Google

Wednesday, April 30, 2008

Indonesia Perlu Mengubah Grand Strategy dari Energi Tak Terbarukan Ke Energi Terbarukan

Topic : Government

By Ari Satriyo Wibowo


Saat ini krisis listrik sudah terjadi di mana-mana. Beberapa pembangkit listrik tak mampu beroperasi karena terlambat memperoleh pasokan batu bara akibat kondisi cuaca dan gelombang laut yang menyebabkan kapal tidak mungkin merapat. Bagaimana kiranya Indonesia mengatasi permasalahan energi khususnya listrik di masa depan?

Kali ini narasumber masih tetap Prof. Dr. Emil Salim, mantan Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup RI beberapa tahun yang lalu. Keponakan tokoh pejuang Haji Agus Salim asal Sumatera Barat ini ternyata memiliki pemikiran yang amat cemerlang.

Emil Salim bermimpi di Sawahlunto dan Tanjung Enim, Sumatera Selatan yang saat ini merupakan lokasi tambang batu bara kelak di atasnya langsung dibangun pusat tenaga listrik. Jadi lokasi pertambangan batu bara di sana diubah menjadi pusat tenaga listrik dan tidak menjadi lokasi untuk ekspor batu bara. “ Sehingga batu bara yang ada di sana langsung dimanfaatkan tidak perlu diangkut-angkut lagi,” ujar pria yang kini sudah berusia 77 tahun itu.

Namun, prinsip utama yang menjadi pegangan Emil Salim adalah pergeseran dari sumber energi yang tak terbarukan (non renewable resources) ke sumber energi yang terbarukan (renewable resources).

Apa saja sumber energi yang tak terbarukan itu? Mereka terdiri dari :

1. Bahan bakar fossil
2. Minyak bumi
3. Gas
4. Batu bara
5. Nuklir

Menurut Emil Salim, sumber energi tak terbarukan itu, menurut hukum termodinamika, bila dibakar akan menghasilkan produk sampingan berupa zat cemar.

Kadar zat cemar pada batu bara paling tinggi, disusul oleh minyak bumi. Gas zat cemarnya sedikit dan nuklir lebih sedikit lagi. Namun, pada hakikatnya mereka adalah sumber energi yang tak terbarukan yang mengandung makna sebagai berikut :

1. Karena tidak terbarukan maka energi itu bisa habis.

2. Melahirkan pencemaran. Pencemaran itu tidak hilang di bumi melainkan menggantung di udara sehingga menyebabkan konsentrasi CO2 menjadi menebal. Dampaknya ketika sinar matahari masuk ke bumi, bumi menjadi panas. Dahulu ketika semua panas bumi lepas ke udara maka suhu bumi menjadi normal kembali. Sekarang karena adanya selimut konsentrasi gas CO2 menyebabkan bumi menjadi semakin panas.

3. Pembangunan berdasarkan sumber energi yang tak terbarukan memiliki masa akhir. Jadi sumber tak terbarukan memiliki masa akhir termasuk di dalamnya energi nuklir. Artinya, jika minyak bumi habis maka pembangunan akan berhenti pula. Oleh karena itu, secara prinsipil sumber energi tidak terbarukan harus diganti dengan sumber energi yang terbarukan.

Sumber energi terbarukan yang paling utama adalah matahari. Batu bara adalah hasil dari energi matahari. Begitu pula minyak merupakan hasil dari energi matahari.

Oleh karena itu, matahari merupakan sumber energi terbarukan nomor satu. Lalu mengapa Indonesia yang berada di garis khatulistiwa tidak memanfaatkannya? Dunia, khususnya Amerika Serikat dan Eropa tidak memanfaatkan matahari karena di negara-negara itu matahari hanya bersinar pada waktu musim panas saja . Sementara, Republik Indonesia selama setahun terpapar sinar matahai selama 12 bulan karena berada di jalur ekuator. “Kalau dunia Barat seperti AS, Kanada, Soviet, Eropa tidak mengembangkan energi matahari karena kondisi cuaca tidak cocok untuk dikembangkan di sana,” Emil Salim menambahkan.

Menurut Emil Salim sumber energi terbarukan yang layak dikembangkan adalah sebagai berikut :

1. Energi Surya
2. Energi Angin
3. Energi Gelombang Laut
4. Energi Geothermal
5. Energi Arus Sungai atau mikrohidro.
6. Energi Biomassa

Energi angin potensial dikembangkan karena Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 80.000 kilometer yang dapat dimanfaatkan untuk menangkap angin. Energi Gelombang Laut juga layak dikembangkan karena 2/3 wilayah Indonesia merupakan lautan sehingga sangat potensial sekali.

