jasa Albert Fert (Perancis) dan Peter Grunberg (Jerman) yang menjadi peraih Nobel Fisika 2007 atas temuan mereka berupa Giant Magneto Resistent (GMR) yang merupakan dasar dari pembuatan hard disk dengan kapasitas besar dengan memanfaatkan nanotechnology. Salah satu pelopornya adalah perusahaan Hitachi dari Jepang.


Tuesday, October 16, 2007

Pelumas Bagi Kerjasama ABG di Indonesia

Topic : Government

Setelah menempuh perjalanan panjang dan melelahkan, menurut Menristek Kusmayanto Kadiman, pemerintah akhirnya berpikiran bahwa tiga komponen ABG yakni Academic, Business, Government yang saling berjauhan perlu dicarikan upaya untuk saling mendekatkannya.

Menurut Menristek pihaknya sudah menerbitkan 4 buah buku undang-undang dan peraturan. Buku yang paling besar tentang UU 18/2002. Kemudian tiga buku putih kecil putih tentang peraturan pemerintah yakni PP 20/2005, PP 41/2006. PP 35/2007.

UU No. 18 / Tahun 2002 tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi membahas bagaimana seharusnya bangsa ini menengok ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kemudian undang-undang tersebut diturunkan lagi menjadi beberapa klausul. Klausulnya adalah bagaimana mengajak pihak swasta, apakah itu penyedia jasa, trading atau manufacturing agar mereka mau ikut dalam riset.

Namun, institusi pemerintah memiliki kendala bila bekerjasama dengan pihak swasta. Misalnya, swasta bekerjasama dengan ITB. Maka dengan asumsi ITB mulai Januari 2007 sudah dibiayai oleh pemerintah maka semua kegiatan itu sebenarnya sudah dibiayai pemerintah. Sehingga kalau ada kegiatan ITB yang menghasilkan uang maka uang tersebut harus disetorkan kepada pemerintah sebagai pendapatan negara bukan pajak. Boleh dana itu dipakai ITB tetapi tahun depan. Padahal, kegiatan penelitian bersama swasta itu harus diserahkan sekarang dan untuk menyerahkan hasil penelitian itu ITB membutuhkan dana sekarang juga bukan tahun depan. Sekarang berdasarkan PP No. 20/2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual serta Hasil Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan maka dana dari pihak swasta tersebut boleh dibelanjakan

PP No. 20/2006 (PP Alih Teknologi) tersebut melindungi instansi pemerintah yang melakukan riset. Mereka boleh memakai dananya terlebih dulu. Ini merupakan insentif pemerintah untuk para akademisi dan universitas pemerintah yang melakukan riset.

Kemudian ada satu hal lagi bahwa kekayaan alam dan intelektual kita sering dicuri oleh pihak luar negeri . Orang luar negeri datang meneliti kemudian mematenkannya di luar negeri seolah-olah itu milik mereka. Dengan PP No.41/2006 maka kerjasama penelitian dengan luar negeri diatur untuk memberdayakan para peneliti Indonesia agar tetap berhak atas paten dan publikasi ilmiah. Oleh karena itu, pihak asing yang melakukan penelitian di Indonesia diwajibkan memiliki local partner sekaligus equal partner. “Ide dasarnya setiap peneliti dari luar negeri harus kita mitrakan dengan peneliti dari dalam negeri. Dan itu betul-betul seimbang jadi hasilnya pun nanti benar-benar dimiliki bersama,” ujar Kusmayanto.

Bagi orang swasta apabila mereka melakukan riset mereka pasti akan menanyakan manfaat apa yang kan mereka peroleh. Pemerintah kemudian mengatakan karena mereka memiliki kewajiban-kewajiban seperti membayar pajak, bea cukai dan sebagainya maka pemerintah akan memberikan insentif. ”Kalau mereka, misalnya, membelanjakan uangnya untuk riset maka itu bisa diperhitungkan sebagai kewajiban membayar pajak. Atau kalau dia dalam riset tersebut perlu mendatangkan peralatan yang terkait dengan cukai atau pajak itu bisa diberi keringanan,” ujar Kusmayanto Kadiman.

Insentif dari pemerintah muncul dalam bentuk PP No. 35/2007 tentang pengalokasian sebagian pendapatan badan usaha untuk peningkatan kemampuan perekayasaan, inovasi dan difusi teknologi. Intinya adalah pemberian insentif pajak dan kepabeanan bagi industri yang melakukan kegiatan R&D.

Bagaimana dengan deducted tax 100% ? ”Kalau, misalnya, swasta melakukan risetnya untuk dia sendiri dan hasilnya nanti dipakai untuk diri sendiri ya tidak diberikan hingga 100 persen. Tetapi kalau dia mengundang orang lain, misalnya, Kalbe Farma dengan ITB melakukan penelitian dan hasil penelitiannya boleh dipakai kedua belah pihak maka yang akan mendapatkan manfaat lebih banyak orang maka untuk kasus seperti ini deducted tax-nya bisa 100 %,” Kusmayanto menambahkan.

