Osmosis
Tidak semua molekul dapat bergerak melalui suatu membran. Demikian pula tidak semua membran dapat dilalui dengan leluasa oleh berbagai molekul. Membran demikian disebut membran semipermeabel atau permeable selektif. Artinya, tidak sepenuhnya dapat dilalui molekul yaitu hanya molekul dengan ukuran atau jenis tertentu.
Membran sel harus dapat membungkus isi sel, tetapi juga harus dapat dilalui oksigen dan zat-zat pada makanan dari luar ke dalam sel serta dapat dilalui oleh karbondioksida dan zat-zat yang akan dibuang keluar dari dalam sel. Untuk memungkinkan hal itu maka proses transpor terjadi melalui proses osmosis. Osmosis adalah difusi melalui selaput tipis yang bersifat permiabel.
Proses osmosis dalam sel ialah proses perpindahan zat makanan yang terlarut. Pelarut suatu zat peda makanan dalam tubuh ialah air. Oleh karena itu, osmosis yang terjadi ialah proses perpindahan air melalui membran sel. Perpindahan air berlangsung dari larutan encer ke dalam larutan yang lebih pekat dan mengakibatkan terjadinya suatu tekanan dari zat cair yang disebut tekanan osmosis.
Jadi tekanan osmosis adalah dorongan untuk terjadinya transpor molekul melalui selaput tipis karena adanya perbedaan kepekatan (konsentrasi) antara kedua larutan.
Sel dalam tubuh dikelilingi oleh cairan tertentu yang mempunyai tekanan osmosis yang sama dengan cairan atau plasma sel. Dalam hal ini kedua cairan itu disebut isotonik. Sel darah merah bersifat isotonik terhadap plasma darah di luar sel. Apabila sel darah merah ditempatkan pada air destilasi atau cairan yang mempunayi tekanan osmosis lebih rendah (hipotonik) maka air akan masuk ke dalam sel darah merah. Sehingga sel akan menggelembung dan pecah.
Sebaliknya bila sel darah merah ditempatkan pada larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih besar (hipertonik) daripada sel darah merah, maka air akan keluar dari dalam sel sehingga sel akan mengecil.
Sumber : Dr. Gardjito Sipan Sp.U, Ir. W.P. Winarto, Kimia Umum untuk Pengobat Herbal, Penerbit Karyasari Herba Media, 2007
|