Di Kalimantan yang memiliki banyak sungai bisa dikembangkan energi mikrohidro. Kalimantan Timur, misalnya, memiliki 247 sungai yang potensial sebagai energi mikrohidro. “Satu pun belum dimanfaatkan untuk mikrohidro,” ujar Emil Salim dengan nada kecewa.

Hanya mengenai energi biomassa, Emil Salim memberikan catatan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan bukan negeri daratan atau benua seperti RRC, Amerika Serikat dan Eropa.”Oleh karena itu, pemanfaatan tanah itu pertama-tama harus untuk pangan terlebih dulu bukan energi,” tandasnya.

Produksi energi dilakukan di atas tanah yang tidak bisa digunakan untuk produksi pangan. Jadi kalau kemudian AS mendorong jagung sehingga harga jagung melonjak tinggi sehingga membuat orang tertarik mengekspor jagung. Apa yang terjadi? Lahan untuk tanaman kacang tanah atau kacang kedelai yang kemudian digantikan dengan penanaman jagung bukan untuk konsumsi dalam negeri tetapi ekspor. Akibatnya persediaan pangan dalam negeri hilang dan kemudian terjadilah kenaikan harga kacang kedelai dan tanaman biji-bijian lainnya. “Saya setuju pengembangan biofuel asalkan dengan syarat tidak mengorbankan pangan karena bagi saya tanah adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan terlebih dahulu, “ ujar Emil Salim tegas.

Kenapa Emil Salim tidak setuju energi nuklir? Hal itu karena bila dibangun reaktor nuklir maka dibutuhkan kapasitas besar untuk membiayai ongkos nuklir yang mahal.

Oleh karena kapasitasnya besar maka sistem distribusi transmisi yang tepat adalah sistem sentralisasi. Sistem tersebut cocok diterapkan di negara yang memiliki daratan luas seperti Brasil dan RRC. Tetapi bila diterapkan di negera kepulauan seperti Indonesia hal itu merepotkan karena untuk menghubungkan Jawa dan Sumatera, Jawa dan Kalimantan, Jawa dan Sulawesi pasti dibutuhkan kabel bawah laut. Penggunaan kabel bawah laut disamping mahal juga rawan terhadap pergeseran lempeng bumi dan gempa bumi.

Oleh karena Indonesia negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau maka sistem distribusi listriknya harus menganut sistem desentralisasi.

“Jadi kenapa pikiran kita harus pada yang besar-besar seperti energi nuklir ?” sanggah Emil. Di Northern Teritory, Australia sudah dikembangkan kincir angin untuk memanfaatkan angin sebagai sumber energi listrik. Mengapa NTT dan NTB yang di hadapan wilayah itu tidak bisa memanfaatkan energi angin?

Jadi menurut Emil Salim, grand strategy pemerintah perlu dirombak dari sumber energi tak terbarukan ke sumber energi terbarukan dengan menggunakan sistem desentralisasi masing-masing di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. “ Sekali fasilitas dipasang maka seumur hidup akan tetap ada karena bersifat terus menerus (renewable)”, pungkasnya.

Bagaimana pendapat Anda?

Tahukah Anda ?



Consulta CRT-D, Alat Monitor Online Lemah Jantung


Dunia kedokteran kembali membuat terobosan. Saat ini telah tersedia sebuah alat monitor jantung yang ditanam dalam tubuh. Alat itu bekerja secara otomatis untuk mendeteksi gejala dini gagal jantung yang diklaim tercepat dan paling akurat. Dengan alat baru ini, tubuh pasien dapat mengirim data kinerja jantung ke rumah sakit melalui sinyal telepon.

Saat menerima sinyal potensi gagal jantung seorang pasien, rumah sakit dapat segera mengirim tim medis atau memberi tahu pasien untuk segera mencari tempat perawatan terdekat.

Perangkat monitor yang disebut cardiac re-synchronisation therapy defibrillator device atau Consulta CRT-D itu telah ditanam pada seorang pasien jantung, Monique Pachalek, pada 23 April lalu di German Heart Institute Berlin (DHZB).

Menurut dokter Bjoern Peters dari German Heart Institute Berlin (DHZB), produk Medtronic Inc, perusahaan pembuat alat-alat kesehatan terbesar di dunia, itu baru saja mendapat persetujuan dari badan pengawasan obat dan makanan AS (FDA, Food and Drug Administration). "Alat ini juga dapat berfungsi sebagai defibrilator, yaitu suatu alat pemacu jantung agar dapat berdenyut kembali dengan ritme normal," ujarnya.