Bagaimana pendapat Anda? (ASW)

Tahukah Anda?

Peranan Pelatihan Tenaga PhD dalam Kerangka Kerjasama ABGSumber : Vanha

Monday, October 15, 2007

Al Gore : Korban “Efek Kupu-Kupu” yang Akhirnya Menjadi Kupu-Kupu Nan Indah


Topic : Academic, Business, Government

It is now clear that we face a deepening global climate crisis that require us to act boldly, quickly and wisely,” begitu pesan Al Gore dalam film dokumenter paling laris sejagad “An Inconvenient Truth” (2006). Film itu juga telah dinobatkan sebagai film dokumenter terbaik dalam ajang Piala Oscar 2007 beberapa waktu lalu.


Kata-kata itu mungkin dapat mewakili presentasi Al Gore, mantan Wapres AS di masa pemerintahan Bill Clinton, yang sungguh mempesona sekaligus mencekam dalam film dokumenter “An Inconvenient Truth”. Tayangan berdurasi 100 menit karya sutradara David Guggenheim itu memikat karena disampaikan sarat dengan data dan tabel hasil penelitian bertahun-tahun. Sudah begitu, Al Gore sengaja memberikan ilustrasi dengan animasi kartun dan selingan humor sehingga penyajiannya terasa segar. Menyaksikan film dokumenter produksi Paramount Classic itu seolah membawa penonton mengikuti sebuah kuliah terbuka dari seorang mahaguru ulung di bidang lingkungan dengan dukungan efek multimedia yang menawan.

Tidak mengherankan bila Al Gore bersama IPPC (Panel Antarpemerintahan PBB soal Perubahan Iklim) yang melibatkan 3000 ilmuwan berbagi hadiah Nobel Perdamaian 2007. Meski beberapa menganggapnya anugerah ini sebagai kontroversi tetapi banyak ahli memandang pantas menghubungkan polusi karbon dengan perang di masa depan.

Ancaman pemanasan global memang nyata. Setiap peningkatan suhu sebesar 1 derajat di wilayah Khatulistiwa akan menciptakan peningkatan suhu sebesar 12 kali lipat di wilayah kutub Utara dan Selatan. Kekuatiran mencairnya es di kedua kutub semakin terlihat. Harian Indopos, 4 November 2006 tahun lalu , misalnya, melaporkan bahwa sedikitnya 100 gunung es mengapung di Samudra Selatan, di sebelah Selatan Selandia Baru. Setelah menerima laporan tersebut, pihak Maritim Selandia Baru segera mengeluarkan peringatan navigasi kepada seluruh pengguna jalur perkapalan tersebut. Berdasarkan pengamatan Angkatan Udara Selandia Baru bongkahan es tersebut berukuran 2 x 1,5 kilometer persegi dengan tinggi sekitar 130 meter.


AS dan Australia adalah dua negara yang menolak menandatangani Protokol Kyoto 2002. Pemerintahan AS dibawah Presiden Bush berkilah bahwa menandatangani protokol itu akan mengakibatkan penggangguran besar di negaranya. Protokol itu mewajibkan 40 negara untuk mengurangi emisi karbon dioksida sedikitnya 5,2 persen di bawah tingkat emisi tahun 1990 sebelum tahun 2008-2012. AS secara global menyumbang sekitar 30,3 persen dari pemanasan global sementara Eropa sebesar 27,7 persen dan Asia sejumlah 12,2 persen. Emisi karbon per kapita AS mencapai 5 persen sementara sumbangan emisi karbon AS berdasarkan wilayah mencapai 5,47 persen.


Saat ini jumlah Gas Rumah Kaca di atmosfer adalah yang paling besar daripada sebelumnya karena polusi yang disebabkan manusia. Itu menyebabkan Bumi jadi makin panas yang memicu perubahan iklim global yang ekstrem. Gletsyer di Kilimanjaro, Italia, Swiss, Peru dan Argentina dari tahun ke tahun makin menyusut dan menghilang. Di mana-mana terjadi badai, topan kencang termasuk Badai Katrina dahsyat yang melanda New Orleans, AS pada 29 Agustus 2005. Gelombang udara panas telah menewaskan 15.000 orang di Perancis, 14.000 di Belanda, 13.000 di Portugal dan 1400 orang Andhar Pradesh, India. Hujan dengan curah hujan di atas rata-rata juga terjadi dimana-mana. Akibat cairnya es di kutub maka negeri Belanda akan langsung tenggelam karena lokasinya yang lebih rendah dari laut dan kota-kota besar dunia seperti New York, Shanghai dan Calcutta terancam tenggelam dan ratusan juta manusia bakal kehilangan tempat tinggal.


Pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim gobal yang ekstrem diantaranya akan membuat musim kering yang berkepanjangan di berbagai belahan dunia yang berakibat terhadap kegagalan panen. Amerika Serikat yang selama beberapa dekade dikenal sebagai lumbung gandum dunia mungkin kelak akan lebih memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan domestik daripada mengekspornya. Australia, salah satu lumbung gandum dunia lainnya yang tidak menandatangi Protokol Kyoto juga telah merasakan dampak pemanasan global berupa kemarau terburuk dalam 100 tahun terakhir ( Kompas, 3 November 2006, “Australia Inginkan ‘Kyoto Baru’ di Asia”).

Korban Efek Kupu-Kupu

Dalam chaos theory dikenal istilah Efek Kupu-Kupu (The Butterfly Effect) yang mengacu pada penemuan bahwa pada sistem yang kacau, sebuah gangguan yang kecil di dalam sebuah sistem terkadang mendorong terjadinya perubahan besar terhadap keseluruhan sistem. Istilah tersebut muncul dari khasanah iptek di AS bahwa kepakan kecil sayap kupu-kupu dapat menciptakan perubahan kecil di atmosfer tetapi sekaligus mampu memicu terjadinya badai Tornado nan dahsyat.
Prinsip yang sama berlaku di masyarakat manusia. Perubahan yang kecil dalam sikap pandang seseorang pada suatu kesempatan ternyata mampu mendorong ke arah perubahan mendasar di dalam masyarakat secara keseluruhan.Al Gore, Wakil Presiden AS (1993-2001) di masa pemerintahan presiden Bill Clinton, adalah korban Efek Kupu-Kupu di kancah politik. Ketika Gore menjadi calon presiden dari Partai Demokrat berpasangan dengan Senator Joseph Lieberman pada tahun 2000, ia dikalahkan secara menyakitkan pasangan Partai Republik George W. Bush, Gubernur Texas yang berpasangan dengan Dick Cheney.Gore sesungguhnya memenangkan “popular vote” lebih dari 500.000 suara dari sekitar 105 juta pemilih di AS. Namun, ia gagal memenangkan “electoral vote” setelah 25 electoral votes di Negara bagian Florida dinyatakan merupakan milik Bush. Gore merupakan kandidat presiden AS pertama yang memenangkan “popular vote” tetapi kalah dalam “electoral votes”.


Penyumbang terbesar kegagalan Al Gore menjadi Presiden AS sesungguhnya akibat "Efek Kupu-Kupu" yang dilakukan seorang desainer grafis. Pada tahun 2000, Theresa LePore memiliki gagasan untuk memperbesar jenis huruf (font) yang terdapat pada kartu pemilihan umum yang ia rancang untuk Pemilu Presiden AS di kawasan Palm Beach, Florida, AS dengan alasan agar lebih mudah dibaca para pemilih. Namun, tanpa disadarinya desain baru kartu dengan dua halaman yang sama itu telah membuat bingung para pemilih tentang bagian mana yang seharusnya dicoblos.Sebagai hasilnya, 19.120 pemilih mencoblos gambar Pat Buchanan dan Al Gore sehingga kartu suara dinyatakan tidak sah. Sejumlah 3,407 pemilih dinyatakan memilih Pat Buchanan, hal yang mengejutkan Pat sendiri karena ia menduga hanya akan memperoleh ratusan pemilih saja. Sehingga diperkirakan ada 22.000 suara untuk Al Gore yang tidak terhitung atau salah coblos. Hasilnya seperti ditetapkan Mahkamah Agung AS bahwa George W. Bush yang memenangkan “electoral votes” di Florida, AS dan berhak masuk ke Gedung Putih. Sudah selayaknya, Bush berterima kasih atas jasa Theresa LePore.
Tanpa adanya "Efek Kupu-Kupu" seperti itu akankah Al Gore menjadi Presiden AS dan dunia menjadi lebih damai? Mampukah Gore menyelesaikan konflik Israel dan Palestina dengan adil? Akankah dia menyatakan Irak sebagai salah satu Poros Setan yang layak diserang terlebih dahulu karena memiliki senjata pemusnah massal yang berbahaya dengan konsekuensi perang yang berlarut-larut? Tidak ada yang tahu dengan pasti.


Andaikata Al Gore terpilih sebagai Presiden AS pada tahun 2000 lalu maka penulis buku laris Earth in the Balance : Ecology and the Human Spirit (1992) pasti akan meratifikasi Protokol Kyoto sehingga dampak pemanasan global tidak memburuk seperti saat ini ketika Presiden AS George W. Bush menolak untuk meratifikasi perjanjian itu pada 2002 karena lebih berpihak pada kepentingan para industrialis AS.

