Google

Friday, September 14, 2007

AS Takut Kehilangan Daya Saingnya

Topic : Government



Meski ekonomi AS saat ini dalam kondisi baik, tetapi tren menunjukkan terjadinya pelemahan di berbagai sektor yang selama ini menjadi unggulan AS.

Indikatornya makin melemahnya dominasi AS itu, antara lain :

1. AS telah menjadi net-importer teknologi tinggi dari menikmati surplus US$ 54 miliar pada
1990 menjadi deficit US$ 50 miliar tahun 2000

2. Porsi pekerja bergaji rendah yang bekerja di gerai seperti Walmart dan McDonald’s mampu

menciptakan 44% lapangan kerja baru sementara lapangan kerja untuk SDM bergaji tinggi

hanya tercipta sebesar 29%.

3. IBM menjual bisnis PC-nya ke Lenovo yang merupakan perusahaan RRC.

4. Ford dan GM memiliki rating menurun di pasar saham dan obligasi AS.

5. Pada 2005, investor AS lebih banyak meraup untung di pasar luar negeri dibandingkan

pasar domestik.

6. Perusahaan kimia AS telah menutup 70 fasilitasnya pada 2004 dan merencanakan untuk

menutup 40 fasilitas lainnya. Sementara itu, dari 120 pabrik kimia baru yang bernilai US$1

miliar hanya 1 yang dibuka di AS sedangkan yang dibuka di RRCmencapai 50 buah pabrik.

Tentu saja pemerintah AS tidak tinggal diam. AS berusaha untuk mempertahankan keunggulannya di bidang ekonomi demi terbentuknya fondasi bagi kualitas kehidupan dan keamanan nasional yang tinggi. Diharapkan upaya tersebut mampu mewariskan berbagai peluang besar bagi generasi mendatang.

Pemerintah AS menyadari bahwa keunggulan mereka hanya bisa dipertahankan dengan tetap menjaga produktivitas dari SDM yang terlatih baik serta dari hasil inovasi iptek melalui R&D yang mereka lakukan secara terus menerus. Tanpa itu semua maka masyarakat AS akan memperoleh standar kehidupan yang rendah. Studi ekonomi di sana menunjukkan bahwa 85 % pertumbuhan ekonomi AS berasal dari adanya perubahan teknologi yang dihasilkan dari R&D.

Saat ini, AS merasa efek gradual dari globalisasi telah mengancam keunggulan negaranya di bidang ekonomi. Bersaing langsung dengan pekerja bergaji rendah dari beberapa negara dan kemajuan yang berhasil dicapai berbagai negara di bidang iptek dan teknik telah mengkhawatirkan pemerintah AS. Berkat globalisasi yang ditunjang dengan teknologi komunikasi modern AS memiliki saingan yang berasal dari Irlandia, Finlandia, China, India dan lusinan negara lainnya. Kemajuan teknologi telah membuat “Masalah Jarak Menjadi Mati.”

Untuk menghadapi negara-negara yang mengandalkan upah pekerja rendah, AS harus tetap mengandalkan knowledge-based resources, khususnya di bidang iptek. AS menyadari bahwa modal, pabrik dan laboratorium siap pindah kemana saja mereka menemukan tempat yang menjanjikan tingkat pengembalian tinggi bagi investor

Akademi Nasional AS membentuk komite yang dinamakan Committee on Prospering in the Global Economy of the 21st Century untuk menghadapi tantangan tersebut.

Komite menemukan bahwa perusahaan-perusahaan multinasional menentukan kriteria baru untuk menempatkan lokasi industri mereka berdasarkan kriteria sebagai berikut :


• Biaya tenaga kerja (tenaga kerja professional dan buruh).