Bjoern menambahkan, berbeda dengan alat monitor dan pacu jantung konvensional, CRT-D mendeteksi potensi gagal jantung dari aliran darah, bukan detak jantung. "Metode baru ini akan sangat membantu penderita penyakit jantung karena gejala awal gagal jantung dapat diketahui lebih cepat sehingga segera mendapat penanganan," jelasnya. (biz/AP/kim)

Sumber : Harian Jawa Pos, Rabu, 30 April 2008

Tuesday, April 29, 2008

Prof. Dr. Emil Salim : Kisah Bagaimana Swiss Memperlakukan Kaum Lansia

Topic : Academic, Business, Government

By Ari Satriyo Wibowo

Satu bulan yang akan datang, tepatnya 29 Mei 2008, kita akan memperingati Hari Lanjut Usia Nasonal. Sehubungan dengan itu blog ABGNET mewawancara Prof. Dr. Emil Salim dengan topik lanjut usia.

Prof. Dr. Emil Salim saat ini memang sudah lanjut usia. Pria kelahiran Lahat Sumatera Selatan, 6 Juni 1930 itu, sebelumnya dikenal menjabat berbagai jabatan menteri di kabinet zaman Presiden Soeharto. Kini selain tetap mengajar bagi mahasiswa S3 Ekologi di FE UI , iapun dipercaya menjadi anggota Dewan Penasihat Kepresidenan RI pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di bidang lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Mengawali pembicaraan Prof. Dr. Emil Salim mengaku baru saja pulang dari Swiss. Di sana ia bertemu teman lamanya yang berumur 82 tahun. Sang teman pensiunan sebuah lembaga PBB dan ia memilih tetap tinggal di Swiss untuk menghabiskan hari tuanya.
Ketika Emil Salim bertanya mengapa ia tidak kembali saja di Indonesia? Maka muncul jawaban dari sang teman sebagai berikut :

Pertama, perhatian pemerintah Swiss terhadap kaum lansia tinggi sekali. Dua kali seminggu kesehatan para lansia diperiksa.

Kedua, secara periodik sekali dalam seminggu mereka memperoleh contoh makanan bergizi gratis sebagai patokan menu makanan yang akan dikonsumsi pada minggu berikutnya.

Ketiga, para lansia dirangsang untuk menggunakan otak pikirannya dengan memperoleh pelatihan komputer . Diajarkan kepada program-program mudah standar di komputer dan cara mengakses Internet. Yang penting menurut teman Emil Salim itu terjadi aktivitas otak.

Keempat, secara teratur ada kegiatan bersama yang diorganisir pemerintah lokal seperti main beridge bersama, jalan bersama, berwisata bersama. Aktivitas itu tergantung pada bulannya. Pada bulan-bulan di musim semi maka itulah saatnya berwisata, sementara bila bulan sudah mendekati natal maka aktivitasnya adalah nyanyi bersama.

Kelima, ada aktivitas counceling bagi lansia yang merasa depresi. Bahkan bila si lansia merasa kesepian maka yang bersangkutan dapat menelpon untuk memperoleh teman bicara. “I need a companion,” begitulah permintaannya di telepon dan tak lama akan datang seseorang mendampingi dan sang lansia dapat mencurahkan mengenai keresahan hatinya secara bebas.

Dengan cara-cara itu maka si lansia dapat berujar,”I feel recognized. Aku ini manusia. Aku bukan laskar tak berguna. Saya tetap dihargai dan diperhatikan karena ada perhatian dari pemerintah.”

Demikian pula kondisi jalanan di Swiss. Di sana ada fasilitas khusus yang memberikan prioritas bagi kaum lansia. Oleh karena itu,sang teman bertanya, apakah bila ia kembali ke tanah air akan menerima segala hal seperti itu.Ia tahu bahwa Negara tidak sanggup, tidak mampu dan tidak kaya untuk memberikan fasilitas seperti itu bagi kaum lansia.

Tetapi apakah ada organisasi social yang dapat melakukan hal itu untuk Eldery people. Bila pemerintah tidak bisa apakah ada organisasi swasta atau sosial yang mampu menyediakan?

Prof. Dr. Emil Salim kemudian bercerita tentang istrinya yang memiliki perhimpunan AUSSIE dan mendirikan rumah jompo di Jalan Bandung, Cinere, Depok.
“Di Indonesia awalnya dianggap aneh.Ada orangtua kok ditaruh di rumah jompo karena di sini masih ada tanggung jawab anak dan macam-macam,” ujarnya.

Orang perlu memahami bahwa kaum lanjut usia itu ternyata menghendaki lingkungan atau sahabat di mana dia bisa berkomunikasi. Rumah jompo berisi satu generasi yang sama. Mereka biasa menyanyikan bersama-sama lagu-lagu Belanda.

