Google

Wednesday, October 24, 2007

Tahukah Anda?

Kewirausahaan Bukan Cuma untuk Bisnis


Jakarta, Kompas (24 Oktober 2007) - Indonesia perlu secara serius mempersiapkan lahirnya generasi entrepreneur atau wirausahawan untuk mencapai kemajuan ekonomi yang pesat. Usaha keras untuk meningkatkan pertumbuhan jumlah wirausahawan itu bukan hanya akan menolong generasi muda lepas dari kemiskinan dan pengangguran, tetapi secara keseluruhan akan menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.


"Bangsa ini perlu melakukan lompatan kuantum untuk menanggulangi masalah pengangguran dan kemiskinan dengan menerapkan pendidikan kewirausahaan. Dengan demikian, di Indonesia akan lahir generasi pencipta kerja, bukan pencari kerja, sehingga kemakmuran Indonesia yang kaya-raya dengan sumber daya alamnya bisa terwujud," kata pengusaha Ir Ciputra, Selasa (23/10) di Jakarta.


Pendiri Universitas Ciputra ini mendorong pemerintah, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan masyarakat untuk berkomitmen dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan yang dimulai di pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.


Pengangguran yang bertambah setiap tahunnya yang juga berarti menambah angka kemiskinan menjadi persoalan serius bangsa ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2006, pengangguran terbuka mencapai 11.104.693 orang. Pengangguran yang tidak lulus atau lulus SD mencapai 3.524.884 orang, SMP sebanyak 2.860.007 orang, SMA 4.047.016 orang, akademi/diploma 297.185 orang, dan universitas 375.601 orang.


Mengutip pendapat sosiolog David McCelland, Ciputra mengatakan, suatu negara bisa menjadi makmur bila memiliki sedikitnya dua persen entrepreneur dari jumlah penduduk tersebut. Dari data statistik, Indonesia diperkirakan baru memiliki 400.000 wiraswastawan atau 0,18 persen dari penduduk Indonesia. "Yang paling siap dan paling mudah untuk dididik dan dilatih kecakapan wirausaha adalah mereka yang berada di bangku sekolah. Bayangkan Indonesia memiliki sebagian besar generasi muda dengan pola pikir, karakter, dan kecakapan entrepreneur."


Menurut Ciputra, kewirausahaan bukan cuma untuk dunia bisnis. Berbagai lapangan kerja lain yang memiliki semangat, pola pikir, dan karakter entrepreneur akan membuat perbedaan, perubahan, dan pertumbuhan positif dalam profesi dan pekerjaan mereka di luar bidang bisnis. "Mereka akan memiliki daya kreatif dan inovatif, mencari peluang, dan berani mengambil risiko."


Antonius Tanan, pengurus Yayasan Ciputra Entrepreneur, mengatakan, pendidikan kewirausahaan semakin menjadi perhatian banyak negara, baik negara maju maupun berkembang. Pemerintah memiliki peran penting, mendorong pendidikan kewirasusahaan dengan membantu biaya pendidikan, dan mengembangkan kurikulum wirausaha. Robert Gardiner, Direktur Operasional Prestasi Junior Indonesia, mengatakan, pendidikan kewirausahaan di sekolah/perguruan tinggi bisa mendidik dan menginspirasi generasi muda untuk menggunakan bisnis dan ekonomi bagi peningkatan kualitas hidup mereka. (ELN)