Google

Friday, November 30, 2007

Perubahan Iklim dan Perkebunan Sawit

Topic : Government - Business

Oleh Gusti Z Anshari

Pada bulan Desember 2007, Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan dunia tentang perubahan iklim. Salah satu agenda penting yang akan dibahas adalah pengurangan emisi gas-gas rumah kaca akibat dari deforestasi dan kebakaran hutan, terutama pada gambut.


Hasil penelitian Wetlands International dan Defl Hydraulics (2007), Belanda menempatkan Indonesia sebagai penyumbang ketiga terbesar emisi gas CO2 setelah Amerika Serikat dan China. Dari tahun 1997-2006, emisi CO2 akibat dari kebakaran gambut di Indonesia diperkirakan mencapai 1.400 metrik ton (MT) CO2. Dan dari setiap meter pengeringan gambut diperkirakan akan terlepas 90 MT CO2 per hektar per tahun.


Di kawasan tropika, Indonesia memiliki gambut tropis terluas di dunia. Luas total gambut tropis diperkirakan mencapai 30 juta-40 juta hektar. Hutan dan lahan gambut sebagian besar tersebar di Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Indonesia diperkirakan memiliki hutan dan lahan gambut 17 juta-20 juta hektar. Hanya sekitar 15 persen yang berada dalam kawasan pelestarian alam. Sebagian besar gambut tropis di Indonesia terdapat di dataran rendah, mulai dari kawasan pantai sampai hulu sungai. Di Papua dan Sumatera, sebagian gambut terdapat di dataran tinggi (>1.000 meter dari permukaan laut).

Gambut tropis dibentuk dari tumbuhan berkayu. Kecepatan tumbuh gambut diperkirakan 0,5 mm sampai 2 cm per tahun. Sebaliknya, kecepatan amblesan (subsidence) setelah hutan gambut dikeringkan pada tahun pertama dan kedua dapat mencapai 25-50 cm, dan kemudian akan stabil sekitar 2-5 cm per tahun.

Status gambut di Indonesia sangat memprihatinkan karena sebagian besar berupa hutan bekas tebangan yang telah ditinggalkan oleh perusahaan HPH. Yang lain berupa lahan terbuka dan selalu terbakar. Karena hutan gambut sering kali hanya dipandang sebagai sumber kayu, maka sering dipandang tidak produktif dan umumnya diubah menjadi perkebunan kelapa sawit.

Perkebunan kelapa sawit di lahan gambut

Sejalan dengan kenaikan permintaan bahan bakar nabati (biofuel), perluasan kebun kelapa sawit di lahan gambut diperkirakan akan meningkatkan emisi CO2. Menyadari dampak pembukaan hutan gambut terhadap perubahan iklim dan punahnya keanekaragaman hayati, konsumen Eropa sepakat tidak membeli CPO dan turunannya yang diperoleh dari perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut. Sikap ini didukung oleh Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Wetlands International, WWF, dan berbagai LSM lainnya. Lobi-lobi yang dilakukan oleh lembaga ini telah menyebabkan Pemerintah Belanda menghentikan pemberian insentif penggunaan CPO sebagai biofuel.


Secara teknis, pembukaan gambut untuk perkebunan kelapa sawit membutuhkan biaya yang lebih tinggi. Di Malaysia, pembukaan lahan dan penanaman kelapa sawit pada lahan gambut lebih besar 30-35 persen daripada pembukaan dan penanaman kelapa sawit pada tanah mineral. Biaya perawatan kebun relatif lebih mahal karena perlu menjaga ketersediaan air sehingga tidak banjir pada musim hujan dan tidak kering pada musim kemarau.



Karena mahalnya biaya dan kesulitan teknis perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut sebenarnya para pengusaha lebih menyukai perkebunan kelapa sawit pada tanah mineral. Namun, pada saat ini izin perkebunan pada tanah mineral umumnya telah habis dikeluarkan oleh pemerintah, dan izin-izin tersebut berada pada tangan para pengusaha yang motifnya hanya mengejar rente. Secara rata-rata, hanya 20-30 persen konsesi perkebunan kelapa sawit yang ditanami. Sebagian pengusaha menggunakan izin HGU untuk mendapatkan pinjaman dari bank, dan kemudian melakukan jual beli izin.

Selain itu, perkebunan kelapa sawit di Kalimantan dan Sumatera menyimpan bibit konflik secara laten antara pengusaha dan petani. Sebagian besar petani kelapa sawit merasa ketidakadilan akibat dari proses pembebasan lahan yang dibayar murah dan manajemen perkebunan yang tidak transparan dan sarat dengan kolusi. Konflik-konflik ini secara langsung merendahkan tingkat produktivitas perkebunan kelapa sawit. Tingkat produksi perkebunan kelapa sawit di Indonesia 30-50 persen lebih rendah dari tingkat produktivitas perkebunan kelapa sawit di Malaysia.

Upaya pengurangan emisi CO2

Pada Konferensi Perubahan Iklim bulan depan, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan bantuan dari negara-negara maju apabila dapat menyusun skema pengurangan emisi gas rumah kaca dari deforestasi. Sangat penting untuk memahami bahwa fungsi-fungsi lingkungan memiliki nilai dan manfaat jangka panjang jauh lebih besar daripada nilai tunai sesaat apabila hutan dikonversi.

Potensi dari hutan gambut, dengan asumsi kandungan karbon sebesar 5.000 ton per hektar, untuk mendapatkan dana tunai dari perdagangan karbon adalah 25.000-75.000 dollar AS per hektar per tahun. Diasumsikan harga per ton karbon setara 5-15 dollar AS. Sebaliknya, tingkat produksi kelapa sawit rata-rata 15-20 ton per hektar per tahun. Dengan demikian, pendapatan kotor yang diperoleh jika asumsi harga CPO mencapai 800 dollar AS per ton, hanya 3.000-4.000 dollar AS. Selain itu, dari setiap ton produksi CPO diperkirakan akan dilepaskan paling sedikit 800 kg gas CO2.

Perdagangan karbon tersebut dapat digunakan untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat di sekitar hutan, memperbaiki kualitas lingkungan, dan mewujudkan tercapainya pembangunan berkelanjutan.
Gusti Z Anshari adalah Peneliti Gambut dari Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat

Sumber : "Perubahan Iklim dan Perkebunan Sawit" , Kompas, Jum'at, 30 November 2007, halaman 48

Tahukah Anda?


Indonesia Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Terbesar Ketiga Setelah RRC dan AS

Sekitar seperlima dari emisi gas rumah kaca global disebabkan penebangan hutan terutama dari hutan-hutan tropis. Emisi gas cenderung meningkat dari tahun ke tahun akibat penebangan hutan legal maupun illegal.

Hutan dan tanah sekitarnya merupakan lokasi penyimpan karbon terbesar melebihi ekosistem berbasis tanah lainnya. Menurut studi yang dilakukan FAO, kawasan hutan menyimpan sekitar 300 miliar ton karbon yang setara dengan 40 kali jumlah karbon yang terlepas ke atmosfir sebagai akibat pembakaran bahan energi dari fossil serta produksi dari semen.

Berdasarkan penelitian terakhir, Indonesia menduduki urutan ketiga dunia setelah China dan Amerika Serikat sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca dunia. Hal itu diakibatkan hilangnya 2 (dua) juta hektar lahan hutan per tahun di Indonesia, khusunya perusakan hutan di atas lahan gambut di Kalimantan. Diperkirakan sebanyak 2 (dua) miliar ton CO2 (karbon dioksida) dilepaskan ke atmosfir setiap tahun dari penebangan dan kebakarn hutan lahan gambut di Asia Tenggara atau setara dengan 8 (delapan) persen emisi global yang berasal darai bahan baker fosil. Sekitar 90 (sembilan puluh) persen emisi CO2 dari hutan gambut di Asia Tenggara disumbangkan oleh Indonesia sendiri.

Sumber : “Forest Destruction, Climate Change and Palm Oil Expansion in Indonesia”, Protecting the world’s ancient forests, published by Greenpeace.

Thursday, November 29, 2007

Christ Iwan Arsianto : Sepanjang Marketing Mix Tepat, Pasti Jalan

Topic : Business

By Ari Satriyo Wibowo

Christ Iwan Arsianto merupakan salah satu eksekutif puncak yang sudah banyak makan asam garam di berbagai bidang industri. Ia antara lain pernah bekerja di industri diary product (Susu Indomilk), farmasi (Kalbe Farma), distribusi (PT Faritex), consumer adhesive (PT Henkel Indonesia), distribusi consumer product (PT Enseval), cooking oil (Bimoli), mi instan dan kecap (Indofood Sukses makmur), frozen nugget (Fiesta produk Charoen Pokphand) dan terakhir di industri elektronika (Polytron). Di berbagai perusahaan itu, Christ Iwan terlibat aktif dalam peluncuran berbagai produk baru. Selain itu, pria kelahiran 5 Februari 1947 itu dikenal memiliki bisnis keluarga sukses di bidang wedding catering dengan bendera “Christ Iwan Catering”.

Pria yang mengaku takut kesetrum itu akhirnya memberanikan diri bergabung dengan perusahaan elektronika karena menganggap bahwa “marketing is marketing”. “Pemasaran durable product itu pada dasarnya sama, “ tutur Christ Iwan.

Produk elektronika dibagi menjadi dua kategori besar yakni brown goods yang terdiri dari audio video dan white goods yang mencakup produk perlengkapan rumah tangga seperti kulkas dan mesin cuci. Dinamakan demikian karena dulu di dunia Barat produk audio video memiliki kabinet yang terbuat dari kayu dan berwarna coklat, sementara peralatan rumah tangga seperti kulkas umumnya berwarna putih.