Emil mencontohkan generasi kakaknya adalah generasi tamatan sekolah Kawedri ( sekolah umum zaman Belanda yang dulu berlokasi di area Perpustakaan Nasional RI di Jalan Salemba, Jakarta saat ini). “Generasinya seangkatan Windarpo, Ibu Herawati Diah yang lahir tahun 1920-an dan memiliki ingatan lain dibandingkan generasi saya,” Emil Salim menambahkan.

Setiap generasi memiliki rekan atau sahabat tersendiri di masanya. Suatu kali kakaknya sedih setelah memperoleh berita bahwa teman sebayanya meninggal. Maka lingkaran sahabatnya itu bertambah kecil. Biasanya lingkar sahabatnya itu bertemu makan dan sebagainya untuk bercerita tentang masa lalu. “ Ketika lingkar temannya mengecil maka dampak terhadap diri lansia itu besar. Ia mudah mengalami depressi,” ujar Emil Salim.

Jadi dikaitkan dengan temannya di Swiss. “He feels lonely. Ia merasa sahabat-sahabatnya satu per satu hilang ,” katanya

Intinya dalam menangani kaum lansia jangan sampai mereka merasa tidak punya kegunaan dan makna hidup. Jangan biarkan kaum lansia merasa terpinggirkan. Hakikatnya mengakui kehadiran kaum lansia sebagai manusia yang memiliki kekurangan tetapi dihargai sebagai manusia seutuhnya. “Tentu Swiss negara maju dan Indonesia adalah negara berkembang. Tetapai menurut saya arahnya mesti kesana,” tandas Emil Salim.

Bagaimana pendapat Anda?

Tahukah Anda ?

Kolaborasi Menristek dan Museum Rekor Dunia Indonesia


Menristek Kusmayanto Kadiman akan memberikan penghargaan Rekor dan Rekoris Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Acara yang akan dihadiri juga oleh Ketua Umum MURI Jaya Suprana itu, seperti ditulis siaran pers Kementerian Ristek di Jakarta, Senin, akan memberikan penghargaan kepada empat jenis rekor, yaitu rekor kepeloporan, rekor kepeloporan industrial, rekor penemuan dan rekor iptek.

Penghargaan itu akan diberikan kepada Fakultas Biologi pertama, penulis buku ilmu hukum terbanyak yang akan diluncurkan secara bersamaan, seminar ilmiah pertama di lapas, kelompok profesi pertama pengguna bahan bakar biodiesel, lomba gokart pertama dengan menggunakan bioethanol.

Selain itu juga kepada penulis buku pertama kajian teologis dan sosiologis mengenai poligami, laboratorium klinik pertama yang hasilnya bisa diakses lewat ponsel, penemu formula dan pelopor produksi produk Beta Karoten Sel Tunggal terbanyak.

Juga huruf beton terbesar, maket terbesar, tower emergency 150 volt dengan menggunakan mobil crane, tangki fiber glas terbesar, daya tahan baterai ponsel terlama, zat adiktif pelumas, yang memungkinkan mobil berjalan 18 km tanpa pelumas.

Jam tangan yang mampu bertahan di kedalaman lebih dari 1.000 meter di bawah permukaan laut, layanan perbankan online melalui ponsel di seluruh jaringan ATM pertama, bank pelopor pelayanan nasabah dengan teknologi informasi.

Penemu robot perang teknologi laser, penemu pemutih email gigi dengan buah stroberi, penemu software metode pendidikan aritmatika dengan menggunakan ponsel, rohaniawan pertama yang menulis buku uraian ilmiah tentang Marxisme.

Penemu sistem Dioxin Force untuk industri makanan dan minuman dan penulis buku pertama tentang Dioxin Force, penulis dan penyusun ensiklopedi Panca Sila pertama, WNI pertama yang diangkat menjadi anggota Dewan Universitas PBB.

Pembuat film serial animasi tiga dimensi pertama yang diproduksi di Indonesia, peneliti penyandang cacat pemrakarsa kajian/program Bakti Kemanusiaaan, produsen film serial animasi 3-D pertama di Indonesia yang telah mengekspor produknya ke AS dan Eropa dan sekolah animasi profesional pertama di Indonesia.