Melalui kuliah dan ceramahnya tentang dampak pemanasan global yang tak kenal lelah dari kota ke kota di hampir separuh negara bagian di AS mulai dari Nashville di Tennesse, Los Angeles, San Fransisco, Washington DC, New York, Columbus, Mineapolis hingga Ann Arbor di Michigan, ia menuai dukungan publik dan pers yang amat kuat. Berkat presentasinya yang sarat data ilmiah yang akurat publik diyakinkan akan bencana global yang bakal terjadi jika manusia mengabaikannya.Apa hasilnya? Sekalipun di tingkat negara AS, menolak meratifikasi Protokol Kyoto tetapi negara bagian dan kota-kota di AS secara bertahap akan dengan patuh menaati Protokol Kyoto tersebut. Dimulai dari negara bagian California, Oregon, Pensylvania dan diikuti pula negara bagian dan kota-kota di AS lainnya. Sesuatu yang ironis, bukan?
Langkah Al Gore bukannya tanpa halangan. Seorang ilmuwan bernama Philip Cooney yang semula bekerja pada American Petroleum Institute dan kemudian diangkat Presiden George W. Bush sebagai Kepala Staf Bidang Lingkungan di Gedung Putih berkali-kali melakukan pemutarbalikkan fakta tentang pemanasan global dalam laporan-laporan yang dikeluarkan Gedung Putih. Al Gore menyebut itu sebagai tindakan Gedung Putih yang memalukan sambil menyindir, “It is difficult to get a man to understand something when his salary depends upon his not understanding it.”


Ceramah Al Gore tidak hanya sebatas di dalam negeri, ia pun mengunjungi puluhan kota di luar negeri dari Toronto, London, Wina, Stockholm, Helsinki, Brussel, Geneva, Munich, Tokyo, Seoul hingga Beijing. Sambutan yang diperolehnya umumnya sangat hangat. Tidak mengherankan bila David Carr, seorang kolumis harian Times berpendapat, film dokumenter “An Incovenienth Truth” atau produksi National Geographic semacam “March of the Penguins” bakal menjadi kendaraan yang ampuh bagi bangkitnya jurnalisme advokasi baik di media cetak maupun elektronik.


Film dokumenter semacam itu mampu menggantikan isu-isu yang membosankan sekaligus menampilkan figur seseorang menjadi tontonan yang menghibur. Dengan anugerah Nobel Perdamaian 2007 ini dunia diingatkan kembali pada bahaya laten pemanasan global yang bukan main-main lagi melainkan harus ada tindakan nyata dan segera.

Bagaima pendapat Anda? (ASW)

Tahukah Anda?


Efek Gas Rumah Kaca

Selama ini, bumi menjadi hangat karena dipanasi oleh matahari melalui gelombang cahaya. Namun, cahaya matahari yang masuk tidak begitu saja diterima oleh bumi. Cahaya matahari harus melalui lapisan atmosfir yang menyelebungi dan melindungi bumi.

Cahaya yang masuk diserap oleh kehidupan di bumi. Sisanya dipantulkan kembali ke angkasa melalui radiasi. Atmosfer terdiri dari campuran dari berbagai gas. Beberapa jenis gas mempunyai kemampuan menahan panas matahari yang masuk dan mencegahnya kembali ke angkasa. Ini menyebabkan permukaan Bumi tetap hangat.

Fungsinya mirip dengan panel kaca di rumah kaca sehingga gas-gas tersebut disebut Gas Rumah Kaca (GRK). Tanpa proses ini, Bumi akan menjadi tempat yang dingin bahkan terlalu dingin untuk ditinggali mahluk hidup . Namun, terlalu banyak GRK akan menyebabkan suhu Bumi naik terlalu banyak.

Friday, October 12, 2007

Tahukah Anda?

Material Ukuran Kecil Alamiah dan Buatan Manusia


Sumber : The Richard E. Smalley Institute

Thursday, October 11, 2007

Sekali lagi Orang Jerman Terbukti Unggul di Bidang Kimia

Topic : Academic - Government


Negara Jerman sekali lagi menunjukkan keunggulannya di bidang kimia setelah salah satu warga negaranya Gerhard Ertl memenangkan hadiah Nobel di Bidang Kimia 2007.

Studinya tentang Kimia Permukaan menurut juri The Royal Swedish Academy of Sciences telah membantu pemahaman bagaimana cara bekerja katalisator pada mobil, fungsi dari fuel cell dan bagaimana besi dapat berkarat.

Reaksi kimia pada permukaan katalis memainkan peranan penting dalam berbagai proses industri seperti bagaimana caranya membuat pupuk buatan. Bahkan kimia permukaan dapat menerangkan kerusakan pada lapisan ozon, sebagai langkah vital dalam reaksi yang terjadi pada permukaan kristal es kecil yang terdapat pada lapisan stratosphere. Industri semikonduktor adalah area lainnya yang amat tergantung sekali pada pengetahuan kimia permukaan ini.