Kategori produk di Polytron dibagi menjadi tiga yakni Audio, Video dan White Goods. Dari sisi harga dan teknologi maka produk elektronika dapat dibagi lagi menjadi kategori low end dan high end. Kategori low end terdiri dari kompo jinjing dan televisi 14 inch yang merupakan produk yang berteknologi rendah. Artinya, konsumen tidak memerlukan hal canggih untuk mengerti dan membelinya, yang lebih penting produk memiliki suara atau gambar yang bagus.

Sedangkan produk-produk yang bersifat high end pendekatannya berbeda karena menyangkut nilai uang yang besar. Konsumen ketika hendak membeli produk high end biasanya akan berpikir panjang , bertanya kanan kiri dan perlu membuktikan terlebih dulu kelebihan produk itu. “Tidak mungkin seseorang karena senang pada model produk yang dilihatnya di iklan televisi 30 detik kemudian langsung menyuruh pembantu untuk membelinya. Kebayakan konsumen trial dulu baru purchase. Setelah cocok baru beli,” ujar Christ Iwan.

Dalam memasarkan produk elektronika pemasar perlu mempertimbangkan masalah penetrasi pasar. Peluang pasar elektronika biasanya diperoleh dari data jumlah rumah tangga yang memiliki produk tersebut. Produk televisi, misalnya, memiliki penetrasi pasar 55 persen. Artinya, masih terdapat 45 persen rumah tangga yang belum memiliki televisi sehingga televisi yang menggunakan tabung gambar (CRT) masih terbuka peluang pasar yang besar. Sementara, televisi Plasma dan televisi LCD potensi pasar lokalnya masih sangat kecil sehingga tidak layak untuk diproduksi di sini.

Dalam peluncuran produk baru di Polytron timnya terdiri dari Product Manager, Sales Director, Marketing Director, Research and Development Manager dan Product Designer. Bagi produk elektronik desain tampak luar produk sangat penting sekali sehingga perancang produk selalu dilibatkan.

Adapun prosesnya mula-mula adalah sebuah ide. Gagasan itu disampaikan ke bagian R&D, lalu diserahkan kepada product designer untuk dibuat prototipe. Produk elektronik sangat mementingkan fashion sebab sebelum konsumen membeli mereka melihat tampilan luarnya terlebih dulu.

Saat ini, PT Hartono Istana Teknologi memiliki dua buah pabrik seluas 205.000 m2 dan 91.000 m2 dengan karyawan tak kurang dari 3.500 orang. Investasi yang dibenamkan lebih dari Rp 500 miliar.

Pertarungan di bisnis elektronik cukup sengit, lebih-lebih untuk produk teve. Sony, Sharp, Toshiba, Samsung, LG hingga Sanken dianggap pesaing kuat. Polytron berusaha lebih dari merek-merek itu atau paling tidak sejajar dengan mereka. Khusus untuk menhadapi serbuan produk elektronik Cina yang murah yang cukup mengganggu PT Hartono Istana Teknologi menghadangnya dengan second brand yakni merek Digitec.

Dalam urusan merchandising, Polytron bersaing dengan produk-produk Sharp, Samsung dan LG. Bila mereka melakukan promosi maka Polytron akan menempel dengan ketat atau sebaliknya bila Polytron gencar promosi maka mereka pun turut berpromosi.

Di tahun 2002, Polytron harus bersaing dengan televisi Sharp yang memimpin pasar dengan penguasaan pasar sekitar 23 persen. Polytron juga harus berhadapan dengan PT Samsung Electronics Indonesia yang di tahun yang sama menguasai pasar sebesar 15 persen. Belum lagi Toshiba yang menguasai pasar menengah yang ditinggalkan Sony, dengan penguasaan pasar sekitar 15 persen. Dengan produk lokal lainnya, Polytron bertempur head to head dengan Akari. Pasalnya, produsen yang punya pabrik di Surabaya itu berhasil meraup 8 persen pasar teve nasional. Sedangkan, pangsa pasar Polytron di pasar televisi sebesar 20 persen.

Pasar ekspor Polytron 5 persen, sisanya 95 persen terserap di pasar lokal. Sejak 1992 Polytron sudah menembus pasar Eropa tetapi merek mereka diganti dengan merek yang sudah mapan di sana yakni Cancer dan Condor. Selain itu ekspor menjangkau Filipina, Myanmar, Pakistan, Timur Tengah, Republik Dominika hingga AS. Di pasar luar negeri yang menjadi pesaing kuat mereka adalah Jepang dan Korsel.

Agar lebih unggul Polytron kemudian mengadopsi teknologi Digital Intelligent Picture Enhancement (DIPE). Konon, teknologi tersebut memproses setiap sinyal yang masuk secara digital , baik sinyal teve maupun video, yang mampu mendeteksi kualitasnya secara otomatis. Produk tersebut dibuat sebanyak 5000 unit per bulan dengan menyerap komponen lokal sekitar 50 persen.

Di sektor audio Polytron sudah merintisnya sejak 1987 dengan mengeluarkan kompo portabel. Teknologi Sing-A-Song diperkenalkan tahun 1994 dan teknologi tersebut merupakan teknologi auvi dalam audio kaset yang sudah dipatenkan di AS, Kanada dan Indonesia.Pada tahun yang sama Polytron memperkenalkan compo dengan CD. Pangsa pasar audio radio Polytron sekitar 60 persen.

Pasar home teater pun dimasuki Polytron dengan memperkenalkan home teatre terbaru MX 5 dan MX 7 serta speaker seperti MX 50 (center speaker system), MX 70 (surround system) dan Mx 90 (front main speaker). Posisi Polytron makin kokoh pada tahun 2000. Produksinya saat itu mencapai 600.000 unit audio dan 400.000 unit video. Pada tahun 2003 angkanya meningkat menjadi 1,05 juta unit audio dan 1,05 juta unit video.

Selain menuai sukses ada beberapa produk Polytron yang mengalami kegagalan di pasar yakni monitor komputer VGA, Fuzzy Logic AC Windows dengan remote control dan antena parabola yang terpaksa dihentikan produksinya.

Meski andalannya televisi dan audio video, sejak tahun 2000 Polytron mulai merambah ke white goods dengan memproduksi kulkas. Diantaranya kulkas Hot & Cool yang mengombinasikan penyimpanan produk dingin dan panas serta seri terbaru bernama Grasso. Awalnya produk kulkas diproduksi 30.000 unit dengan merek Polytron dan Digitec. Setahun kemudian, Polytron juga merambah ke produk pompa air jet pump.

Apa resep sukses Christ Iwan dalam meluncurkan produk baru? “Sepanjang marketing mix atau 4P tepat, pasti jalan. Tidak ada cerita produk itu tidak laku bila semuanya sudah benar,” ujarnya.

Selain itu, meski sudah berhasil melakukan launching hendaknya pemasar tetap mewaspadai karena pasar semakin berubah cepat. Apakah itu berupa perilaku konsumen, informasi dan lain-lain. Christ Iwan mencontohkan PT Modern Photo Tbk distributor Fuji Film di Indonesia harus meredefinisi ulang bisnisnya dari produsen kamera analog dan film foto menjadi produsen kamera digital. Modern Photo kemudian membuka banyak gerai Fuji Digital Image untuk melayani cetak digital.”Mereka memposisikan dirinya kembali bukan pencetak film seluloid tetapi sebagai pencetak film digital. Bila tidak mereka akan mati,” katanya.

Bila dulu perencanaan dalam jangka waktu 10 tahun masih mungkin dilakukan dengan hasil yang tidak berbeda jauh. Sekarang bahkan untuk melakukan perencanaan lima tahun cukup sulit. “Jadi planning yang baik itu antara 1 sampai 3 tahun dengan di - breakdown setiap bulannya ,” papar Christ Iwan.

Bagaimana pendapat Anda ?

Tahukah Anda ?




Mengenal Kapal Rainbow Warrior Milik Green Peace

Greenpeace adalah salah satu aktivis lingkungan yang dinamis. Kampanye yang dilakukan Greenpeace adalah tradisi demo tanpa kekerasan, aksi langsung melawan perlakuan sewenang-wenang terhadap alam dan perusakan lingkungan sejak tahun 1971. Agar tejaga independensinya, Greenpeace sengaja tidak menerima donasi dari pemerintah maupun perusahaan, melainkan dari individu-individu yang peduli terhadap keselamata bumi dan lingkungannya.

Saat ini, Greenpeace memiliki tiga buah kapal untuk melakukan kegiatannya. Dua beroperasi di wilayah kutub utara dan selatan. Sementara, sebuah kapal --- yang merupakan replika kapal Rainbow Warrior yang ditenggelamkan agen rahasia Perancis tahun 1985 berkaitan dengan protes percobaan nulkir Perancis di Pasifik Selatan --- melakukan aktivitas di berbagai belahan dunia lainnya.

Kapal Rainbow Warrior itu minggu lalu pada hari Sabtu dan Minggu (24 dan 25 November 2007) berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok dan sengaja di buka untuk umum. Blogger ABGNET berkesempatan mengunjunginya hari Minggu. Di kapal ini terdapat kompas, kemudi dan lonceng yang sempat diselamatkan dari kapal Rainbow Warrior yang pertama.

Kapal Rinbow Warrior diklasifikasikan sebagai kapal bertiang tiga dengan layer horizontal (gaff) dan bermesin. Gaff adalah layar berbentuk segi empat yang tidak biasa dijumpai. Pada saat layar dibentangkan lebar layar yang 650 meter persegi akan menghasilkan kecepatan lima sampai tujuh knot. Layar digulung dan dibuka dengan mesin bertenaga listrik. Dalam kondisi baik, semua layar bisa dipasang, dan kapal beralih dari tenaga mesin ke tenaga angin dalam waktu sekitar 10 menit.