• Ketersediaan biaya modal

Ketersediaan riset dan inovasi yang berkualitas

Ketersediaan SDM berkualitas

• Peraturan perpajakan

• Biaya tak langsung (ligitasi,biaya jaminan kesehatan, asuransi dan liburan)

• Universitas riset yang berkualitas

• Transportasi dan komunikasi yang nyaman (termasuk pengunaan bahasa)

• Kegiatan R&D didukung pemerintah

• Sitem hukum dan peradilan (integritas bisnis, hak cipta, sanksi kontrak dan perlindungan paten)

• Potensi pertumbuhan pasar kini dan masa mendatang

• Daya tarik lokasi sebagai tempat tinggal pekerja

• Efektivitas system ekonomi nasional

Oleh karena itu, komite kemudian memberikan 4 rekomendasi yang harus dilakukan untuk menjaga keunggulan AS yakni Bidang Penddikan (Program 10.000 guru untuk mendidik 10.000.000 siswa), Bidang Riset (Program Menabur Benih), Bidang Pendidikan Tinggi (Program Bagi yang Terbaik dan Cemerlang) dan Bidang Kebijakan Ekonomi (Insentif untuk Inovasi). Selain itu, ada 20 langkah implementasi lain yang direkomendasikan untuk mencapai tujuan tersebut.

Di bidang Pendidikan, misalnya, setiap tahun pemerintah AS merekrut 10.000 siswa cemerlang untuk menekuni profesi sebagai guru melalui program beasiswa.Setiap guru diharapkan mampu mendidik 1000 siswa selama karir mereka. Dengan demikian setiap tahun pemerintah berinvestasi untuk mendidik sekitar 10.000.000 siswa. Nilai beasiswa untuk profesi guru adalah US$ 20.000 untuk waktu 4 tahun dan memberikan komitmen untuk bekerja sebagai guru selama minimal 5 tahun. Bonus US$ 10.000 per tahun diberikan pada para guru yang bersedia di tempatkan di daerah pelosok. Agar mahasiswa cemerlang bersedia menjadi maka dikucurkan dana sekitar US$ 1 juta setahun selama lebih 5 tahun ke sekitar 100 universitas dan perguruan tinggi lainnya untuk menggelar program sarjana di bidang fisika dan ilmu kehidupan, matematika, ilmu komputer atau teknik yang nantinya disertai dengan Sertifikasi Guru. Model ini sudah diterapkan di Uteach dan California Teach Program.

Di bidang Riset, pemerintah AS tetap berusaha menjadikan negaranya tempat menarik untuk R&D sehingga mampu menarik mahasiswa, ilmuwan dan insinyur cemerlang dari berbagai penjuru dunia untuk datang ke AS. Di dalam negeri sendiri, pemerintah AS berusaha meningkatkan jumlah warga negara AS yang mendalami ilmu fisika, ilmu kehidupan, teknik dan matematika dengan menyediakan 25.000 beasiswa untuk tingkat sarjana senilai masing-masing US$ 20.000 per tahun.Bagi yang melanjutkan ke jurusan pascasarjana untuk “ilmu yang dibutuhkan secara nasiona” pemerintah menyediakan 5000 insentif masing-masing senilai US$ 30.000 per tahun.

Di bidang Pendidika Tinggi, Pemerintah AS berusaha merekrut orang-orang terpandai dan cemerlang di AS untuk menekuni bidang fisika, ilmu kehidupan, teknik dan matematika. Berbagai insentif diberikan untuk menambah jumlah SDM di bidang penting itu sekitar 25,000 orang per tahun.

Di bidang Kebijakan Ekonomi, Pemerintah AS memberikan insentif untuk inovasi dengan memberikan perlindungan hak cipta, memodernkan sistem paten dan memberikan insentif pajak bagi industri yang melakukan inovasi dan memperluas kemampuan akses Internet broadband.

Pemerintah AS sungguh-sungguh dalam melakukan upaya tersebut. Agar hal itu dapat disosialisaikan ke seluruh masyarakat AS maka pemerintah AS telah menerbitkannya dalam bentuk buku berjudul : Rising Above The Gathering Storm – Energizing and Employing for a Brighter Economic Future.

Bagaimana pendapat Anda? (ASW)