Google

Friday, February 22, 2008

Pemberian Gizi Baik Bisa Mengubah Perilaku Seseorang

Topic : Academic

By Ari Satriyo Wibowo

Ada kabar baik bagi mereka yang rajin mengonsumsi suplemen makanan berupa multivitamin, mineral dan minyak esensial seperti minyak ikan, glucosamine, selenium, zinc, zat besi, evening primrose oil, molybdenum, probiotik maupun tablet multivitamin.

Suplemen makanan tersebut selama ini laku keras karena para penggunanya dijanjikan oleh iklan akan memperoleh kulit yang lebih indah, menguatkan sistem kekebalan tubuh maupun memperkokoh persendian. Kabar baik terbaru adalah suplemen makanan mampu memperbaiki perilaku para pengonsumsinya. Yang tadinya pemarah, suka mengamuk akhirnya bisa menjadi pribadi yang lebih sabar.

Itulah yang menjadi topik penelitian John Stein, seorang professor neuroscience pada Universitas Oxford, Inggris yang melakukan percobaan di tiga penjara di negeri Ratu Elizabeth II itu. Riset tidak hanya membuktikan bahwa pemberian gizi yang baik akan memperbaiki perilaku tetapi memperkuat teori dasar yang menganggap kekurangan nutrisi esensial memberikan dampak terhadap cara kerja otak.

Dr. Stein percaya bahwa berfungsinya secara baik membran sel syaraf serta molekul-molekul pemberi sinyal sangat tergantung sekali pada kecukupan pasokan mineral, vitamin dan asam lemak.

Untuk menguji gagasan tersebut timnya melakukan uji coba terhadap 1000 orang narapidana. Separuh dari jumlah tersebut akan diberi suplemen makanan, sementara separuh lainnya hanya akan memproleh obat yang bersifat “plascebo”. Tak ada satu pun di antara para narapidana dan para peneliti itu yang tahu siapa yang yang memproleh suplemen asli atau obat placebo sampai riset itu berakhir.

Percobaan itu sesungguhnya merupakan “tiruan” tetapi dalam skala yang lebih besar dari studi yang dilakukan Natural Justice, sebuah organisasi amal Inggris dan telah dipublikasikan dalam British Journal of Psychiatry pada tahun 2002. Saat itu, 231 sukarelawan diberikan kapsul yang berisi suplemen makanan berisi vitamin, mineral dan asam lemak esensial (seperti omega 3) maupun obat placebo. Percobaan dilakukan selama sembilan bulan dan catatan kekerasan selama masa tersebut dicatat. Hasilnya, sukarelawan yang menerima suplemen tambahan menurun tingkat kekerasanya hingga 26,3 persen dibandingkan sukarelawan yang mengonsumsi obat placebo. Sementara, perilaku penyerangan terhadap orang lain mengalami penurunan hingga 37 persen.

Dua tahun sebelumnya sebuah riset di Belanda memberikan hasil yang sama. Bahkan, tingkat kekerasan yang terjadi menurun hingga separuhnya.

Riset yang dilakukan Dr. Stein dilakukan untuk memperoleh penjelasan lebih rinci mengenai bagaimana cara kerja suplemen makanan itu. Contoh darah diambil lalu kandungan nutrisi dalam darah itu dibuatkan table korelasi dengan impulsitas narapidana dan variabilitas denyut jantung mereka. Variabilitas denyut jantung, menurut Dr. Stein, merupakan indeks yang bagus untuk mengukur tingkat kendali individu terhadap sistem syaraf otonominya (yang mengatur banyak organ tubuh manusia bagian dalam). Hal itu bisa dijadikan salah satu petunjuk terjadinya perilaku anti sosial.

Meski tak seorang pun menyarankan bahwa diet merupakan satu-satunya faktor yang menentukan seseoranga kan berperilaku buruk atau tidak di penjara, tetapi makin jelas diet yang buruk akan membuat perilaku sesorang makin buruk pula.

Agaknya temuan ilmuwan Inggris ini dapat menjadi solusi bagi kebayakan orang Indonesia yang memiliki budaya “amok” (suka mengamuk). Oleh karena itu, bila pemerintah ingin masyarakat dan rakyatnya berperilaku lebih baik maka perbaikilah gizi masyarakat Indonesia. Jagalah kebijakan fortifikasi pada pangan, murahkan harga pangan dan berswasembada dalam hal memenuhi kebutuhan pangan seperti beras, jagung, kedelai, sagu hingga makanan sumber protein seperti ayam, telur dan sapi. Serta budidayakan buah-buahan lokal sebagai sumber vitamin A, C, E dan zat besi bagi masyarakat.

Bagaimana pendapat Anda?

Sumber : Diet and behaviour :”Eat it and be a good boy”, The Economist, February 2, 2008 pg.83-84