Google

Thursday, January 24, 2008

DNA Entrepreneurs : Be Entrepreneur, Be Wealthy


Topic : Academic, Business

By Ari Satriyo Wibowo

Sekarang banyak orang bikin seminar “Cara Cepat Menjadi Kaya”. Dulu butuh waktu 2 tahun lewat acara jingkrak-jingkrak atau pakai hipnotis. Lama-kelamaan waktunya makin singkat saja yakni tinggal 2 bulan dan terakhir orang rupanya sudah kehabisan akal untuk membujuk sehingga akhirnya cukup membutuhkan 2 menit saja untuk menjadi kaya . ”Makin gila saja orang. Cara-cara seperti itu bukan entrepreneur lah ,” ujar Rhenald Kasali dalam Imulai Technology Entrepreurs Conference di gedung BlitzMegaplex, Sudirman Place Lantai 6, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis pagi ini. Acara konferensi itu diakhiri dengan nonton bareng film "American Gangster" yang dibintangi Denzel Washington dan Russel Crow.

Menurut Rhenald Kasali, kaya boleh saja tetapi yang lebih penting adalah sejahtera atau Wealthy. "Anda kaya tetapi Anda tetap bisa tidur enak. Anda bisa beli tempat tidur sekaligus Anda bisa beli tidur," katanya.

Entrepreneur adalah sosok orang yang mengembangkan sedemikian rupa sehingga ia akhirnya bisa memberikan sesuatu dan memberikan kesejahteraan bagi lingkungan.

Almarhun Ken Sudarto mengatakan bahwa untuk menjadi entrepereneur kita harus memiliki mimpi besar dengan langkah kecil dan bertindak sekarang juga.

Ketika melakukan ini semua kita tidak dengan serta merta langsung mendapat penerimaan pasar. Hal ini karena untuk itu diperlukan reputasi. "Para nabi-nabi besar yang mampu mengubah dunia adalah tergolong spiritual entrepreneur. Mereka dari awal adalah orang-orang yang membangun kepercayaan," ujar Rhenald.

Saat ini, Rhenald Kasali sedang membuat riset tentang warna-warni otak. Yang menarik sebagian besar mahasiswanya mind colour- nya adalah "green". Apa itu "green"? Logic,scientific dan penyendiri. Mereka beranggapan orang-orang yang hebat adalah orang yang sama-sama green.

Sedangkan Entrepreneur itu cenderung warnanya adalah "orange". Agak fleksibel, memiliki seribu akal dan resourceful. Oleh Green kalangan entrepreneur dianggap manipulatif dan disorganize.Sedangkan CEO warnanya "yellow". Rigid, structure, jika bekerja sudah terpola.

Menurut Rhenald Kasali setiap entrepreneur perlu menyiapkan kuda untuk ditunggangi.

Setiap bisnis memerlukan kuda untuk ditunggangi. " Bila diri Anda hebat maka diri Anda adalah kudanya sendiri. Itu adalah orang yang pintar, lobinya bagus dan sebagainya, " tutur Rhenald.

Mungkin Anda nggak bisa jadi kuda bagi diri Anda sendiri. "Maka carilah mertua yang kaya dan anaknya cuma satu," ujar Rhenald dengan nada bercanda.

Ia kemudian bercerita, dulu sewaktu Bush senior menjadi Presiden AS ia memiliki wakil presiden bernama Dan Quaile. Ketika Bush senior kena serangan jantung rakyat AS panik. Mengapa? Rakyat AS tahu bahwa Dan Quaile adalah orang yang bodoh. Bahkan, untuk mengeja ”potatoe” sekalipun tidak bisa sehingga menjadi bahan tertawaan rakyat AS. Kenapa seorang yang bodoh bisa jadi Wapres? Karena dia pintar menunggang kuda. Waktu kuliah kerjanya hanya bermain golf dan bergaul dengan orang Partai Republik, anak orang kaya dan anak-anak senator. Dan ternyata dia bisa menjadi wapres gara-gara cuma begitu.”Kuda itu macam-macam.Brand image, networking adalah kuda Anda,” Rhenald Kasali menambahkan.

DNA biologi manusia mengatakan bahwa manusia mempunyai dua untaian protein yang disambung dengan tangga-tangga genetika. Ada kodenya Adenin, Guanin, Tymin dan Cytosin. Begitu salah satu kromosom berubah maka manusia cacat. Pada dasarnya DNA biologi manusia bersifat tetap.

Tetapi memasuki tahun 2005 para ahli sudah bosan dengan dengan teori genetika biologi pada akhirnya mencetuskan Behavioral Genetics.

Kalau Anda makan daging sapi terus-terus menerus maka Anda tidak akan berubah menjadi sapi. Tetapi Teori Behavioral Genetics mengatakan Anda akan menjadi sapi bila Anda makan, tidur dan bekerja setiap hari dengan para sapi. Jadi, kalau Anda setiap hari bergaul dengan para sapi maka Anda akan berubah menjadi sapi.

Oleh karena itu, jika Anda ingin menjadi entrepreneur bergaul lah dengan kalangan entrepreneur pula. "Sebab bila Anda bergaul dengan para sapi maka Anda akan jadi sapi bukan entrepreneur," tegas Rhenald Kasali.

Bagaimana pendapat Anda?