Bagian kapal Rainbow Warrior terdiri dari : Bridge atau ruang kendali yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir. Terdapat 2 layar radar dan sebuah Global Positioning System (GPS) yang membantu para awak kapal menentukan arahnya ke seluruh dunia. Kapal ini tidak menggunakan roda kemudi sebagai gantinya kapal ini dikendalikan dengan joystick.

Dua kubah satelit terdapat di kapal ini yang memungkinkan awak kapal berkomunikasi ke seluruh dunia . Melalui kedua kubah ini para awak bisa mengadakan hubungan satelit kemana saja di seluruh dunia. Dengan alat itu mereka dapat mengirim laporan, gambar dan video digital pada saat aksi berlangsung.

Terdapat crane yang terlipat dan bisa dikembangkan untuk untuk menurunkan perahu karet. Kapal ini jarang berhenti untuk menurunkan perahu karet jadi para awak kapal terlatih untuk menggunakan crane untuk menurunkannya dalam cuaca apapun dan dalam kecepatan berapa pun.

Perahu karet adalah salah satu alat penting pada saat aksi kapal dan sering terlihat pada aksi-aksi Greepeace. Perahu-perahu ini mudah dikendalikan , sangat cepat dan memungkinkan para sukarelawan bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dengan cepat. Terdapat lima perahu karet di atas kapal Rainbow Warrior : sebuah Avon Searider 200 hp Optimax, dua Nouvurania 45 hp 4-stoke dan dua buah Avon 45 hp 4 stroke yang khusus disediakan bagi wartawan media massa dan elektronik untuk melakukan liputan aksi Greenpeace.










































Wednesday, November 28, 2007

Memburu Bakat Unggul hingga ke Papua


Ketika guru lain memilih kabur, Frederick Sitaung (35) dikisahkan tetap bertahan menjadi satu-satunya guru di Kampung Poepe, Desa Welputi, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Frederick yang lahir dan besar di Rante Pau, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, kini menjadi guru "tetap" sekaligus kepala sekolah yang mengajar 51 murid dari kelas I hingga VI di wilayah di mana guru harus mencari murid di hutan setiap datang tahun ajaran baru.


Dalam menjalankan tugasnya, Frederick pernah selama sepekan menderita kelaparan dan nyaris dipanah orangtua murid. Gajinya pun pernah terlambat datang berbulan-bulan. Belum lagi untuk bisa mencapai Poepe ia perlu upaya amat keras. Namun, semuanya tak menyurutkan tekadnya untuk membaktikan diri sebagai guru sejati.

Itulah satu dari empat sosok yang memenangkan penghargaan "Indonesia Berprestasi Award" (IBA) yang digelar oleh operator seluler XL. Penerima lain adalah orang muda Indonesia berusia di bawah 40 tahun yang berprestasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni-budaya.


Untuk bidang ilmu pengetahuan, pemenangnya adalah Dr Istadi ST MT, peneliti di Universitas Diponegoro yang meneliti rekayasa proses konversi gas alam (yang mengandung karbon dioksida tinggi) menjadi bahan bakar cair. Ia kemudian juga meneliti pemanfaatan limbah atau sampah menjadi produk yang berguna dengan metode baru. Hasilnya juga berupa bahan bakar (cair dan gas).


Penelitian Istadi telah dimuat dalam sejumlah publikasi ilmiah internasional dan karyanya memperoleh empat medali perak di ajang kompetisi penemuan internasional, serta membukukan sebuah paten di Malaysia. Kini Istadi (bersama Dr Didi Dwi Anggoro) sedang menawarkan paket teknologi proses siap pakai untuk skala kecil kepada usaha kecil menengah (UKM) bidang daur ulang sampah plastik di Jawa Tengah, di mana dinas perindustriannya sudah menyatakan ketertarikan untuk memasarkan paket teknologi dimaksud.


Keberpihakan kepada UKM juga diperlihatkan oleh pemenang bidang teknologi, Adrianus Amheka dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Karya yang dimajukan oleh Adrianus adalah mesin pengiris keripik tempe dengan teknologi perajang sistem multidisk. Karya yang diciptakan tahun 2006 ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kapasitas industri kecil.


Boleh jadi karya Adrianus tergolong bersahaja, tetapi dorongan melalui penghargaan ini diharapkan dapat memacu semangat inovasi yang berorientasi pada ekonomi, dan khususnya ekonomi skala UKM di daerah. Keputusan dewan juri yang antara lain terdiri atas Kepala LIPI Umar A Jenie, Rektor UIN Syarief Hidayatullah Komaruddin Hidayat, Rektor Universitas Multimedia Nusantara Yohanes Surya, dan Direktur Teknologi XL Hilmi bin Mohd Yunus menggarisbawahi masih pentingnya teknologi madya (atau sering disebut teknologi tepat guna) bagi pembangunan ekonomi rakyat di tengah era penerapan teknologi tinggi di Tanah Air.


Melengkapi kategori yang dicitrakan sebagai ilmu dan teknologi yang kering dan berat ke rasionalitas ini, XL juga menetapkan pemenang untuk kategori seni-budaya, yakni Nia Dinata, sutradara yang sejumlah karyanya berhasil memenangi penghargaan internasional. Film-film Nia dinilai mampu memotret fenomena sosial, khususnya budaya kontemporer masyarakat Indonesia saat ini dalam kemasan karya yang ringan tetapi berkualitas. Film-film Nia, seperti Janji Joni dan Berbagi Suami, juga dipandang tidak menghakimi atau menggurui. Dengan penghargaan seperti Best Editing di Asia-Pacific Film Festival dan Halekulani Golden Award for Best Pictures di Hawaii International Film Festival, Nia dinilai telah membawa nama harum bangsa di dunia internasional.


Budaya unggul


Frederick Sitaung, Istadi, Adrianus Amheka, dan Nia Dinata terjaring dari sekitar 200 nama yang masuk dalam kategori IBA, yang dalam prosesnya diperkenalkan di lima kota (Jakarta, Makassar, Yogyakarta, Medan, dan Surabaya). Para pendidik, peneliti, dan kalangan universitas diajak tukar pikiran mengenai budaya unggul dengan sejumlah tokoh yang dipandang paham dengan soal ini, mulai wartawan senior (Bambang Harymurti), pakar teknologi informasi (Onno Purbo), Puteri Indonesia 2004 (Artika Sari Devi), produser kuis ternama (Helmy Yahya), dan budayawan (Emha Ainun Nadjib).


Dalam keterpurukan, berbagai kalangan di Indonesia amat merindukan bakat unggul. Namun disadari bahwa bakat unggul akan banyak ditemukan bila ada kultur budaya unggul. Pada sisi lain, seperti disampaikan oleh Harymurti dalam rangkaian seminar IBA Agustus lalu, budaya unggul hanya akan mewujud jika kondisi bangsa dan negara cukup mendukungnya, seperti adanya kebebasan publik untuk mendapatkan dan menyebarluaskan informasi, juga adanya iklim kompetisi yang sehat bagi publik dalam mengembangkan potensinya.


Peran perusahaan


Ketika kondisi yang ada belum kondusif bagi tumbuh berkembangnya budaya unggul, perusahaan seperti XL berupaya memacunya melalui program seperti IBA. Dengan program yang didukung penuh oleh Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi, dan dikelola oleh GM Corporate Communication Myra Junor (pada awalnya Ventura Elisawati), XL memilih program CSR (tanggung jawab sosial korporat) yang diarahkan untuk mengangkat bakat unggul ke tengah masyarakat agar mereka bisa menjadi inspirasi dan memperbesar harapan bahwa bangsa ini masih sanggup berprestasi.


Seperti pernah dikemukakan oleh Rektor UIN Komaruddin Hidayat dalam wawancara dengan Suara Pembaruan (11/9/2007), pada masa lalu di Nusantara pernah hadir budaya besar. Hal itu seharusnya memberi bekal bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan budaya yang bisa membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa besar.


Namun, pada kenyataannya, setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Tahun Indonesia untuk Ilmu Pengetahuan 2006 serta berbagai seminar dan wacana tentang budaya unggul digelar, gereget untuk mengejar keunggulan masih belum tampak nyata.


Padahal berbagai problema dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, seperti pernah dikemukakan oleh ilmuwan LIPI, Dipo Alam, hanya dapat diatasi kalau ada upaya-upaya unggul, yang dicerminkan melalui sifatnya yang inovatif, tepat waktu, tepat sasaran, dalam memberi solusi dan manfaat bagi kepentingan masyarakat (Media Kita, Batan, 2/06).


Pemenang IBA di keempat bidang yang dilombakan telah mencurahkan waktu, tenaga, dan pemikiran untuk menghasilkan karya unggul, yang selain bisa diterapkan untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia juga menjadi sumber ilham bagi generasi muda, pendidik, ilmuwan, teknolog, dan pekerja seni-budaya, untuk ambil bagian dalam penyemaian budaya unggul, dan seiring itu juga menghasilkan karya unggul.


Sumber : Kompas Cyber Media, Rabu, 28 November 2007

Tahukah Anda ?

KINDLE, Perangkat Pembaca Buku Digital yang Mungkin Bakal Menggantikan Peran Buku di Masa Depan





Amazon.com baru saja meluncurkan Kindle, sebuah perangkat untuk membaca buku digital (e-book). Tetapi kemampuannnya tak hanya itu saja karena perangkat ini bisa digunakan untuk membeli buku-buku via Internet, berlanggan Koran atau majalah versi digital dan membaca posting artikel di berbagai blog yang ada di dunia maya.