Terimakasih tentunya ditujukan pada industri semikonduktor yang memanfaat pengetahuan modern tentang kimia permukaan yang sedang naikdaun pada tahun 1960-an. Gehard Ertl adalah orang pertama yang melihat potensi dari teknik tersebut. Setahap demi setahap ia telah menciptakan sebuah metodologi pada kimia permukaan dengan mendemonstrasikan bagaimana prosedur eksperimen yang berbeda dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah reaksi permukaan.

Eksperimen tersebut membutuhkan peralatan hampa udara yang besar untuk mengamati bagaimana tingkah laku atom dan molekul pada permukaan logam yang ekstrem. Dalam kondisi seperti maka dimungkinkan untuk menentukan elemen mana yang berperan dalam sebuah sistem. Akibatnya kontaminasi kecil pada saat eksperimen akan mengacaukan semuanya. Agar diperoleh gambaran lengkap dari reaksi diperlukan peralatan presisi tinggi dan kombinasi dari berbagai macam teknik eksperimen.

Bagaimana pendapat Anda? (ASW)
Sumber : AP dan www.nobelprize.org

Tahukah Anda?

Terjadinya Karat

Karat terjadi sebagai akibat terjadinya reaksi kimia antara oksigen di udara dengan permukaan besi. Ilmu Kimia Permukaan yang mampu menerangkan peristiwa ini telah membuat Gehard Ertl dari Jerman meraih Nobel di Bidang Kimia 2007.



Wednesday, October 10, 2007

Ide Budi Daya Algae di Samudra : Menghentikan Pemanasan Global Sekaligus Memanen Biodiesel

Topic : Academic - Business

Salah satu gagasan paling gila untuk mengatasi dampak pemanasan global adalah dengan menumpahkan sejumlah besar zat besi (Fe) ke dalam samudra. Sebab, salah satu alasan mengapa samudra tidak seperti halnya daratan ditutupi dengan sejumlah besar tumbuh-tumbuhan adalah tidak adanya nutrisi penting untuk kehidupan tumbuhan khususnya zat besi.

Menambahkan zat besi ke dalam samudra, secara teoritis, akan memacu pertumbuhan ganggang air (Algae). Populasi Algae tersebut akan menyerap karbon dioksida dari atmosfir dan tumbuhan itu akan tenggelam dengan sendirinya ketika mengalami kematian. Dengan begitu maka dalam beberapa dekade mendatang maka konsentrasi udara di atmosfer akan kembali pada kondisi di zaman pra industrial.

Dalam sebuah konferensi di Oxford, Inggris, John Munford, seorang periset independen, menyarankan bahwa versi yang lebih dapat diterima dari proyek untuk ”memupuk samudra” itu kemungkinan akan mampu menghentikan perubahan iklim di bumi ini.

Proposal Munford adalah untuk memanen Algae ketimbang membiarkan mereka mati dan tenggelam. Ia memberikan catatan bahwa banyak spesies dari Algae lebih hemat digunakan sebagai sumber energi dibandingkan tanaman laut lainnya. Algae juga mampu memproduksi minyak yang tergolong jenis biodiesel. Hal ini menarik perhatian ilmuwan dan wirausahawan yang sedang mencari pengganti minyak bumi.

Proyek yang sudah ada saat ini adalah mengembangkan Algae air tawar. Namun, proyek ini ini membutuhkan kolam air tawar yang perlu dipelihara dan memerlukan wilayah daratan untuk disewa yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan lain. Sebaliknya, lautan umumnya tak perlu harus menyewa dan tanpa memerlukan biaya pemeliharaan yang besar.

Menurut Munford membiakkan Algae di wilayah Laut Utara mampu menghasilkan biodiesel untuk menggantikan bahan bakar minyak bumi yang digunakan untuk transportasi saat ini. Bila hal itu dapat dilakukan secara ekonomis maka biofuel aquaculture akan mempu menghijaukan lautan dengan ketebalan beberapa milimeter saja.

Bagaimana pendapat Anda? (ASW)
Sumber : The Economist

Tahukah Anda?

Siklus Hidup Algae jenis Selada Laut Ulva



Sumber : Microsoft Encarta Encyclopedia 2006

Tuesday, October 9, 2007

Ketika Riset Gene Targeting Meraih Nobel Kedokteran 2007

Topic : Academic

Mario R. Capecchi (University of Utah, AS) dan Oliver Smithies (University of North Carolina, AS) serta Martin J. Evans (Cardiff University, Inggris) secara bersama-sama dinyatakan meraih Nobel Kedokteran 2007 atas temuan mereka mengenai prinsip-prinsip untuk memperkenalkan modifikasi gen pada tikus dengan menggunakan embryonic stem cell.

