Google

Tuesday, September 4, 2007

Aplikasi Stem Cell untuk Mengatasi Penyakit Neurodegeneratif

Topic : Business - Academic

By Ari Satriyo Wibowo


Pada bagian lain dari Seminar Sehari ”Neurodegenerative Updated” dalam rangka Dies Natalis ke-6 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan, Sabtu lalu (1/9) , dr. Boenjamin Setiawan, PhD dari Kalbe Farma menyampaikan makalah berjudul ”The Aplication of Stem Cell in Neurodegerative Diseases.”

Menurut pria yang akrab disapa dr. Boen itu, keistimewaan Stem Cell adalah belum mengalami diferensiasi. Oleh karena itu, dalam kondisi tertentu Stem Cell dapat berubah menjadi semua jaringan tubuh manusia.

Ketika sel telur (oocyte) dibuahi sperma terjadilah zygote. Zygote kemuian mulai berkembang biak. Selama selnya hanya delapan buah maka apabila diambil satu sel saja hal itu memungkinkan untuk berkembangbiak menjadi satu individu utuh.

Dengan lain perkataan apabila satu sel diambil dari si Amir maka satu sel tersebut mampu berkembang menjadi satu orang individu Amir yang utuh. Sifat sel yang seperti itu disebut Totipotent Cell. Sedangkan, prosesnya disebut Reproductive Cloning. ”Praktik Reproductive Cloning ini yang dilarang sedangkan Therapeutic Cloning tidak dilarang,” ujar dr. Boenjamin Setiawan, PhD.

Pada hari ke-5 zygote memasuki fase Blastosis. Pada tahap Blastosis ini timbul Inner Cell Mass (ICM). Sel-sel ICM tersebut bersifat pluripotent cell sehingga dapat membentuk semua jaringan tubuh. Dengan kata lain bila sel IMC diambil kemudian dikembangbiakan dengan zat-zat tertentu sebagai medium kultur maka sel IMC tersebut dapat berkembang menjadi sel otak, sel jantung, sel syaraf, sel kulit, sel hati dan sebagainya.

Ilmu pengetahuan yang mempelajari pembentukan IMC menjadi organ tubuh lengkap tersebut saat ini disebut Tissue Engineering (Rekayasa Jaringan). ”Mungkin masih dibutuhkan waktu sekitar 30-40 tahun bagi kita untuk memesan dari satu sel ini menjadi satu organ lengkap, ” ujar dr. Boen.

Bila zygote telah berkembang selama 3-4 bulan maka disebut Fetus. Pemanfaatannya melalui Fetus Stem Cell. Tetapi karena Fetus tersebut sudah lebih dewasa maka sebagai stem cell kemampuannya terbatas.

Bila jabang bayi telah lahir maka sel darah tali pusat atau umbilical cord blood cell dapat dimanfaatkan sebagai sumber stem cell karena memiliki banyak sekali stem cell yang masih sangat elastis.

Selain itu, masih terdapat Adult Stem Cell yang diambil dari sel-sel yang telah dewasa. Semakin tua usia seseorang maka daya lentur dari sel makin berkurang.Oleh karena itu, pada orang-orang yang masih muda usianya dapat menyimpan darahnya untuk kebutuhan stem cell di kemudian hari. Salah satu sumber Adult Stem Cell adalah sel lemak dari hasil operasi sedot lemak (Liposuction).

Yang bersifat sangat plastis adalah stem cell yang dihasilkan sel darah tali pusar (umbilical cord blood). Demikian pula sel-sel dari embryonic stem cell.

Dari mana asal dari Embryonic Stem Cell? Salah satunya berasal dari klinik bayi tabung atau IVF.

Penyakit Neurodegeneratif memungkinkan disembuhkan dengan terapi Stem Cell. Penyakit Neuroegeneratif terdapat sekitar 60 jenis penyakit seperti Alzheimer, Stroke, Parkinson, Schizoprenia, Multiple Sclerosis dan lain-lain.

Di dalam tubuh manusia terdapat sekitar 100 triliun sel. Semua sel-sel tersebut harus diberi makanan. Dan yang bertugas memberikan makanan sistem peredaran darah atau vaskularisasi di dalam tubuh ”Oleh karena itu, vaskularisasi badan kita itu penting sekali. Kalau terjadi gangguan maka segalanya akan macet,” dr. Boen menjelaskan.

Kunci semuanya itu terdapat dalam DNA. DNA merupakan suatu kode genetik yang menyimpan segala-galanya. Semua sifat-sifat mahluk disimpan dalam DNA tersebut .”Ini yang sangat mengherankan. Otak terdiri dari 100 triliun sel. Di otak ada stimulus listrik yang mampu memerintah dari otak ke lidah untuk berbicara. Dan ini cepatnya bukan main dalam hitungan mikronanodetik ,” paparnya.

Beberapa penyakit Neuroegeneratif yang potensial disembuhkan melalui terapi Stem Cell saat ini adalah Parkinson, Alzheimer, Spinal Cord Injury dan Stroke.

Sebagai gambaran visual sebagian presentasi dr. Boen dapat disimak sebagai berikut :






































Bagaimana pendapat Anda? (ASW)