Perangkat digital yang di masa depan bakal menggantikan peran buku itu dijual dengan harga US$ 399 . Tampilan video dari Amazon Kindle bisa dibuka melalui URL sebagai berikut http://www.amazon.com/Amazon-com-kindle/dp/B000FI73MA

Tuesday, November 27, 2007

Menciptakan Sukses Kecil Sebagai Landasan Sukses yang Lebih Besar Lagi

Topic : Business

By Ari Satriyo Wibowo


Insting alamiah umumnya mengaitkan inovasi dengan penemuan baru. Tetapi itu sesungguhnya hanya merupakan bagian terkecil saja sebab intisari sesungguhnya dari inovasi adalah pemikiran segar yang berhubungan dengan penciptaan nilai (value creation).

Kutipan kata-kata dari majalah The Economist itu diungkapkan Alisjahbana Haliman , Presiden Direktur PT Haldin Pasifik Semesta, pada PQM’s Partner Gathering bertemakan In Search of Productivity Through Innovation di Hotel Mulia . 22 November 2007 lalu.

Ali Haliman, begitu panggilan akrabnya, adalah sosok technopreneur yang mampu mengubah bahan-bahan alami biasa menjadi barang bernilai tinggi dengan bantuan teknologi.

Melalui Haldin, ia melakukan inovasi dengan penciptaan nilai dalam proses pengeringan (drying), pembuatan sari pati (extracting), penyulingan (distilling) dan pembuatan sediaan siap saji (instantizing).

Teknologi yang digunakan Haldin dalam memproses produknya merupakan yang paling canggih saat ini. Teknologi ”Spray Dried”yang dimilikinya, misalnya, mampu menghasilkan ekstrak dalam bentuk granula. Sediaan itu cocok sekali bagi produsen minuman karena granula lebih mudah larut dibandingkan bentuk bubuk biasa baik disajikan panas maupun dingin
Ada sekitar 100 item produk yang ditanganinya melalui Haldin. Ekstrak cair untuk minuman, misalnya, terdiri dari Coklat, Kopi, Bunga Krisan, Alang-alang, Rimpang Jahe, Teh Hijau, Asam Jawa dan Kunyit. Sedangkan ekstrak cair dalam bentuk teh dan kopi terdiri dari Black Tea Essence, Black Tea Concentrate, Black Tea Extract, Cofee Essence, Coffee Concentrate dan Coffee Extract.

Apakah rahasianya agar dapat sukses dalam melakukan penciptaan nilai. Menurut Ali Haliman ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama, tetapkan sasaran dengan mengidentifikasikan sasaran akhir yang hendak dicapai. Kedua, ciptakan sebuah sukses kecil sebagai landasan bagi sukses-sukses selanjutnya. Ketiga, bangunlah sukses-sukses kecil tadi menjadi sukses yang lebih besar lagi.

Lalu, di mana akhir dari semua proses tersebut ? Hal itu menurut Ali Haliman perlu dilihat lagi dari nilai ekonomis dari temuan-temuan baru itu : apakah produk dapat dijual, berapa biaya memproduksinya, bagaimana permintaan pasarnya, apa saja produk-produk yang menjadi pesaingnya di pasar serta bagaimana kemampuan untuk melakukan komersialisasi dari produk tersebut.

“Mimpi besar adalah bagus tetapi lebih baik lagi apabila hal itu menjadi kenyataan,” tandas Ali Haliman. Oleh karena itu, dianjurkan berusaha keras untuk meraih sebuah sukses kecil dan wujudkan hal tersebut menjadi kenyataan. Mulailah dari yang hal-hal kecil dan milikilah sikap (attitude) yang besar.

Baginya landasan untuk membangun sukses yang lebih besar adalah dengan tetapl melakukan fokus pada sebuah usaha dan kemudian melakukan perbaikan dari waktu ke waktu. “ Dimulai dari versi 1.0 kemudian ke temuan baru versi 2.0 dan seterusnya,” katanya.

Bagaimana pendapat Anda?

Tahukah Anda ?


Jangan Remehkah Masuk Angin Karena Boleh Jadi Merupakan Gejala PJK

Banyak sudah kisah yang beredar bahwa orang meninggal dunia karena masuk angin. Orang awam mengenalnya sebagai angin duduk. Tetapi kalangan medis mengasosiasikan masuk angin yang berbuntut kematian itu sebagai serangan Penyakit Jantung Koroner (PJK).

Sebetulnya tindak kerokan yang kadang dilakukan penderita masuk angin tidak menolong dan tidak memperburuk kondisi. Sayangnya setelah kerokan orang biasanya merasa lebih enak, sehingga tidak waspada akan adanya PJK.

PJK memiliki gejala klasik berupa sakit dada dan kesemutan di lengan kiri dan lengan kanan. Tetapi gejala seperti keringat dingin, badan lemas, dan terkadang disertai sesak di dada yang sering diidentifikasi sebagai masuk angin juga patut diwaspadai.

Suatu penelitian di AS menemukan bahwa 15 persen di antara orang yang mengeluh sering masuk angin ternyata menderita PJK. Dalam praktik banyak pasien yang datang dengan keluhan masuk angin ternyata kondisi koronernya sudah payah, sehingga harus dilakukan tindakan lanjut seperti dibalon atau bahkan operasi by pass.

Oleh karena itu, jika menderita masuk angin dengan gejala keringat dingin dan dada sesak, sebaiknya segera periksa jantung di rumah sakit. Mereka yang sering masuk angin dan memiliki faktor risiko seperti mengidap hipertensi, diabetes mellitus, kolesterol tinggi, dan merokok sebaiknya lebih hati-hati lagi.

Bila Anda mengalami masuk angin sebagai gejala PJK , langkah pertama adalah istirahat dalam posisi duduk. Maksudnya supaya darah yang kembali ke jantung tak terlalu deras, sehingga tidak membebani kerja jantung. Kemudian longgarkan jalan nafas dengan melonggarkan pakaian dan ikat pinggang. Selanjutnya segera ke rumah sakit.

Sumber : Cara Bijak Hadapi Stroke, Jantung & Pembuluh Darah

Monday, November 26, 2007

Membangun Perusahaan Kelas Dunia Dengan Mengubah Manusia Biasa Menjadi Luar Biasa

Topic : Academic, Business, Government


By Ari Satriyo Wibowo

Jan Burhanudin merupakan mantan eksekutif Astra yang tergolong langka karena memiliki track record sebagai “turnaround manager”. Ia mampu “menghidupkan kembali” perusahaan-perusahaan yang semula mati suri dan tak memiliki masa depan. Setelah disentuh tangannya bak Raja Midas perusahaan-perusahaan itu berhasil berubah menjadi “emas” karena bisa bangkit, meraih untung kembali dan sukses.

Jan banyak terlibat dalam pemberdayaan manusia dan amat percaya bahwa manusia biasa jika diberdayakan mampu mencetak prestasi luar biasa. Berbagai prakarsa inovasi dalam bidang manajemen bisnis dan organisasi dipraktikkannya didasarkan prinsip tersebut, yaitu mendorong dan memotivasi manusia biasa untuk meraih prestasi luar biasa.

Hal itu disampaikan Jan Burhanudin dalam acara PQM's Client Gathering dalam rangka Ulang Tahun PQM ke-20 yang bertemakan In Search of Productivity Through Innovation yang diselenggarakan di Hotel Mulia, 22 November 2007 lalu.

Bagaimana Jan memulainya? Pertama-tama yang dilakukannya adalah membangun the power of people. Caranya dengan mencari insan yang sempurna untuk diarahkan ke system yang sempurna, proses yang sempurna sehingga menghasilkan kinerja yang sempurna.

Mengapa perlu membangun the power of people? Hal itu diperlukan untuk melakukan perubahan-perubahan agar bisa memenangkan persaingan. Perubahan itu berupa menjadi lebih cepat, menjadi lebih efisien dan menjadi lebih sempurna.

Oleh karena itu cara kerjanya juga harus benar untuk mencegah adanya kemubaziran dengan menyimpan hal yang tidak berguna, membebani alat atau orang secara berlebihan dan bekerja secara tidak seimbang. Hal itu dapat dimulai dengan 3 M yang positif yakni mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal yang kecil dan mulai sekarang juga.

Untuk itu perlu didukung dengan prinsip 4 AS yakni Kerja KerAS, Kerja CerdAS, Kerja TuntAS dan Kerja IkhlAS. Kesemuanya itu harus tertanam dalam otak, tangan dan hati para karyawan sehingga pada akhirnya terciptalah manusia-manusia yang produktif. Kumpulan manusia-manusia yang produktif itulah yang bila digabung dengan visi, misi, strategi dan perencanaan yang baik akan menghasilkan perusahaan kelas dunia (World Class Company).

Bagaimana pendapat Anda?

Tahukah Anda ?



Hati-Hati Bila Mengenakan Kerah Kemeja Terlalu Ketat


Para eksekutif yang biasa mengenakan kemeja berdasi dengan ukuran leher terlalu ketat perlu berhati-hati terhadap serangan jantung berdebar sewaktu mengendarai mobil atau saat menyeberang jalan.

Hal itu terjadi karena penekanan pada pembuluh carotid di leher oleh kerah kemeja yang ketat. Penekanan pembuluh secara tak sengaja biasanya terjadi sewaktu kepala menoleh seperti terjadi saat menyeberang jalan dan menyetir mobil.

Sindrom jantung berdebar yang disebabkan kerah kemeja terlalu sempit ini sebelumnya dianggap misterius. Begitu juga serangan berdebar-debar yang bisa saja disebabkan kekurangan unsure kalsium.

Perlu diketahui, pelistrikan jantung membutuhkan beberapa jenis mineral. Listrik jantung terganggu jika ada mineral yang kurang pasokannya dalam menu harian. Hal ini berpotensi menimbulkan debaran yang abnormal juga.

