Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis merupakan kondisi terjadinya penurunan insulin dalam tubuh. Insulin adalah hormon yang dibentuk pankreas, berfungsi untuk memecahkan gula darah dan mengubahnya menjadi energi. Bila tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin, kadar gula darah akan meningkat.
Ada 2 tipe diabetes mellitus, masing-masing tipe tergantung pada kebutuhan insulin tiap orang atau waktu timbulnya penyakit. Tipe-1 merupakan diabetes yang tergantung pada insulin atau diabetes juvenile. Kondisi ini biasa timbul pada usia muda, membutuhkan injeksi insulin secara teratur. Tipe-2 merupakan diabetes yang tidak tergantung insulin, timbul pada usia dewasa (di atas 40 tahun).
Ukuran yang lazim dipakai untuk mendiagnosis diabetes mellitus, jika pemeriksaan kadar glukosa darah atau urin saat berpuasa lebih dari 120 mg/dl atau 2 jam setelah berbuka puasa menunjukkan kadar glukosa darah 140-180 mg/dl.
Seseorang dikatakan normal atau tidak terkena kencing manis jika kadar glukosa darah saat puasa kurang dari 110 mg/dl, dan kadar glukosa darah 2 jam setelah berbuka puasa kurang dari 140 mg/dl.
Gejala seseorang mengalami kencing manis adalah sering merasa haus atau lapar serta mempunyai nafsu makan yang besar. Biasanya terjadi peningkatan urin atau poliuri dan penurunan berat badan meski nafsu makan meningkat.
Selain itu, penderita sering merasa cepat lelah atau lemas yang mungkin disertai kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki. Penglihatan juga menjadi kabur, infeksi kulit yang berulang dan disertai gatal pada bagian tubuh yang sensitif.
Penyakit kencing manis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, antara lain hipertensi dan infark jantung. Bila tidak atau kurang tepat pengobatannya lambat laun dapat terjadi gangguan neurovaskuler serius yang sangat ditakuti, yaitu retinopati, arterosklerosis, infark jantung, polineuropati, gangrene, nefropati dan lain-lain termasuk disfungsi ereksi dan gangguan pada tungkai.
Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis merupakan kondisi terjadinya penurunan insulin dalam tubuh. Insulin adalah hormon yang dibentuk pankreas, berfungsi untuk memecahkan gula darah dan mengubahnya menjadi energi. Bila tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin, kadar gula darah akan meningkat.
Ada 2 tipe diabetes mellitus, masing-masing tipe tergantung pada kebutuhan insulin tiap orang atau waktu timbulnya penyakit. Tipe-1 merupakan diabetes yang tergantung pada insulin atau diabetes juvenile. Kondisi ini biasa timbul pada usia muda, membutuhkan injeksi insulin secara teratur. Tipe-2 merupakan diabetes yang tidak tergantung insulin, timbul pada usia dewasa (di atas 40 tahun).
Ukuran yang lazim dipakai untuk mendiagnosis diabetes mellitus, jika pemeriksaan kadar glukosa darah atau urin saat berpuasa lebih dari 120 mg/dl atau 2 jam setelah berbuka puasa menunjukkan kadar glukosa darah 140-180 mg/dl.
Seseorang dikatakan normal atau tidak terkena kencing manis jika kadar glukosa darah saat puasa kurang dari 110 mg/dl, dan kadar glukosa darah 2 jam setelah berbuka puasa kurang dari 140 mg/dl.
Gejala seseorang mengalami kencing manis adalah sering merasa haus atau lapar serta mempunyai nafsu makan yang besar. Biasanya terjadi peningkatan urin atau poliuri dan penurunan berat badan meski nafsu makan meningkat.
Selain itu, penderita sering merasa cepat lelah atau lemas yang mungkin disertai kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki. Penglihatan juga menjadi kabur, infeksi kulit yang berulang dan disertai gatal pada bagian tubuh yang sensitif.
Penyakit kencing manis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, antara lain hipertensi dan infark jantung. Bila tidak atau kurang tepat pengobatannya lambat laun dapat terjadi gangguan neurovaskuler serius yang sangat ditakuti, yaitu retinopati, arterosklerosis, infark jantung, polineuropati, gangrene, nefropati dan lain-lain termasuk disfungsi ereksi dan gangguan pada tungkai.
Sumber : Cara Bijak Hadapi Stroke, Jantung & Pembuluh Darah
|