Google

Tuesday, January 15, 2008

Tahukah Anda?



Senyawa Gas Penyebab Efek Rumah Kaca

Efek Rumah Kaca disebabkan naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Ada enam senyawa gas rumah kaca yang disepakati dalam Protokol Kyoto, yaitu :

- Karbon dioksida (CO2)
- Metana (CH4)
- Nitrooksida (N2O)
- Cloro-Fluoro-Carbon (CFCs)
- Hidro-Fluoro-Carbon (HFCs)
- Sulfur Heksafluorida (SF6)

Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan baker minyak 9BBM), batu bara dan bahan baker organic lainnya untuk menunjang aktivitas manusia. Di sisi lain, jumlah tumbuh-tumbuhan yang menggunakan CO2 hanya sedikit. Dengan demikian gas CO2 semakin meningkat.

Sinar matahari ke bumi yang datang berupa energi akan mengalami hal sebagai berikut :

-25 % sinar matahari dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
-25% sinar matahari diserap awan
-45% sinar matahari diserap permukaan bumi
-5% sinar matahari dipantulkan kembali oleh permukaaan

Energi yang diserap bumi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun, sebagian besar infra merah yang dipancarkan oleh bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gasa lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi.

Iklim global semakin menghangat, temperatur terus bervariasi dari waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya.

Pengamatan iklim untuk memperoleh data-data yang jelas dan akurat diperlukan waktu bertahun-tahun. Dan data pada akhir abad ke-20 tercatat bahwa :

-Sepuluh tahun terhangat selama seratus tahun terakhir terjadi setelah
tahun 1980.
- Tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990.
- Waktu paling panas terjadi pada tahun 1998

Meski konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer tidak bertambah lagi sejak tahun 2000, iklim terus menghangat akibat emisi yang telah dilepaskan sebelumnya. Lamanya karbon dioksida berada di atmosfer diperkirakan selama 100 tahun atau lebih sebeleum alam mampu menyerapnya kembali.

Sumber : Gatut Susanta dan Hari Sutjahjo ” Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global”, PenerbarPlus, Jakarta, 2007