Sumber : Cara Bijak Hadapi Stroke, Jantung & Pembuluh Darah

Friday, November 23, 2007

Google Danai 23andMe, Penyedia Layanan Genome Personal Online Pertama di Dunia

Topic : Business

By Ari Satriyo Wibowo



200.000 tahun lalu Homo Sapiens mulai berjalan di atas bumi. 175.000 tahun lalu ibu yang melahirkan manusia masa kini lahir di Afrika. 1866 Gregor Mendel menemukan Hukum Genetika. 1953 Watson dan Crick menemukan rantai Double Helix DNA.2003 Human Genome Project berhasil memetakan genome seorang manusia secara utuh. 2007 : 23and Me memperkenalkan First Personal Genome Service di dunia yang membuka rahasia DNA pribadi Anda sekarang juga.


Itulah pengantar yang akan Anda jumpai ketika membuka 23andMe.com, sebuah perusahaan online yang didanai Google menawarkan tes DNA senilai US$ 999 dengan gaya seperti situs interaksi sosial MySpace atau Facebook.

Pengguna yang melakukan sign up perlu menjalani uji saliva DNA dengan testing kit yang dikirimkan via pos dan kemudian mengembalikan ke alamat mereka. Empat atau enam minggu kemudian, hasilnya akan disampaikan secara online, memungkinkan seseorang untuk mempelajari seluk beluk hereditas, ciri hereditas nenek moyang serta risiko penyakit yang kemungkinan akan menyerang.

Nama website 23and Me diambil dari 23 pasang kromosom yang membentuk genome seseorang, yang mampu menyajikan lebih dari 500.000 data genome dalam format yang dapat disaksikan secara visual dan mudah dimengerti.

”Bandingkan cetak biru genetika Anda dan teman-teman dan keluarga Anda,” begitu undangan yang disampaikan situs itu.

Nantinya, bila data base semakin besar maka pengguna memperoleh pilihan untuk menjadi bagian dari kajian ilmiah yang dapat membantu para periset untuk menentukan siapa saja yang kemungkinan mengalami ancaman dari reaksi suatu obat atau siapa yang memperoleh manfaat lebih dari sebuah terapi kanker.

”Misi dari 22andMe adalah untuk menempatkan revolusi genetik pada level yang baru,” kata salah satu pendirinya Linda Avey seperti dikutip harian International Herald Tribune, Kamis, 22 November 2007. Linda mendirikan 23and Me bersama Anne Wojcicki, istri Sergey Brin, salah satu pendiri Google, yang memiliki latar belakang investasi dalam perlindungan kesehatan.


Situs itu tidak memberikan interprestasi terhadap ancaman penyakit yang dihadapi pengguna seperti kanker, Alzheimer atau diabetes, meski dalam beberapa kaus, pengguna dapat meminta bantuan dari konsultan genetika aatau para ahli lainnya.

Mengingat masalah genetika menjadi rahasia pribadi seseoarang makaunsur keamanan situs menjadi prioritas utama. Hal itu untuk melindungi pengguna dari bocornya informasi yang dikuatirkan akan membuat pihak perusahaan asuransi menolak memberikan ganti rugi klaim atau terjadinya diskriminasi akibat pengguna menderita penyakit tertentu.

Pihak 23and Me data pribadi yang mereka simpan dilindungi dengan lebih dari 12 level otorisasi dan sandi dari laboratorium ke pengguna.

Data agregat dari genome yang diperoleh 23and Me dimungkinkan untuk dipelajari pihak luar tetapi tidak untuk dijual. ”Data tidak akan meninggalkan 23and Me,” kata Avey, yang sebelumnya berpengalaman di industri biofarmasi.




Selain Google,perusahaan yang telah menanamkan investasi pada 23and Me adalah perusahaan bioteknologi Genentech dan New Enterprise Associates, sebuah perusahaan modal ventura.

Pesaing 23and Me di antaranya decode Genetics of Icelands dan Navigenics , sebuah perusahaan yang berbasis di Lembah Silikon yang didukung dana US$ 25 juta dari perusahaan modal ventura Kleiner Perkins Caufield & Byers, Sequoia Capital dan Mohr Davidow Ventures.

Bagamiana pendapat Anda?

Sumber : “Google-funded online company offers personal DNA tests”, International Herald Tribune, Kamis, 22 November 2007

Tahukah Anda ?




Gejala Klinis Penyakit Jantung Koroner (PJK)


Waspadai Gejala Dini

Beberapa hari atau minggu sebelumnya tubuh terasa tidak bertenaga, dada tidak enak, waktu olahraga atau bergerak jantung berdenyut keras, napas tersengal-sengal, kadang-kadang disertai mual, muntah dan tubuh mengeluarkan banyak keringat.

Dalam kondisi sakit

- Sakit nyeri terutama di dada sebelah kiri tulang bagian atas dan tengah sampai ke telapak
tangan. Terjadinya sewaktu dalam keadaan tenang
- Demam, suhu tubuh umumnya sekitar 38 derajat celcius
- Mual-mual dan muntah, perut bagian atas kembung dan sakit
- Debar jantung abnormal
- Tekanan darah rendah atau stroke
- Muka pucat pasi
- Kulit menjadi basah dan dingin badan bersimbah peluh
- Gerakan menjadi lamban (kurang semangat)
- Pingsan
- Tenaga dan pikiran menjadi lemah, ketakutan yang tidak ada alasannya, perasaan mau
mati
saja.


Sumber : Cara Bijak Hadapi Stroke, Jantung & Pembuluh Darah

Thursday, November 22, 2007

“DIGAJI” Merupakan Sumber Jebakan Kemiskinan

Topic : Academic, Business, Government



Mungkin para pembaca belum banyak yang tahu bahwa “DIGAJI” merupakan sumber jebakan kemiskinan yang terjadi di Indonesia pada khususnya, dan di dunia pada umumnya. Mohon jangan salah mengerti, ”DIGAJI” di sini singkatan dari Dishonesty (Ketidakjujuran), Illiteracy (Buta huruf), Greed (Ketamakan), Arogance (Kesombongan), Jealousy (Iri Hati) dan Ignorance (Ketidakpedulian).

Singkatan unik itu disampaikan dr. Boenjamin Setiawan, PhD dari Kalbe Farma dalam presentasi berjudul ”Peranan Inovasi dalam Peningkatan Produktivitas” pada acara PQM’s Client Gathering dengan tema ”In Search of Productivity Through Innovation” di Hotel Mulia, Jakarta, pada Kamis (22/11/2007) hari ini. Acara ini diselenggarakan sekaligus dalam rangka memperingati ulang tahun PQM yang ke-20.


Selain dr. Boen, ikut tampil di panggung Jan Burhanuddin, mantan eksekutif Grup Astra ; Alisjahbana Haliman, Presiden PT Haldin Pacific Semesta ; SD Dharmono, CEO PT Jababeka,Tbk dan Kristanto Santosa, Partner PQM Consultants. Yang membuat acara ini menjadi istimewa dan luar biasa adalah tampilnya Menristek Kusmayanto Kadiman sebagai moderator.

Di awal uraiannya dr. Boen mengungkapkan bahwa PBB memiliki program MDG (Millennium Development Goals) untuk mengurangi angka kemiskinan dan kelaparan di dunia hingga separuhnya pada tahun 2015.

Di dunia ini ada 10 negara termiskin di dunia yakni Paraguay, Zambia, Ethiophia, Lesotho, Mauritania, Guyana, Timor Leste, Mozambique, Zimbabwe, Burundi dan Chad. Sementara, 10 besar negara kaya terdiri dari AS, Swiss, Denmark, Swedia, Jerman, Finlandia, Singapura, Jepang, Inggris dan Belanda. Indonesia sendiri berdasarkan peringkat World Economic Forum 2007-2008 berada pada peringkat ke-54.

Agar negara bisa maju diperlukan inovasi dan produktivitas yang tinggi. Mengapa inovasi dan produktivitas penting untuk kemajuan negara ? Inovasi merupakan kunci peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup manusia. Inovasi hanya dimiliki oleh manusia (homo sapiens) sedangkan binatang tidak ada yang memiliki kemampuan inovasi. Dengan inovasi inilah seluruh dunia akan maju.

Tetapi, inovasi membutuhkan lingkungan dan iklim kondusif untuk merangsang R&D. Sebab tanpa R&D tidak akan terjadi inovasi. Keuntungan sosial dalam bentuk penciptaan lapangan kerja, perbaikan kesehatan, obat baru, komunikasi lancar, transportasi efisien dan sebagainya yang tak terhitung jumlahnya.

R&D meningkatkan nilai tambah Sumber Daya Alam Indonesia yang berlimpah banyaknya. R&D juga meningkatkan produktivitas dan kualitas SDM. Karena manfaat R&D besar maka semua negara maju dan sedang berkembang menyediakan dana penelitian sebesar lebih dari 2 % GDP. Selain itu, semua negara maju dan berkembang memberikan insentif pajak untuk kegiatan R&D. Tanpa inovasi suatu bangsa tidak akan maju.

Sementara itu, produktivitas merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan secara efisien dan efektif. Produktivitas yang tinggi akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Produktivitas tinggi hanya bisa tercapai bilamana terjadi inovasi yang berkelanjutan. Produktivitas tinggi tergantung kualitas SDM yang berkaitan dengan taraf pendidikan.

Apa sesungguhnya yang menjadi penentu kemakmuran negara ? Mengapa negara-negara Skandinavia, AS, Eropa dan Jepang mengalami kemakmuran? Sebaliknya mengapa negara-negara miskin berada di Afrika, Amerika Latin dan Asia ?

Mengapa pula ada perusahaan-perusahaan seperti Microsoft, GM, GE, Pfizer yang memiliki pendapatan dan kapitalisasi pasar yang tinggi? Mengapa ada perusahaan yang maju dan tumbuh berkembang tetapi di lain pihak ada pula perusahaan yang stagnan dan akhirnya mati?

