Figure. Rodent Model of Myocardial Infarction.
(© 2001 Terese Winslow, Lydia Kibiuk)
Topic : Academic
By Prof Dr Samsuridjal Djauzi SpPD (K)
Para peneliti bidang kedokteran kini tengah mengembangkan terapi dengan sel induk (sel punca) untuk memperbarui fungsi organ. Di Institut Terapi Sel di Universitas Katolik Korea tengah diteliti penggunaan sel induk (sel punca)dewasa untuk terapi stroke. Uji coba pada 17 penderita stroke juga menunjukkan hasil cukup baik. Perbaikan klinis terjadi pada 70 persen penderita. Demikian juga pada penderita lumpuh sebelah badan, mereka dapat berjalan lagi. Meski uji coba masih terbatas, hasil sementara ini cukup menggembirakan.
Di Amerika Serikat, Hongkong, dan Australia juga telah dimulai terapi sel induk (sel punca) untuk penyakit jantung. Indikasi terapi adalah penderita infark miokard. Terapi infark miokard jantung bertujuan mencegah remodeling dengan harapan terjadinya sel miokard baru. Terapi miokardiopati di Indonesia sulit dilakukan karena perlu cangkok jantung. Dengan terapi sel induk (sel punca) diharapkan penderita yang selama ini tidak mempunyai opsi terapi dapat ditolong dengan biaya tak terlalu mahal dan risiko yang lebih ringan.
RS Cipto Mangunkusumo bekerja sama dengan RS Dharmais sudah mengembangkan terapi sel induk (sel punca). Tahun 2007 dimulai terapi sel induk (sel punca) dewasa untuk terapi infark miokard akut dan tahun 2008 akan dikembangkan untuk terapi kaki diabetes dan penyakit sendi (osteoarthritis).
Penggunaan terapi sel induk (sel punca) secara luas di Indonesia masih perlu waktu dan pengalaman. Yang bisa dilakukan adalah menjaga kesehatan dan memelihara organ tubuh sebagai anugerah Tuhan yang tak ternilai.
Prof Dr Samsuridjal Djauzi SpPD (K) adalah Ahli Penyakit Dalam. Tinggal di Jakarta
Sumber : "Ketika Organ Tubuh Gagal Berfungsi", Harian Kompas, Senin, 14 Januari 2008
Monday, January 14, 2008
Peran Sel Punca (Stem Cell) Dalam Memperbaiki Organ Tubuh
Subscribe to:
Comment Feed (RSS)
|