Google

Wednesday, October 10, 2007

Ide Budi Daya Algae di Samudra : Menghentikan Pemanasan Global Sekaligus Memanen Biodiesel

Topic : Academic - Business

Salah satu gagasan paling gila untuk mengatasi dampak pemanasan global adalah dengan menumpahkan sejumlah besar zat besi (Fe) ke dalam samudra. Sebab, salah satu alasan mengapa samudra tidak seperti halnya daratan ditutupi dengan sejumlah besar tumbuh-tumbuhan adalah tidak adanya nutrisi penting untuk kehidupan tumbuhan khususnya zat besi.

Menambahkan zat besi ke dalam samudra, secara teoritis, akan memacu pertumbuhan ganggang air (Algae). Populasi Algae tersebut akan menyerap karbon dioksida dari atmosfir dan tumbuhan itu akan tenggelam dengan sendirinya ketika mengalami kematian. Dengan begitu maka dalam beberapa dekade mendatang maka konsentrasi udara di atmosfer akan kembali pada kondisi di zaman pra industrial.

Dalam sebuah konferensi di Oxford, Inggris, John Munford, seorang periset independen, menyarankan bahwa versi yang lebih dapat diterima dari proyek untuk ”memupuk samudra” itu kemungkinan akan mampu menghentikan perubahan iklim di bumi ini.

Proposal Munford adalah untuk memanen Algae ketimbang membiarkan mereka mati dan tenggelam. Ia memberikan catatan bahwa banyak spesies dari Algae lebih hemat digunakan sebagai sumber energi dibandingkan tanaman laut lainnya. Algae juga mampu memproduksi minyak yang tergolong jenis biodiesel. Hal ini menarik perhatian ilmuwan dan wirausahawan yang sedang mencari pengganti minyak bumi.

Proyek yang sudah ada saat ini adalah mengembangkan Algae air tawar. Namun, proyek ini ini membutuhkan kolam air tawar yang perlu dipelihara dan memerlukan wilayah daratan untuk disewa yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan lain. Sebaliknya, lautan umumnya tak perlu harus menyewa dan tanpa memerlukan biaya pemeliharaan yang besar.

Menurut Munford membiakkan Algae di wilayah Laut Utara mampu menghasilkan biodiesel untuk menggantikan bahan bakar minyak bumi yang digunakan untuk transportasi saat ini. Bila hal itu dapat dilakukan secara ekonomis maka biofuel aquaculture akan mempu menghijaukan lautan dengan ketebalan beberapa milimeter saja.

Bagaimana pendapat Anda? (ASW)
Sumber : The Economist