Jawabannya sekali lagi kembali pada penerapan inovasi yang merangsang R&D, peningkatan produktivitas yang tinggi, kualitas pemimpin yang bagus serta perhatian pada pengembangan sumber daya manusia.

Bagaimana pendapat Anda?

Tahukah Anda ?


Lemak Menumpuk Sejak Masa Remaja

Pembentukan ateroma atau penumpukan lemak pada jaringan pembuluh arteri, sebenarnya sudah berlangsung sejak seseorang berusia belasan tahun.

Pada usia 10-20 tahun, dinding liang pembuluh darah masih licin dan belum terjadi penyempitan, tetapi sudah terbentuk sel-sel busa yang nantinya akan membentuk bercak perlemakan.

Pada usia 20-30 tahun, dinding liang pembuluh darah tidak licin lagi. Walau belum terjadi penyempitan , sudah ada bercak-bercak perlemakan.

Pada usia 30-40 tahun, sudah terbentuk plak atau tonjolan, sehingga dinding liang pembuluh darah ada yang tidak teratur. Di beberapa bagian sudah terjadi penyempitan.

Pada usia lebih dari 40 tahun, penyempitan sudah membahayakan dan sering menimbulkan keluhan.


Sumber : Cara Bijak Hadapi Stroke, Jantung & Pembuluh Darah

Darmadi Durianto : Diperlukan Ketajaman Menganalisa Pasar

Topic : Academic - Business





Darmadi Durianto dikenal sebagai akademisi , konsultan sekaligus praktisi bisnis. Sebagai akademisi yang bersangkutan mengajar masalah strategic marketing dan Strategic Brand Management di IBII. Di institusi itu Darmadi sekaligus membuka konsultasi bisnis dan menjadi Chief Operating Officer di IBII Consulting. Sedangkan, sebagai praktisi bisnis yang bersangkutan menjabat Sales and Marketing Director Vitron Group Co. Ltd.

Menurut Darmadi tahapan peluncuran produk baru dimulai dari pencarian gagasan. Gagasan itu dapat muncul dari mana-mana, termasuk dari pemasok dan distributor produk kita (Idea Generation). Gagasan yang muncul tersebut kemudian masuk dalam tahapan penyeleksian ide (Idea screening).

Usai ide-ide diseleksi berikutnya adalah melakukan pengembangan konsep dan pengujian konsep (Concept Development & Testing) dimana dalam tahapan ini harus ada analisa potensi pasar, analisa ukuran pasar dan analisa respon pelanggan. Tahapan berikutnya adalah pengembangan strategi pemasaran (marketing strategy development) berdasarkan hasil uji konsep dari produk baru dan diikuti dengan analisa bisnis (business analysis) yang meliputi studi kelayakan bisnis, analisa strategis bisnis dan analisa dari aspek keuangan (financial analysis). Jika semua proses sudah tidak ada masalah, maka tahap berikutnya adalah tahap pengembangan produk (product development) yang mencakup “packaging” dan fitur-fitur yang digunakan.

Sebelum produk diluncurkan secara resmi ke pasar, pada umumnya perusahaan terlebih dahulu melakukan uji pasar (market testing) di beberapa sampel pasar. Uji pasar ini pada umumnya bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang akan diluncurkan memiliki tingkat probabilitas kesuksesan yang tinggi atau tidak dan apakah produknya dapat diterima oleh pasar atau tidak. Selanjutnya, apabila hasil dari market testing adalah positif dan probabiltas suksesnya tinggi, maka produk siap di luncurkan (product launching) dan dipasarkan (commercialization). Dalam tahap ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu kapan saat yang tepat untuk product launching? Dimana? Kepada siapa produk tersebut dialamatkan? Dan bagaimana produk tersebut dipasarkan dengan menggunakan perencanaan formulasi Marketing Mix yang tepat. Setelah produk diluncurkan dan dipasarkan, proses selanjutnya adalah melakukan pengawasan terhadap proses adopsi produk (adoption process) di level konsumen dan mengamati bagaimana reaksi pesaing menanggapi strategi pemasaran kita.

Berikut petikan wawancara dengan pria energik kelahiran tahun 1967 itu.


Apa saja kesalahan yang umumnya dilakukan para pemasar ?

Para pemasar umumnya berpikir bahwa merek hanya perlu dipromosikan saja. Padahal, dalam menciptakan merek diperlukan landasan merek yang kuat (strong brand platform) seperti Apa visinya? Apa misinya? Apa core value-nya? Apa pula area of competence-nya? Perusahaan jam tangan Swatch dari Swiss, misalnya, memiliki visi sebagai sebuah produk fashion sehingga akhirnya Swatch tidak hanya menjual jam tangan saja. Sebaliknya, tidak sedikit perusahaan yang awalnya bermaksud terjun ke minuman kesehatan tetapi kemudian produknya diperluas kemana-mana ke kategori produk yang sama sekali tidak ada kaitannya. Kesalahan tersebut sering terjadi sehingga produk berkembang biak tanpa struktur yang jelas. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki konsep “brand architecture” yang jelas dan terstruktur. Brand architecture ini berfungsi menyusun dan membangun konstruksi merek yang jelas apabila terjadi perluasan merek (brand extention) seperti BMW yang memiliki line up produk yang terstruktur disesuaikan dengan target segmennya seperti BMW seri 3, seri 5, dan seri 7.

Contoh lain dalam kasus pemasaran di Indonesia, Perluasan merek sabun Lifebuoy ke kategori sampo kurang mengalami perkembangan karena sejak awal merek Lifebuoy dipersiapkan sebagai merek untuk sabun bukan sampo. Brand platform dan area of competence dari Lifebuoy sejak awal dipersiapkan sebagai produk sabun dimana Investasi juga sudah diarahkan ke sana. Begitu kemudian Lifebuoy diputuskan untuk diperluas menjadi sampo hal itu menimbulkan masalah. Itu cenderung banyak dilupakan para pemasar. Seolah-olah bila produk diluncurkan dan melakukan promosi besar-besaran lalu selesai.

Apa syarat agar merek sukses di pasar ?

Merek yang sukses adalah merek yang kuat. Merek yang kuat adalah merek yang memiliki ekuitas merek yang kuat pula . Banyak konsep ekuitas merek dikemukakan para pakar merek dan yang paling populer adalah konsep milik David A. Aaker dari Universitas Kalifornia di Berkeley, AS. Membangun ekuitas merek yang kuat harus melakukan analisis konsumen yang didasarkan kepada “consumer truth” yakni kebenaran dan fakta di lapangan mengenai konsumen (needs, preferens, perception & behavior).

Contohnya, Sampoerna Hijau. Mereka melakukan consumer benchmarking. Kemudian, agar ekuitas merek kuat mereka melakukan consumer analysis, company analysis, product analisis dan competitor analysis. Consumer truth yang ditemukan adalah konsumen yang menjadi target pasar Sampoerna Hijau perilakunya adalah senang kumpul, mangan ora mangan asal kumpul, sehingga mereka menggunakan slogan “Asyiknya Rame-Rame”. Semua hal tersebut dilakukan dalam upaya membuat formula strategi pemasaran dan merek yang komprehensif. Selanjutnya, formula tersebut diaplikasikan ke brand platform dan disusun arsitektur mereknya. Semua itu kemudian dikomunikasikan sehingga akan menghasilkan ekuitas merek yang kuat. Artinya, Sampoerna Hijau mulai dari brand awareness, brand association, brand loyalty dan perceived quality juga mengalami penguatan.

Jadi apa rahasia untuk menaklukkan pasar?

Bagaimana menaklukkan pasar itu sangat tergantung bagaimana kita menganalisis pasar dan market intelligence dari informasi pasar yang akurat. Kalau hasil informasi yang kita peroleh salah maka hasilnya akan salah pula. Jika hasil dari analisis perusahaan dan analisis persaingan salah, maka nantinya strategi pemasaran yang dihasilkan juga akan salah (Garbage in garbage out).

Tara Nasiku produk dari PT Unilever Indonesia adalah contoh kasus bagaimana manajemen memaksakan produk yang sesungguhnya memiliki konsep yang keliru. Sekalipun berdasarkan riset pasar sudah menunjukkan hasil yang negatif tetapi karena gagasan produk baru itu merupakan gagasan favorit dari top manajemen maka proposal Tari Nasiku akhirnya diloloskan. Kegagalan produk Tara Nasiku dikarenakan mayoritas konsumen tidak melihat banyak benefit yang dirasakan dalam proses penyajiannya dan juga consumer habits yang sudah terbiasa dengan produk instan lain dibandingkan nasi instan.

Ada lima hal yang harus menjadi pegangan untuk menggarap pasar potensial yang belum terlayani (untapped market potential) yakni :

- Awareness. Apakah perusahaan mampu menciptakan awareness bagi produk tersebut dalam waktu singkat.


- Availability. Apakah perusahaan memiliki kemampuan mendistribusikan produk tersebut dalam waktu singkat sehingga dapat diperoleh di gerai-gerai terdekat dengan konsumen?


- Affordibility. Apakah harga yang ditawarkan produk tersebut terjangkau oleh kantong konsumen?


- Benefit Diffeciency or Lack of benefit. Apakah manfaat yang ditawarkan produk tersebut penting dan bernilai bagi konsumen?


- Very Useful or Unable to use. Apakah produk tersebut cukup mudah dan murah untuk digunakan?

Tara Nasiku gagal karena proses pemasakannya terlalu rumit (unable to use) dan sajian nasi goreng yang digoreng biasa masih lebih enak (lack of benefit). Hal yang sama dialami Mie & Mie, produk mi instan dari Unilever. Sementara itu, PDA (Personal Digital Assistant ) kurang sukses dikarenakan pengoperasiannya terlalu rumit dibandingkan mengoperasikan sebuah ponsel (unable to use).