Teknik dasar yang dikembangkan meliputi memperkenalkan fragmen DNA tertarget ke dalam embryonic stem cell tikus melalui proses yang disebut homologous rekombinant. Sel yang telah dimodifikasi tersebut kemudian disuntikkan ke embryo awal tikus pada fase blastosis yang kemudian di-implantasi ke tikus betina. Hasilnya berupa genetic chimera yang bisa dipasangkan dengan tikus normal untuk menghasilkan tikus yang telah termodifikasi gennya yang sering pula disebut sebagai tikus “knock out”.Perkembangan lebih lanjut dari teknik tersebut menghasilkan apa yang disebut teknologi “knock in” yang mampu menggantikan gen yang ada dengan lainnya atau memperkenalkan mutasi spesifik.

Gene targeting telah memproduksi lebih dari 50 modek tikus yang berbeda untuk menanggulangi penyakit yang diderita manusia seperti kardiovaskuler, penyakit neurodegenerative, diabetes dan kanker.

Gene targeting telah membantu untuk memahami peranan dari ratusan gen pada saat perkembangan fetal pada manusia. Riset Capecchi telah membuka selubung rahasia peranan gen dalam pembentukan organ pada mamalia dan keberadaan dari rencana tubuh. Hasil kerjanya mampu menerangkan penyebab terjadinya cacat bawaan sejak lahir.

Sementara itu, Evans menerapkan gene targeting untuk mengembangkan model-model pada tikus untuk keperluan mengatasi penyakit manusia. Ia mengembangkan beberapa model untuk mengatasi penyakit turunan cystic fibrosis dan telah menggunakan model ini untuk belajar mekanisme penyakit dan untuk menguji efek dari terapi gen.

Sedangkan Smithies memanfaatkan gene targeting untuk mengembangkan model pada penyakit turunan cystic fibrosis dan penyakit pada darah yakni thalassemia. Ia juga mengembangkan model tikus untuk mengatasi penyakit manusia lainnya seperti penyakit darah tinggi dan artherosclerosis.
Bagaimana pendapat Anda? (ASW)


Smithies

Evans


Capecchi

Sumber : Dikutip dari berbagai sumber termasuk dari www.nobelprize.org

Tahukah Anda?

Terapi Gen dengan Memanfaatkan Virus



Sumber : Microsoft Encarta Encyclopedia 2007

Monday, October 8, 2007

Memahami Ekonomi Ekor Panjang (Long Tail) : Lonceng Kematian Bagi Hukum Pareto (80/20)

Topic : Business

Terus terang buku ”The Long Tail” karya Chris Anderson merupakan buku yang luar biasa bagus sekaligus mencerahkan untuk memahami seluk-beluk sukses bisnis di dunia maya. ABGNET memperoleh rekomendasi untuk membaca buku ini dari Ibu Shanti L. Poesposoetjipto seorang pengusaha wanita yang bergerak di dunia teknologi informasi.

Buku ini mencoba membedah sebuah fenomena penjualan di dunia maya, yang dinilai menjungkirbalikkan teori ekonomi lama dalam mempersepsi apa yang dinamakan best-seller untuk suatu barang atau komoditi, di mana ada diktum "semakin banyak permintaan maka akan semakin tinggi pula penawaran", yang kalau sudah sedemikian ini maka sukseslah suatu bisnis.

Tetapi menurut buku ini, kesuksesan bisnis tidak tergantung pada barang atau komoditi yang bisa mencapai best-seller dalam suatu waktu yang singkat, justru barang yang semula dianggap sampah dan tidak dilirik orang mampu bertahan dalam konsistensi "dibeli orang" atau terjual meski dalam waktu yang lama, dan dikarenakan hal ini berlangsung secara konstan maka nilai bisnisnya bisa melampaui barang-barang yang dianggap best-seller.

Teori Long Tail itu berbunyi : ”Kultur dan ekonomi kita terus bergeser menjauh dari fokus terhadap sejumlah hits yang relatif sedikit (produk-produk dan pasar-pasar utama) di bagian Head pada kurva permintaan dan beralih ke pasar-pasar khusus (niche) yang banyak sekali di bagian Tail. Di zaman yang tidak mengenal ruang rak fisik dan efek leher botol (bottle neck) dalam masalah distribusi maka barang-barang dan jasa dengan sasaran terarah meski masing-masing hanya sedikit secara ekonomi bisa sama menarik dengan yang terdapat di pasar utama (mainstream).”