Sumber : AntaraNews

Monday, April 28, 2008

Cara Jitu Memperoleh Anak Laki-Laki atau Perempuan

Topic : Academic

By Ari Satriyo Wibowo

Ada banyak kisah ibu-ibu di Eropa zaman kuno ketika mereka menginginkan kelahiran anak perempuan atau laki-laki. Jangan kaget bila apa yang mereka percayai itu rada berbau tahayul. Misalnya, bagi yang mengidamkan anak laki-laki maka pilihan hari bercinta harus dilakukan pada tanggal ganjil, makan banyak daging dan bagi sang suami agar terkesan lebih percaya diri sebaiknya mengenakan celana tinju atau celana panjang yang longgar sebelum bercinta. Sedangkan, kalau yang dikehendaki anak perempuan, mereka wajib meletakkan sendok kayu di bawah tempat tidur dan mengonsumsi yogurt banyak-banyak yang rasanya masam.

Meski jenis kelamin anak secara genetis ditentukan sang ayah yang memiliki baik gen “x”maupun “y”, tetapi sang ibu memiliki pengaruh yang kuat pula. Studi pada bintang dan manusia menunjukkan ada kaitan erat antara jenis kelamin anak dan perilaku diet serta tingkat stress pada ibunya.

Meskipun mekanismenya tidak diketahui dengan baik, tetapi tampaknya hal itu memiliki akar evolusi yang menyebabkan kegiatan reproduksi berjalan sukses hingga saat ini. Di masa paceklik ketika pangan susah diperoleh maka tubuh wanita seolah diprogram untuk menghasilkan anak perempuan. Sementara, di masa pangan melimpah maka tubuh wanita seolah-olah diprogram pula untuk menghasilkan anak laki-laki.

Evolusi yang sama terjadi di kehidupan modern. Riset terbaru menunjukkan adanya kaitan erat antara energi yang diperoleh pada saat pertemuan sel telur dan sperma dengan kelahiran anak laki-laki, khususnya bagi ibu-ibu yang mengonsumsi sereal pada saat sarapan pagi.

Studi yang dilakukan tim riset dari Universitas Exeter dan Oxford, menunjukkan bahwa kebiasaan makan dari 740 ibu-ibu dari Inggris ketika menantikan kelahiran anak-anak mereka. Perbandingan jenis kelamin anak-anak mereka mula-mula 50:50. Tetapi ketika ibu-itbu itu dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan jumlah kalori yang dikonsumsi pada saat pertemuan sel telur dan sperma, gambaran berubah drastis. Mereka yang mengonsumsi banyak gula atau energi memperoleh 56 % anak laki-laki, sementara ibu-ibu yang mengonsumsi sedikit kalori hanya 45 % yang memperoleh anak laki-laki. Disamping mengonsumsi lebih banyak kalori wanita dengan anak laki-laki cenderung mengonsumsi kuantitas nutrisi lebih tinggi, khususnya ketika melakukan sarapan pagi dengan cereal.

Hal ini dapat menerangkan mengapa terjadi penurunan secara konsisten kelahiran anak laki-laki di negara-negara industri, kata Fiona Matthews dari Universitas Exeter, pimpinan proyek penelitian itu yang dipublikasikan di “ Proceedings of the Royal Society B : Biological Sciences.”

Perubahan pola diet terjadi negara maju. Meski jumlah penderita obesitas meningkat dan terjadi penurunan aktivitas fisik, kelompok ini tidak menemukan bukti bahwa ada hubungan antara indeks berat badan waniat dengan jenis kelamin anaknya. Namun, kekuatiran akan kelebihan berat badan telah mengakibatkan banyak wanita melakukan diet rendah kalori.Termasuk perilaku tidak melakukan sarapan pagi.

Apa yang terjadi kemudian? Dari riset di klinik bayi tabung (in vitro fertilisation) diketahui bahwa glukosa berkadar tinggi mampu memacu pertumbuhan dan perkembangan embrio laki-laki dan menghambat pertumbuhan embrio perempuan. Tidak melakukan sarapan di pagi hari, melakukan puasa atau mengurangi konsumsi gula tampaknya diterjemahkan oleh tubuh sebagai telah terjadi masa paceklik. Nah, para ibu yang menghendaki anak laki-laki tahu apa yang harus mereka lakukan di pagi hari yakni mengonsumsi banyak-banyak makanan sereal bergizi yang mengandung banyak glukosa. Sementara, bagi yang menginginkan anak perempuan cukup menghindari sarapan pagi atau sering-sering melakukan puasa.Mudah-mudahan resep sederhana ini bermanfaat.

Bagaimana pendapat Anda?

Sumber : “Sugar and Spice” (Human Reproduction) , The Economist, April 24, 2008

Tahukah Anda ?




SMA N 71 Juarai L’Oreal Girls Science Camp IV

Dewan juri kompetisi L’Oreal Girls Science Camp ke-4 akhirnya memutuskan peserta dari SMA Negeri 71 Jakarta sebagai juara pertama lomba yang bertujuan untuk meningkatkan minat siswi di bidang sains itu di Kebun Wisata Pasirmukti Bogor.