Bagaimana pendapat Anda?

Wednesday, November 21, 2007

Tahukah Anda?


Menurunkan Tekanan Darah Secara Alami

Bagi penderita hipertensi, menurunkan tekanan darah tinggi hingga 2 mm/Hg dapat mengurangi risiko stroke sebesar 14 persen dan penyakit jantung sebesar 6 persen. Itu artinya sekitar 70.000 kehidupan terselamatkan setiap tahunnya.

Obat saja tidak cukup untuk menurunkan tekanan darah. Setidaknya diperlukan cara alami yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.

- Menurunkan berat badan. Hilangnya berat badan, meski beberapa kilogram saja, dapat menurunkan tekanan darah. Jadi mulailah untuk secara rutin berolahraga dan melakukan diet.


- Lakukan pendekatan diet untuk menghentikan hipertensi.


- Batasi asupan garam. Rekomendasi yang diberikan adalah 1.500 mg sodium per hari. Sebagai gambaran, setengah sendok teh garam (sdt) mengandung 1.200 mg sodium.


- Batasi konsumsi alkohol.


- Batasi asupan kafein. Kalau Anda sulit menghentikan kebiasaan untuk mengonsumsi kafein, cobalah minum dalam bentuk decaf atau rendah kafein.


- Belajar mengendalikan diri. Meditasi dan teknik rileksasi lainnya seperti yoga, nyatanya dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan.
Sumber : Cara Bijak Hadapi Stroke, Jantung & Pembuluh Darah

Tuesday, November 20, 2007

Harry Sanusi : Rahasia Sukses Seorang Inovator

Topic : Business

By Ari Satriyo Wibowo

Grup Kino pimpinan Harry Sanusi terkenal sebagai kelompok usaha yang inovatif sesuai slogan perusahaannya "The Innovator". Kelompok ini terdiri dari empat perusahaan yakni PT KinoCare Era Kosmetindo (perawatan tubuh dan pembersih rumah tangga), PT KinoSentra Industrindo (makanan dan permen), PT KinoAid Indonesia (farmasi dan minuman) dan PT Duta Lestari Sentratama (distribusi).

Menurut pria kelahiran Pontianak tahun 1967 itu, ia memulai usaha dengan menjadi distributor tunggal Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga produksi PT Sinde Budi Sentosa pada 1991. Koneksi ke produsen minuman pencegah panas dalam itu diperoleh dari ayahnya yang menjadi distributor produk tersebut di Pontianak. Kegiatan itu dirintisnya dengan bantuan modal dari sang ayah sambil menempuh kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Jakarta.

Ia memulai terjun ke industri permen di kota Semarang tahun 1998 karena di sana ia memiliki tanah kosong di daerah Terboyo dan Sayung. Waktu itu, Harry kebingungan untuk memilih jenis permen apa yang akan diproduksi. Pilihan akhirnya jatuh di produk soft candy yang pada waktu itu belum banyak pemainnya. Setelah itu, timbul pertanyaan soal flavour (cita rasa) dari permen? Pilihan kemudian jatuh pada rasa kopi karena soft candy dengan rasa kopi pada waktu itu belum ada dan Harry Sanusi melihat ada peluang untuk melakukan klaim di pasar bahwa perusahaannya telah melakukan inovasi dari hard candy ke soft candy. Dari situlah permen Kino diperkenalkan dan menuai sukses besar.
Sukses permen Kino agaknya cukup terbantu oleh situasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998. Ketika itu harga Kopiko melambung luar biasa tinggi dan produsen Kopiko sengaja bertahan di harga tersebut karena merasa tidak memiliki saingan. "Pada waktu itulah kami masuk dengan harga lebih murah," ungkap Harry Sanusi menyingkap rahasia suksesnya.

Menurut Harry Sanusi, anggaran biaya peluncuran produk baru untuk produk low involvement seperti permen membutuhkan biaya antara Rp 5 miliar - Rp 6 miliar. Sedangkan, untuk produk toiletries perawatan tubuh saat ini diperlukan biaya paling sedikit Rp 20 miliar.Harry mencontohkan total biaya inovasi Ovale yang waktu itu masih Rp 9,4 miliar. Alokasi dananya terdiri dari pembelian mesin baru (Rp 1,5 miliar), mould kemasan (Rp 500 juta), pengembangan produk (Rp 50 juta), investasi merek berupa produksi TVC (Rp 350 juta), promosi iklan TV dan media cetak(Rp 5,5 miliar), riset (Rp 55 juta), pendaftaran produk (Rp 200 juta) serta tenaga pemasaran dan armada penjualan (Rp 1,25 miliar).

Apa syarat bagi sebuah produk agar sukses di pasar? Menurut Harry produk akan sukses apabila mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada setiap waktu selalu terjadi perubahan ekspektasi konsumen yang harus ditangkap produsen dengan tepat. Untuk itu diperlukan riset konsumen yang komprehensif. Ada faktor-faktor yang tidak terbaca yang harus diantisipasi. Semua tergantung pada industri dan jenis produknya berbeda-beda. Sehebat apapun pengalaman seseorang pasti pernah mengalami kegagalan sebab ada hal-hal yang masih terlewatkan.

Harry Sanusi mengaku mengembangkan produk baik sebagai pioneer maupun follower. Kino Sweat muncul sebagai follower dengan perbaikan dari segi kemasan dalam bentuk sachet. Demikian pula, Segar Sari yang berupaya menembus pasar minuman jeruk serbuk yang dikuasai Nutrisari, Marimas dan Jas Jus.

Harry melakukan inovasi dengan menaikkan gramatur kandungan sachet. Bila kemasan lain berisi 10 gram maka Segar Sari berisi 12 gram. Meski perbedaan hanya kecil yakni 2 gram tetapi rasa Segar Sari menjadi jauh lebih enak. Inovasi lainnya dalam hal kemasan pembungkus yakni tidak menggunakan dos-dos kecil lagi tetapi memasukkan 100 sachet dalam 1 container plastik sehingga container itu masih bisa dijual lagi oleh si pemilik toko. "Memang cost-nya lebih tinggi tetapi kami bisa menghemat dari sisi iklan," kata Harry. Harry tampaknya memainkan semua peluru marketing mix yang dimiliki mulai dari product, price, place dan promotion.Produk Kino saat ini sudah merambah 15 negara yakni negara-negara ASEAN, Afganistan, Pakistan, Korea, Rusia, Afrika dan negara-negara Timur Tengah.

Sejak 2003 Grup Kino melakukan ekspansi ke Filipina dengan mendirikan perusahaan patungan Kino Consumer Philiphine Inc.Harry Sanusi semakin mumpuni dengan portofolio produk yang dimilikinya.

Bila produk-produk itu dapat dimasukkan dalam tiga golongan yakni produk sukses, dalam perjuangan dan gagal maka petanya dapat digambarkan sebagai berikut :


Produk Sukses


1. Kino Sweat


2. Ovale


3. Permen Kino


4. Master


5. Resik-V (cairan pembersih bagian rahasia wanita )


6. Absolut (pembersih wanita)


7. Eskulin (kids grooming)


8. B&B (kids grooming)


9. Sleek (household cleaning)


Produk masih dalam perjuangan di pasar


1. Panther, energy drink


2. Instan, hand sanitizer / cairan pembersih tangan anti bakteri



Produk gagal


1. K-100, obat flu 4 kaplet (3 putih, 1 merah)


2. Extra White (pemutih wajah) --- akibat salah produksi.


Suatu produk dianggap gagal Harry Sanusi bila dalam waktu 3-5 tahun tidak mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan.Bagaimana pendapat Anda?

Tahukah Anda ?


Jantung Koroner

Penyakit Pembuluh Darah Jantung sering disebut juga Penyakit Jantung Koroner (PJK). Penyakit ini timbul akibat terjadinya arterosklerosis pada arteri koronaria yang memberi darah pada otot jantung. Akibatnya terjadi penyempitan dari penampang pembuluh darah koroner, sampai terjadi sumbatan.

Bila penyempitan lebih dari 50 persen, otot jantung akan kekurangan darah. Akibatnya, terjadilah angina pectoris (rasa nyeri pada jantung) dan gangguan irama jantung (arrhythmia). Bila terjadi penyumbatan total, dapat terjadi infark otot jantung yang akut (acute myocard infarction).

Presentase terjadinya penyakit jantung koroner pada pria lebih banyak daripada wanita. Di perkotaan lebih banyak daripada di pedesaan, pekerja otak lebih banyak daripada pekerja fisik. Biasanya menyerang kelompok usia di atas 40 tahun, tetapi kecenderungan kelompok yang lebih muda semakin besar (sekitar 60 persen), dibarengi penyakit tekanan darah tinggi.

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner antara lain :

- Merokok
- Terlalu lelah
- Terlalu tegang atau stress
- Terlalu banyak konsumsi makanan berlemak atau kolesterol jahat
- Kurang gerak badan
- Kelebihan berat badan atau kegemukan
- Penyakit hipertensi
- Penyakit kencing manis
- Perubahan cuaca, kedinginan

Kematian mendadak (sudden death) kadang-kadang terjadi pada penderita gangguan jantung.
Sumber : Cara Bijak Hadapi Stroke, Jantung & Pembuluh Darah

Monday, November 19, 2007

Pola ABG Dalam Sistem Inovasi Mendapat Sambutan di Forum UNESCO

Topic : Government

By Ari Satriyo Wibowo



Pola pendekatan ABG (Academic, Business, Government) sebagai poros utama sistem inovasi domestik saat ini semakin kokoh posisinya karena telah masuk dalam kesepakatan Internasional.

Hal tersebut terlihat komunike bersama hasil pertemuan Konferensi Meja Bundar UNESCO Para Menteri Bidang Sains dan Teknologi dunia, yang diselenggarakan akhir bulan lalu di Paris, Perancis. Dalam konferensi tersebut Indonesia diwakili langsung oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman.

