Google

Tuesday, September 25, 2007

“Efek Wal-Mart” Membuat Obat Generik Makin Terjangkau di AS

Topic : Government

Ketika biaya kesehatan melonjak tajam di AS, maka konsumen AS pun makin melirik pada obat generik. Obat generik lagi naik daun di AS karena tiga kandidat presiden AS dari Partai Demokrat yakni Hillary Rodham Clinton, John Edwards dan Barack Obama memasukkan obat generik dalam proposal pemeliharaan kesehatan mereka.

Kenaikan harga obat tahunan AS mencapai titik terendah dalam tiga dekade terakhir ketika Departemen Tenaga Kerja AS menerapkan metoda baru untuk menetapkan harga obat resep dokter. Tingkat kenaikan dalam 12 bulan terakhir hanya 1 persen. Padahal, selama tahun 2005 kenaikannya mencapai 4,4 persen.

Para ekonom menilai pelambatan itu terjadi akibat banyak konsumen beralih ke obat generik dan karena adanya versi generik dari obat-obatan bermerek terkenal yang mulai muncul di pasaran. Dalam satu setengah tahun terakhir, versi generik telah muncul dari obat penurun kolesterol Zocor, obat tidur Ambien dan obat tekanan darah tinggi Norvasc.

Faktor lainnya adalah apa yang disebut sebagai “Efek Wal-Mart” ketika perusahaan pengecer besar AS itu menawarkan obat generik hanya seharga US$ 4 selama satu bulan. Hal yang mendorong K-Mart menawarkan obat generik lebih lama yakni 90 hari tetapi dengan harga US$ 15. Sementara, Publix, sebuah jaringan toko buah dan farmasi yang memiliki 684 gerai menggratiskan pembelian tujuh obat resep antibiotik yang paling banyak diminati masyarakat selama sebulan.

Pemerintah AS berusaha meningkatkan pengeluaran masyarakat untuk kesehatn meningkat menjadi US$ 500 miliar setahun dalam satu dekade dari perkiraan sebesar US$ 275 miliar tahun ini.

Berdasarkan riset Kaiser Family Foundation, pada 2006 rata-rata obat bermerek memiliki harga tiga kali lipat dibandingkan obat generik yakni US$ 111 dibandingkan US$ 32.

Obat generik memiliki pangsa pasar sekitar 63 persen dari keseluruhan obat yang diresepkan tahun 2006, meningkat 13 persen dari tahun sebelumnya.

Namun, pemasok terbesar obat generik bukanlah raksasa farmasi AS seperti Pfizer dan Merck melainkan Teva Pharmaceutical yang berbasis di Israel dan beberapa perusahaan farmasi dari India.

Sumber : International Herald Tribune, Sabtu, September 22, 2007