Para juri yang berasal dari pemenang beasiswa L’Oreal-UNESCO For Women In Science internasional dan nasional itu memberikan nilai tertinggi terhadap hasil pembuktian dari proporsal ketiga siswi SMA tersebut yang bertema Membawa Bekal Menghemat Energi.

Jurinya terdiri dari peniliti LIPI Ines Atmosukarto, Desta Wirnas Saiful dari IPB, Fenny Martha Dwivany, (ITB), Uun Yanuhar (Universitas Brawijaya Malang), dan Wiratni (UGM), serta Safarina Golfiani Malik ( Institut Molekular Biologi Eijkman).

L’Oreal Indonesia secara kontinyu mendorong minat pelajar perempuan SMA untuk tertarik dalam bidang sains.

Kegiatan tersebut, kata Richele Maramis, Corporate Communications & Public Relations Manager L’Oreal Indonesia merupakan bagian dari program L’Oreal-UNESCO For Women In Science didukung oleh Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dengan tujuan untuk semakin mempopulerkan sains di kalangan remaja putri. Pada kegiatan yang keempat itu pihaknya mengangkat tema Go-Green, yaitu solusi menciptakan energi alternatif yang ramah lingkungan.

Para pemenang itu mendapatkan berbagai hadiah antara lain tabungan pendidikan, koleksi buku sains, kesempatan untuk ikut serta dalam Asian Science Camp di Bali pada Agustus 2008, magang di lab penelitian salah satu juri hingga tur ke pabrik L’Oreal Indonesia.

Setiap tahun, program itu mengangkat tema yang berbeda guna menjawab panggilan dunia akan berita terkini seperti global warming. Melalui tema Go Green! tahun ini, para siswi ditantang untuk menuangkan aspirasi mereka terhadap sains serta wujud konkrit atas kepedulian mereka terhadap lingkungan dan bumi di mana mereka tinggal.

Saturday, April 26, 2008

Jakarta Perlu Segera Berbenah Agar Tidak Menjadi "Neraka Dunia Abadi"



Topic : Government

By Dani Hamdan, Access - Swisscontact

Posisi Jakarta setara dengan kota-kota miskin di Afrika dan Asia Selatan, bahkan dibawah kota Nairobi dan Medellin


Pada saat ini, gedung pencakar langit, jalanan macet dipadati oleh ratusan ribu kendaraan, dan mal-mal raksasa telah menjadi pusat kebudayaan Jakarta , yang notabene merupakan kota terbesar ke-4 di dunia. Terjepit diantara gedung tinggi, terhampar perkampungan dimana bermukim sebagian besar penduduk Jakarta yang tidak memiliki akses sanitasi dasar, air bersih atau pengelolaan limbah.

Di saat hampir semua kota-kota utama lain di Asia Tenggara menginvestasikan dana besar-besaran untuk transportasi publik, taman kota, taman bermain, trotoar besar, dan lembaga kebudayaan seperti museum, gedung konser, dan pusat pameran, Jakarta tumbuh secara brutal dengan berpihak hanya pada pemilik modal dan tidak peduli akan nasib mayoritas penduduknya yang miskin.

Kebanyakan penduduk Jakarta belum pernah pergi ke luar negeri, sehingga mereka tidak dapat membandingkan kota Jakarta dengan Kuala Lumpur atau Singapura, Hanoi atau Bangkok . Liputan dan statistik pembanding juga jarang ditampilkan oleh media massa setempat. Meskipun bagi para wisatawan asing Jakarta merupakan neraka dunia, media massa setempat menggambarkan Jakarta sebagai kota "modern", "kosmopolitan" , dan "metropolis".

Para pendatang atau wisatawan seringkali terheran-heran dengan kondisi Jakarta yang tidak memiliki taman rekreasi publik. Bangkok , yang sebenarnya merupakan kota yang tidak terlalu ramah publik, masih memiliki beberapa taman yang menawan. Bahkan, Port Moresby, ibukota Papua Nugini, yang miskin, terkenal akan taman bermain yang besar, pantai dan jalan setapak di pinggir laut yang indah.

Di Jakarta kita perlu biaya untuk segala sesuatu. Banyak lahan hijau diubah menjadi lapangan golf demi kepentingan orang kaya. Kawasan Monas seluas kurang lebih 1 km persegi bisa jadi merupakan satu-satunya kawasan publik di kota berpenduduk lebih dari 10 juta ini. Meskipun menyandang predikat kota maritim, Jakarta telah terpisah dari laut dengan Ancol menjadi satu-satunya lokasi rekreasi yang sebenarnya hanya berupa pantai kotor.