Komunike yang baru dipublikasikan 6 November 2007 lalu itu menyatakan antara lain kesepakatan para menteri peserta Konferensi Meja Bundar UNESCO bahwa fungsi lembaga swasta serta unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) patut diekskalasikan untuk menghadapi berbagai masalah implementasi sains dan teknologi yang menyokong terciptanya pembangunan berkelanjutan, baik dalam cakupan kerja lokal, regional mapun internasional.


Dalam bagian lain di dalam pernyataan bersama tersebut, pola ABG semakin jelas dinyatakan. Yaitu dalam kausal yang optimasi dapat dilakukan dengan melihat posisi seluruh stakeholders, antara lain Perguruan Tinggi, Sektor Swasta, Pemerintah, beserta Lembaga Finansial serta Organisasi Non Pemerintah. Elaborasi cara pandang yang melihat pemanfaatan teknologi bagi kepentingan umat manusia sebagai bagian tanggungjawab sektor swasta (termasuk dalam hal pendanaan) boleh dibilang menjadi ciri khas hasil pertemuan UNESCO bagi para menteri bidang sains kali ini.


Mencuatnya corak ABG di dalam konferensi meja bundar menteri bidang iptek yang bertujuan untuk memberikan arahan bagi kegiatan UNESCO pada 2008 – 2013 itu dapat dikatakan merupakan hasil kerja tim diplomasi Indonesia, yang terdiri antara lain oleh Menegristek dan Kepala LIPI serta didukung penuh Dubes RI untuk UNESCO. Di konferensi tersebut, dalam memanfaatkan kesempatan sebagai panelis materi di hadapan lebih dari 48 menteri sains dan teknologi, Menegristek RI, Kusmayanto Kadiman, memberikan gambaran tentang pengalaman nyata Indonesia dalam mengatasi kekurangan dana bagi pengembangan teknologi (lihat http://abgnet.blogspot.com/2007/10/pelumas-bagi-kerjasama-abg-di-indonesia.html).

Di dalam persidangan, paparan tersebut disambut dengan cukup hangat oleh negara-negara lain, yang merasakan kecilnya kemampuan alokasi finansial sebagai masalah terbesar untuk menunaikan tuntutan pengembangan teknologi domestik masing-masing.

Pada bagian lain pernyataan bersama itu , para menteri sains dan teknologi dunia menyerukan agar di masa depan agar UNESCO memiliki kegiatan nyata yang lebih mengintesifkan pola pembinaan bagi pengembangan sistem kebijakan pengembangan teknologi dan inovasi negara anggotanya.

Melihat tren nuansa ABG yang cukup kental di komunike tersebut, sungguh tidak berlebihan bahwa saat ini pemerintah berbagai negara dunia mulai lebih memberikan perhatian serius terhadap sinergi kelompok akademisi dan kelompok bisnis dalam menguatkan proses pembangunan mereka. Indonesia, sebagai salah salah pelopor yang memopulerkan pola inovasi berbasis ABG sudah sepatutnya merasa berbesar hati dan wajib mewaspadai agar dapat sungguh-sungguh memanfaatkan momen tersebut dengan sebaik-baiknya.

Apalagi, menurut sumber di UNESCO, komunike tersebut berpotensi mengarahkan lembaga itu untuk lebih memobilisasi pihak swasta Internasional sebagai pendonor dana (dalam mekanisme Extra Budgetary Fund) pada kegiatan-kegiatan lembaga multilateral tersebut di masa depan.

Tentu saja pola pikir pemanfaatan tidak terbatas pada penggalangan dana asing untuk menyokong kebutuhan pembangunan Iptek (S&T) , namun sepatutnya diarahkan pada strategi yang lebih memperhatikan kelanggengan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Paling tidak, hal tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan jaringan kerjasama Internasional. Melalui PP 41/2007 maka kerjasama sains dan teknologi dengan mitra asing di Indonesia sangat memungkinkan untuk dilaksanakan dalam prinsip kesetaraan (sovereignty) yang selalu menjadi acuan pada setiap kegiatan Hubungan Internasional

Bagaimana pendapat Anda?

Sumber : Amir F. Manurung, Staf Menegristek RI

Tahukah Anda ?


Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis merupakan kondisi terjadinya penurunan insulin dalam tubuh. Insulin adalah hormon yang dibentuk pankreas, berfungsi untuk memecahkan gula darah dan mengubahnya menjadi energi. Bila tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin, kadar gula darah akan meningkat.

Ada 2 tipe diabetes mellitus, masing-masing tipe tergantung pada kebutuhan insulin tiap orang atau waktu timbulnya penyakit. Tipe-1 merupakan diabetes yang tergantung pada insulin atau diabetes juvenile. Kondisi ini biasa timbul pada usia muda, membutuhkan injeksi insulin secara teratur. Tipe-2 merupakan diabetes yang tidak tergantung insulin, timbul pada usia dewasa (di atas 40 tahun).

Ukuran yang lazim dipakai untuk mendiagnosis diabetes mellitus, jika pemeriksaan kadar glukosa darah atau urin saat berpuasa lebih dari 120 mg/dl atau 2 jam setelah berbuka puasa menunjukkan kadar glukosa darah 140-180 mg/dl.

Seseorang dikatakan normal atau tidak terkena kencing manis jika kadar glukosa darah saat puasa kurang dari 110 mg/dl, dan kadar glukosa darah 2 jam setelah berbuka puasa kurang dari 140 mg/dl.

Gejala seseorang mengalami kencing manis adalah sering merasa haus atau lapar serta mempunyai nafsu makan yang besar. Biasanya terjadi peningkatan urin atau poliuri dan penurunan berat badan meski nafsu makan meningkat.

Selain itu, penderita sering merasa cepat lelah atau lemas yang mungkin disertai kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki. Penglihatan juga menjadi kabur, infeksi kulit yang berulang dan disertai gatal pada bagian tubuh yang sensitif.

Penyakit kencing manis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, antara lain hipertensi dan infark jantung. Bila tidak atau kurang tepat pengobatannya lambat laun dapat terjadi gangguan neurovaskuler serius yang sangat ditakuti, yaitu retinopati, arterosklerosis, infark jantung, polineuropati, gangrene, nefropati dan lain-lain termasuk disfungsi ereksi dan gangguan pada tungkai.
Sumber : Cara Bijak Hadapi Stroke, Jantung & Pembuluh Darah

Friday, November 16, 2007

Kendaraan-Kendaraan Inovatif Masa Depan


Topic : Business

By Ari Satriyo Wibowo

“Pengalaman kami sungguh seperti mengendarai sebuah pesawat tempur jet,” teriak Ian Bruce dari Bruce’s Venture Vehicle ketika mengujicoba kendaraan roda tiga gabungan motor dan mobil bermesin hibrida buatan Italia.

” Ini sungguh sebuah kendaraan baru,” katanya kepada harian International Herald Tribune, Kamis, 15 November 2007.

Gambaran itu menunjukkan sebuah era baru para penemu kendaraan. Di era digital ini mereka berusaha memompakan semangat budaya Lembah Silikon dan dotkom ke industri otomotif. Kebanyakan para penemu itu tidak memiliki latar belakang pembuat mobil. Tetapi di belakang mereka ada sejumlah perusahaan modal ventura dengan dana jutaan dolar untuk mewujudkan gagasan mereka menjadi kenyataan.

Mobil-mobil yang sudah di pasar atau masih dalam pengembangan meliputi kendaraan listrik Tesla Roadster seharga US$ 100,000, Super car buatan Wrightspeed, pikap listrik bernama Phoenix, low cost diminutive Think car dan Reva buatan Bangalore India.

Perusahaan modal ventura mobil masa depan itu didirikan Bruce, 50 tahun, seorang mantan desainer grafis yang pernah melayani pembuatan brosur untuk industri otomotif di AS dan Howard Levine, seorang pengacara Los Angeles yang beralih profesi sebagai pengusaha dotkom. Di belakang keduanya ada NGEN Partner, perusahaan modal ventura di Lembah Silikon, yang ikut menanamkan modal sebesar US$ 6 juta di Bruce’s Venture Vehicle sekalipun NGEN tidak memiliki latar belakang di bidang otomotif.

Mereka memandang bahwa industri otomotif raksasa di Detroit yang dikuasai merek-merek mobil seperti Ford, GM dan Chrysler sudah tidak inovatif lagi. Sementara konsumen membutuhkan alternatif mobil listrik dan hibrida dengan model bisnis yang baru.

Mobil Reva di India terjual sekitar 2.200 buah sejak 2001, 1.000 di antaranya beroperasi di jalanan London, Inggris. Reva yang dihargai US$ 9.000 dapat menempuh 50 mil setiap pengisian batere.


Wrightspeed yang dijuluki super car berkemampuan 1000 tenaga kuda dengan mesin yang digerakkan tenaga listrik dan bensin.

Sementara, Think City produksi perusahaan Norwegia, Think Global, dijual dengan harga US$ 39.000 . Think akan beredar di Eropa pertengahan tahun 2008 dan pada semester kedua di AS. Model bisnis yang diterapkan pada Think antara lain dalam sistem paket yakni dilepas seharga US$ 20.000 tetapi konsumen harus menyewa batere dari perusahaan dengan ongkos US$ 200 per bulan. “Lebih murah daripada ongkos yang dikeluarkan untuk beli bensin,” kata William James, perwakilan Thinks yang berbasis di Boston, AS.

Bagaimana pendapat Anda?



Electric pick up Phoenix





Think City







Tesla Roadster


Wrightspeed

Reva

Sumber : "Digital-Era inventors rev up car design", International Herald Tribune, Kamis, 15 November 2007 halaman 12.