Fenomena pasar maya perbukuan oleh Amazon, juga bisnis rekaman model iTunes dan Rhapsody, adalah diantara model ekonomi baru yang dikaji Chris Anderson. Dalam uraian Anderson, bila dibandingkan toko buku konvensional, Amazon mempunyai keunggulan dalam banyak hal. Amazon, misalnya, tidak perlu rak buku yang banyak untuk keperluan display buku sebagaimana diperlukan toko buku konvensional. Selain itu, toko buku konvensional cenderung menciptakan pasar hanya bagi beberapa buah buku saja, terlebih bila penjualannya dianggap laku keras, maka ia pun ditampilkan pada wadah-wadah display terdepan. Padahal, justru karena hal inilah sekian eksemplar buku lainnya bisa saja tidak terjual satu item pun. Hal demikian ini tidak terjadi di Amazon. Riset Anderson mengatakan, semua koleksi buku di Amazon mempunyai probabilitas terjual hingga 98 persen meski hanya sekali saja terjual dalam setahun. Sedangkan di toko buku konvensional, tidak hanya satu judul bahkan ratusan judul bisa tidak terjual dalam satu tahun meski satu item saja. Daya tahan penjualan bisnis baru inilah yang disebut oleh Anderson sebagai fenomena ekor panjang (long tail).

Dengan demikian Hukum Pareto atau Aturan 80/20 yang sering digunakan untuk menerangkan bahwa 20 persen produk berperanan atas 80 persen pendapatan atau minoritas bisa memiliki memiliki peran jauh lebih besar, ternyata tidak berlaku dalam demokrasi di dunia maya ( Internet).

Hal demikian itu juga terjadi dalam bisnis rekaman maya. Maka tak heran bila tiba-tiba kita mendengar kepopuleran suatu grup musik mendahului penampilan mereka di media-media konvensional seperti televisi dan lain sebagainya. Perbedaan paling kentara antara bisnis baru ini dengan bisnis lama, yang membawa keuntungan lain di dunia musik adalah kemungkinan semua orang menciptakan pasarnya sendiri tanpa harus dilempar sana-sini sepderti bola pingpong oleh produser, hanya karena dianggap musik yang diusung tidak bisa menciptakan hits.

Alibris, misalnya, adalah agregator long tail --- sebuah perusahaan atau penyedia jasa yang mengumpulkan bermacam-macam barang --- kemudian membuat mereka tersedia dan mudah ditemukan, biasanya di suatu tempat. Yang dikerjakannya dengan menghubung-hubungkan stok yang tersebar di ribuan toko buku bekas adalah memanfaatkan informasi tersebut untuk menciptakan pasar yang cair sama seperti pasar sebelumnya yang tidak cair (sewaktu buku masih baru).

Dengan jumlah stok dan pelanggan yang mencapai critical mass, perusahaan ini menyadap harta tersembunyi yang ada di balik pasar buku bekas. Dan, mengerjalan dengan biaya luar biasa kecil dibandingkan bila menghimpun data stok sebanyak itu sendiri dari awal. Sebagian terbesar pekerjaan membuat katalog diserahkan kepada tiap penjual buku, yang mengetik sendiri kemudian mengirimkan data tersebut kepada Alibris.

Itulah the root calculus yang ada pada si ekor panjang makin rendah biaya penjualan, makin banyak yang dapat Anda jual.Dalam hal ini agregator adalah salah satu perwujudan dari demokratisasi distribusi. Mereka semua menurunkan penghalang untuk masuk ke suatu pasar memungkinkan banyak produk memenuhi persyaratan dan bisa bertemu dengan peminat masing-masing ke sana.

Mereka adalah Google sebagai agregator long tail periklanan ( iklan-iklan ukuran kecil dan menengah di Google Adwords serta penerbit yang mendapatkan uang dari iklan Google Adsense). Rhapsody dan iTunes menjadi agregator di bidang musik. Netflix di bidang perfilman. Ebay menjadi agregator produk-produk fisik dan pedagang-pedagang yang ingin menjual jutaan kado ulang tahun orang-orang biasa.

Ekonomi baru ini mungkin tidak bisa menggantikan ekonomi lama dalam hal penjualan, mengingat beberapa keterbatasan (terlebih lagi di Indonesia) seperti perlunya personal PC atau laptop plus internet oleh setiap orang (meski bisa juga diperankan oleh Warnet), akan tetapi setidaknya buku ini dengan usungan ekonomi barunya membuka perspektif lain dalam hal mana caranya menciptakan pasar. Meskipun hal ini tidak laik juga dikatakan sebagai cara bisnis yang bersifat komplementer atau alternatif. Apalagi, bagi mereka yang hendak merintis menjadi seorang wirausahawan (enterpreneur).

Selamat tinggal bisnis hits dan selamat datang pada pluralisme penjualan dan penawaran.Di dunia nyata (fisik) mungkin Hukum Pareto berlaku tetapi tidak di dunia maya. Bagaimana pendapat Anda? (ASW)

Tahukah Anda?

