Google

Tuesday, January 8, 2008

Asosiasi Sel Punca Indonesia (Indonesian Stem Cell Association) Segera Terbentuk

Topik : Academic, Business, Government

By Ari Satriyo Wibowo

Sel punca (sebuah istilah baru untuk stem cell) dengan kemampuan yang fenomenal, yaitu dapat meregenerasi diri, berproliferasi dan sekaligus berdiferensiasi, menarik perhatian berbagai kalangan baik dari medis maupun nonmedis. Selain perkembangan dalam hal ilmiah, sudah diketahui pula banyak sekali manfaat sel punca yang dapat digunakan sebagai terapi dan berbagai model untuk tes toksisitas obat. Seperti diketahui, topic pemenang hadiah Nobel di bidang fisiologi atau kedokteran tahun 2007 adalah memodifikasi gen pada mencit menggunakan sel puncak embryonic. Mencit dengan modifikasii gen ini, nantinya dapat digunakan sebagai model yang penting dalam kaitannya dengan suatu penyakit.

Di Indonesia, penelitian sel punca juga telah menarik perhatian besar dari berbagai institusi baik dari akademi, industri maupun pemerintah. Penelitian dan aplikasi mengenai sel punca menjadi topic pembicaraan yang hangat. Melihat kondisi itu dirasakan sudah saatnya untuk dibentuk suatu asosiasi agar para peneliti dan komunitas yang tertarik dengan sel punca dapat tersalurkan rasa ingin tahunya secara mendalam. Melalui asosiasi ini pula dapat diupayakan kerjasama antar institusi baik secara nasional maupun internasional agar perkembangan pengetahuan dan aplikasi sel puncak juga dapat dicapai secara optimal di Indonesia.

Oleh karena itu, dr. Boenjamin Setiawan, PhD selaku Chairmain dari Stem Cell and Cancer Indonesia (SCI) dengan dukungan Menristek Dr. Ir. Kusmayanto Kadiman bermaksud membentuk suatu asosiasi dengan nama “Asosiasi Sel Punca Indonesia” (Indonesian Stem Cell Association). Rencana semula namanya adalah “Assosiasi Peneliti Sel Punca Indonesia” tetapi karena nama tersebut terlalu eksklusif dan kurang dapat mengakomodasi para peminat sel puncak maka kata “Peneliti” akhirnya dihilangkan. Sebelumnya ada pula yang mengusulkan nama “Masyarakat Sel Punca Indonesia” dan “ Konsorsium Sel Punca Indonesia” namun kemudian semua sepakat dengan nama “Asosiasi Sel Punca Indonesia”.

Bila tidak ada aral melintang pembentukan asosiasi tersebut akan dideklarasikan pada tanggal 2 Februari 2008 di Gedung LIPI Jl. Gatot Subroto bersamaan dengan penyelenggaraan Seminar Stem Cell dengan beberapa pembicara dari luar negeri.

Adapun susunan sementara Advisory Board dari Asosiasi Sel Punca Indonesia adalah sebagai berikut :

Ketua : Dr. Ir. Kusmayanto Kadiman
Wakil Ketua : Prof. Dr. dr. Arry Haryanto Reksodiputro, SpPD, KHOM
Anggota :
1. Prof. Dr. Akmal Taher, Sp U
2. Prof. Dr. Ir. Bambang Hidayat
3. dr. Boenjamin Setiawan, PhD
4. Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjoro Jakti
5. Prof. Dr. Emil Salim
6. Prof. Dr. dr. Farid Anfasa Moeloek, Sp OG
7. Prof. Henk Timmerman
8. Dr.Ir. Mahdi Kartasasmita, APU
9. Dr. Menaldi Rasmin, SpP(K),FCCP
10. Prof. Umar Anggara Jenie,PhD

Bagaimana pendapat Anda?