Google

Thursday, February 7, 2008

Perkembangan Klinis Mutakhir Teknologi Sel Punca (Stem Cell)



Topic : Academic, Business, Government

By Ari Satriyo Wibowo

Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki Pusat Penelitian Sel Punca (Stem Cell Research Centre) sementara di negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand pusat penelitian serupa sudah lama beroperasi. “Diharapkan pada 2009, Indonesia sudah memilikinya,” ujar dr. Boenjamin Setiawan, PhD ketika menyampaikan presentasi berjudul “Recent Advance in The Clinical Application of Stem Cell” pada Seminar Stem Cell The New Era of Biotechnology di Gedung Widya Graha LIPI, Sabtu lalu.

Negara Asia yang giat melakukan riset sel punca (stem cell) adalah Korsel, Jepang, RRC, dan India. Pada tahun 2005 saja yang melakukan riset sel punca di RRC terdapat 16 institusi sedangkan di India 5 institusi. Perkembangan pesat juga terjadi di Australia.

Ada dua negara yang cukup banyak memiliki pusat penelitian sel punca yakni Inggris dan AS. Di AS pusat-pusat penelitian tersebut tersebar, baik di Pantai Timur maupun Pantai Barat. Di Kalifornia, misalnya, pusat riset sel punca menjamur karena Gubernur Kalifornia Arnold Schwarzneger turut mendukungnya. Apalagi ketika dilakukan jajak pendapat di negara bagian itu ternyata mayoritas masyarakat dengan riset sel punca sehingga kini telah terkumpul dana sebesar USD 3 miliar untuk riset selama 10 tahun.

Satu individu anusia sebenarnya terdiri dari 12 sistem organ seperti susunan syaraf dan pencernaan, 220 jenis jaringan, 50-100 triliun sel, 100 miliar neuron serta terdiri dari 46 kromosom yang masing-masing memiliki 23 pasang kromosom x dan y. Selain itu terdapat 30.000 gen dan 3,2 miliar base pairs Guanine, Cytosine, Tymine dan Adenine pada bagian DNA-nya.

Stem Cell / Progenitor cell adalah sel yang memiliki kemampuan berkembang biak secara terus menerus seolah-olah tanpa penuaan (immortal). Kenyataannya stem cell pada suatu waktu akan mengalami regerasi. Stem Cell itu mirip sel kanker yang terus menerus berkembang biak.

Stem Cell berkembang biak dari satu sel menjadi dua dan seterusnya untuk sewaktu-waktu mengalami diferensiasi untuk membentuk 220 jenis jaringan yang tersebut di atas. Inner Cell Mass (ICM) itulah yang membentuk 220 jenis jaringan di tubuh manusia dan setiap jaringan terdiri dari 50-100 triliun sel.

Paling tidak dikenal 5 teknik untuk membuat Embryonic Stem Cell sampai saat ini yakni :

1. Membuat Turunan dari Embryonic Stem Cell Standar
2. ES Cell Line dari Blastomer Tunggal
3. Somatic Cell Nuclear Transfer
4. Altered Nuclear Transfer
5. Fusi Sel


ES Cell Line bila diambil satu sel karena bersifat pluripotent dapat menjadi satu individu manusia lengkap. Pada tahap blastosis ketika sel berbiak menjadi 8 sel maka tiap sel itu berpotensi berkembang satu individu manusia. Saat ini teknik tersebut dikembangkan pada binatang.

Pada Somatic Cell Nuclear Transfer (SCNT) , nucleus disedot kemudian dimasukkan pada nucleus dari sel lain. Ini yang dikembangkan di Kalifornia, AS yang berhasil melakukan Somatic Cell Nuclear Transfer pada manusia sekitar bulan Januari 2008.
Tim peneliti di Kalifornia itu berhasil karena sel telur yang diambil masih berumur sekitar 2 jam. Mereka menggunakan 50 sel telur dan kemudian didalamnya dimasukkan nucleus dari fibroblast dari dr. Woods peneliti di laboratorium itu. Dari 50 sel telur yang berhasil 10 sel telur dan 5 di antaranya bisa berkembang biak. Dari situlah dr. Woods dapat memperoleh ES Cell Line dan apabila suatu saat dr. Woods membutuhkan bisa dimasukkan ke tubuhnya dan tidak menimbulkan masalah penolakan dari fungsi kekebalan tubuh.

Yang mencatat sukses adalah dr. Yamanaka dari Jepang pada 2007. Dia berhasil membuat pluripotent cell yang disebut sebagai induced pluripotent stem cell (IPS). Caranya dengan memasukkan 4 gen ke dalam retrovirus ke dalam sel fibroblast. Sel fibroblast berubah menjadi sel pluripotent.

Bagaimana pendapat Anda?