Bahkan kalau mau jalan-jalan ke Ancol, satu keluarga dengan 4 orang anggota keluarga harus mengeluarkan uang Rp 40.000 untuk tiket masuk, satu hal yang tak masuk akal di belahan lain dunia. Beberapa taman publik kecil kondisinya menyedihkan dan tidak aman.

Sama sekali tidak ditemui tempat pejalan kaki di seluruh penjuru kota (tempat pejalan kaki yang dimaksud adalah sesuai dengan standar "internasional"). Nyaris seluruh kota-kota di dunia (kecuali beberapa kota di AS, seperti Houston dan LA) ramah terhadap pejalan kaki. Mobil seringkali tidak diperkenankan berkeliaran di pusat kota . Trotoar yang lebar merupakan sarana transportasi publik jarak pendek yang paling efisien, sehat, dan ramah lingkungan di daerah yang padat penduduk.

Di Jakarta, nyaris tidak dijumpai bangku untuk duduk dan rileks, tidak ada keran air minum gratis atau toilet umum. Ini memang remeh, tapi sangat penting, merupakan suatu detil yang menjadi simbol kehidupan perkotaan di bagian lain dunia.

Sebagian besar kota-kota dunia, ingin dikunjungi dan dikenang akan kebudayaannya. Singapura sedang berupaya mengubah citra kota belanjanya menjadi jantung kesenian Asia Tenggara. Esplanade Theatre yang monumental telah mengubah wajah kota Singapura, dimana ia menawarkan konser musik klasik, balet, dan opera internasional kelas satu, disamping pertunjukan artis kontemporer kawasan. Banyak pertunjukan yang disubsidi dan seringkali gratis atau murah, bila dibandingkan dengan pendapatan warga kota yang relatif tinggi.

Kuala Lumpur menghabiskan $100 juta untuk membangun balai konser philharmonic yang terletak persis dibawah Petronas Tower , salah satu gedung tertinggi di dunia. Balai konser prestisius dan impresif ini mempertunjukkan grup orkestra lokal dan internasional. Kuala Lumpur juga sedang menginvestasikan beberapa juta dolar untuk memugar museum dan galeri, dari Museum Nasional hingga Galeri Seni Nasional.

Hanoi bangga akan budaya dan seninya, yang dipromosikan guna menarik jutaan turis untuk mengunjungi galeri-galeri lukisan yang tak terhitung jumlahnya, dimana lukisan tersebut merupakan salah satu yang terbaik di Asia Tenggara. Hanoi juga memugar Gedung Opera yang secara reguler mempertunjukkan pagelaran musik Asia dan Barat.

Candi-candi dan istana kolosal di Bangkok eksis berdampingan dengan teater dan festival film internasional, klub jazz yang tak terhitung jumlahnya, dan juga pilihan kuliner otentik dari segala penjuru dunia. Kalau bicara musik dan kehidupan malam, tak ada kota di Asia Tenggara yang semeriah Manila.

Nah, sekarang balik ke Jakarta . Siapapun yang bernah berkunjung ke "perpustakaan umum" atau gedung Arsip Nasional pasti tahu bedanya. Tak heran, dalam pendidikan Indonesia, budaya dan seni tidak dianggap "menguntungkan" (kecuali musik pop), sehingga menjadi tidak relevan. Indonesia merupakan negara dengan anggaran pendidikan paling rendah nomor 3 di dunia (menurut The Economist, hanya 1,2% dari PDB) setelah Guyana Khatulistiwa dan Ekuador (di kedua negara tersebut keadaan sekarang berkembang cepat berkat pemerintahan baru yang progresif)


Museum di Jakarta berada dalam kondisi memprihatinkan, sama sekali tidak menawarkan eksibisi internasional. Museum tersebut terlihat seperti berasal dari zaman baheula dan tak heran kalau Belanda yang membangun kesemuanya. Tidak hanya koleksinya yang tak terawat, tapi juga ketiadaan unsur-unsur modern seperti kafe, toko cinderamata, toko buku atau perpustakaan publik. Kelihatannya manajemen museum tidak punya visi atau kreativitas. Bahkan, meskipun mereka punya visi atau kreativitas, pasti akan terkendala dengan ketiadaan dana.

Sepertinya Jakarta tidak punya perencana kota , hanya ada pengembang swasta yang tidak punya respek atau kepedulian akan mayoritas penduduk yang miskin (mayoritas besar, tak peduli apa yang dikatakan oleh data statistik yang seringkali dimanipulasi aparat pemerintah). Kota Jakarta praktis menyerahkan dirinya ke sektor swasta, yang kini nyaris mengendalikan semua hal, mulai dari perumahan hingga ke area publik.