Topologi Jaringan Internet

Sumber : Microsoft Encarta Encyclopedia 2006

Saturday, October 6, 2007

Debbie dan Penelitian Enzim untuk Industri

Topic : Academic- Business

Debbie Soefie Retnoningrum, PhD belajar S3 di AS di bidang mikrobiologi mulai Februari 1988 hingga 1993. Di University of Minnessota, AS ia diterima di Fakultas Kedokteran untuk belajar tentang bakteri. Dulu Debbie tidak tahu bagaimana suatu penyakit bisa timbul. Ternyata, bakteri itu dapat berinteraksi dengan tubuh manusia. Di dalam interaksi tersebut, yang mengherankannya, untuk timbulnya penyakit ternyata tubuh manusia tersebut ikut membantu walaupun sebenarnya manusia juga memiliki sistem pertahanan tubuh.

Wanita yang meraih gelar S1 di Fakultas Farmasi ITB tahun 1983 itu pernah menjabat sebagai Ketua KPP Bioteknologi ITB selama periode 2003-2005. Sebelumnya lembaganya itu bernama PAU Bioteknologi ITB yang pernah dipimpin Prof. Oei Ban Liang,PhD antara 1985 dan 1997.

Waktu menjadi Ketua KPP Bioteknologi ada perubahan yang dilakukan Debbie. Pada zaman Prof. Oei Ban Liang penelitian dirancang untuk menemukan obat seperti Penicilin. Tetapi tampaknya penelitian itu kalah unggul dengan penelitian yang dilakukan RRC. Sehingga ketika menjabat sebagai Ketua KPP Biotek Debbie mengumpulkan kolega-kolega di bioteknologi sehingga akhirnya disepakati untuk melakukan penelitian di bidang teknologi enzim untuk industri. Sehingga kemudian banyak penelitian yang diarahkan ke sana. Pemanfaatan teknologi enzim itu, misalnya, untuk tekstil, produksi gula (glukosa) dan bioetanol.

Debbie tetap melanjutkan program-program yang dilakukan PAU Bioteknologi ITB sebelumnya tetapi ada satu yang baru dirintisnya yakni berusaha menggaet pihak industri. Untuk itu, ia melakukan roadshow ke berbagai industri seperti industri obat, vaksin dan minyak. ”Rupanya industri-industri di Indonesia masih tidak bersedia bila penelitiannya tidak bisa diaplikasikan langsung,” ungkap wanita kelahiran Bandung, 15 November 1956 itu.

Meski begitu, KPP Bioteknologi ITB pada akhirnya memperoleh proyek penelitian dari beberapa industri. Misalnya, dari Biofarma dan Kalbe Farma dalam bentuk ”small project”.

Dalam hal penelitian di dalam negeri lembaga yang dipimpinnya banyak menerima dana penelitian yang berasal dari dana dari DIKTI, RISTEK dan Toray.

Debbie juga berupaya bekerjasama dengan universitas-universitas yang levelnya masih di bawah ITB seperti Universitas Hassanudin di Makassar dan Universitas Udayana di Denpasar, Bali. Mengapa begitu? Waktu itu ada sebuah skema di Indonesia yang penelitiannya berkaitan sehingga ada universitas yang mesti harus dibantu atau dibina oleh mereka yang berkaitan disiplin ilmunya. Apabila partner kerjasama melakukan penelitian dengan Debbie maka dilakukan penelitian mengenai penyakit sesuai dengan bidang yang dikuasainya yakni mikrobiologi sedangkan bila dengan temannya di ITB yang menguasai bioteknologi lingkungan maka penelitiannya tentang bioteknologi lingkungan.

Tak cuma di dalam negeri, Debbie juga merintis international collaboration dalam bidang penelitian. Salah satu yang berhasil adalah kerjasama penelitian dengan Universitas Groningen, Belanda.

Kini ia kembali mengajar di Fakultas Farmasi ITB yang lebih terkenal sebagai ”School of Pharmacy ITB”. Di ruangnyayang terletak di lantai 4 ia kini merasa betah karena di sana dilengkapi pula dengan laboratorium mikrobiologi yang lengkap. Debbie memang benar-benar seorang peneliti sejati.

Bagaimana pendapat Anda?(ASW)

Tahukah Anda?

Peranan "Restriction Enzym" dalam Rekayasa Genetika



Sumber : Microsoft Encarta Encyclopedia 2006

Friday, October 5, 2007

Tahukah Anda?


Enzim Lipase

Enzim ini merupakan katalis reaksi pemecahan molekul lipid dengan cara hidrolisis. Enzim lipase bekerja secara optimal pada pH antara 5,5 sampai 7,5 dan dengan demikian dalam lambung tidak bekerja secara efektif dan optimal. Namun, lipase tahan terhadap lingkungan yang bersifat sangat asam dan juga melangsungkan reaksi hidrolisis terhadap molekul triasil gliserol atau trigliserida yang mengandung asam lemak pendek atau sedang.