Sedangkan beberapa dekade yang lalu di Singapura, dan baru-baru ini di Kualalumpur, mereka berhasil menghilangkan total perkampungan kumuh dari wilayah kota, namun Jakarta tidak mampu atau tidak mau memberikan warganya perumahan bersubsidi dengan harga terjangkau yang dilengkapi dengan air ledeng, lis tr ik, sistem pembuangan limbah, taman bermain, tr otoar dan sistem tr ansportasi massal.

Selain Singapura, Kualalumpur dengan berpenduduk hanya 2 juta jiwa memiliki satu jalur Metro (Putra Line), satu monorail, beberapa jalur LRT Star yang efisien, dan jaringan keretaapi kecepatan tinggi yang menghubungkan kota dengan ibu kota baru Pu tr ajaya. Sistem "RApid" memiliki ratusan bus modern, bersih, dan ber-AC. Tarifnya disubsidi, tiket bus Rapid hanya sekitar 2 Ringgit (kuranglebih Rp 4600) untuk penggunaan tak terbatas sepanjang hari di jalur yang sama. Tiket abonemen bulanan dan harian yang sangat murah juga tersedia.

Bangkok menunjuk kon tr aktor Siemens dari Jerman untuk membangun 2 jalur panjang "Sky Train" dan satu jalur me tr o. Bangkok juga memanfaatkan sungai dan kanal sebagai tr ansportasi publik dan objek wisata. Pemerintahan kota Bangkok juga mengklaim bahwa mereka sedang membangun jalur tambahan sepanjang 80 km untuk sistem tersebut guna meyakinkan penduduk untuk meninggalkan mobil mereka di rumah dan memanfaatkan transportasi umum. Bus-bus kuno yang berpolusi sudah sepenuhnya dilarang beroperasi di Hanoi , Singapura, Kualalumpur, dan Bangkok . Jakarta ? Berkat korupsi dan pejabat pemerintahan yang tak kompeten, Jakarta tenggelam dalam kondisi yang berkebalikan dengan kota-kota tersebut.

Mercer Human Resource Consulting, dalam laporannya tentang kualitas hidup, menempatkan Jakarta di posisi setara dengan kota-kota miskin di Afrika dan Asia Selatan, bahkan dibawah kota Nairobi dan Medellin .

Walaupun Jakarta menjadi salah satu ibukota terburuk di dunia, hidup di Jakarta tidaklah murah. Menurut Survey Mercer Human Resource Consulting tahun 2006, Jakarta menduduki peringkat 48 kota termahal di dunia untuk ekspatriat, jauh diatas Berlin (peringkat 72), Melbourne (74) dan Washington DC (83). Apabila bagi ekspatriat saja mahal, apalagi bagi penduduk lokal yang pendapatan per kapita di bawah US$1000?

Anehnya, orang Jakarta diam seribu bahasa. Mereka pasrah akan kualitas udara yang jelek, terbiasa dengan pemandangan pengemis di perempatan jalan, dengan kampung kumuh di bawah jalan layang dan di pinggir sungai yang kotor dan penuh limbah beracun, dengan kemacetan berjam-jam, dengan banjir dan tikus.

Kalau saja ada sedikit harapan, kebenaran pasti akan terucap, dan semakin cepat semakin baik. Hanya diagnosis kejam dan realistis yang bisa mengarah pada obat. Betapapun pahitnya kebenaran, tetap saja lebih baik ketimbang dusta dan penipuan. Jakarta telah tertinggal jauh dibelakang ibukota lain negara tetangga dalam hal estetika, pemukiman, kebudayaan, tr ansportasi, dan kualitas dan higiene makanan. Sekarang Jakarta telah kehilangan kebanggaan dan mesti belajar dari Kualalumpur, Singapura, Brisbane , dan bahkan dalam beberapa hal dari tetangganya yang lebih miskin seperti Port Moresby , Manila , dan Hanoi.

Data statistik harus transparan dan tersedia luas. Warga harus belajar bertanya dan bagaimana untuk memperoleh jawaban dan akuntabilitas. Hanya kalau mereka memahami seberapa dalamnya kota mereka telah terperosok, maka barulah ada harapan. "Kita harus berhati-hati,” kata produser film Malaysia dalam perayaan tahun baru di Kualalumpur. " Malaysia punya banyak masalah. Kalau kita tidak hati-hati, dalam 20-30 tahun Kualalumpur akan bernasib sama seperti Jakarta !"

Dapatkah pernyataan ini dibalik? Mampukah Jakarta menemukan kekuatan dan solidaritas untuk mobilisasi sehingga dapat menyaingi Kualalumpur? Mampukah kecukupan mengatasi keserakahan? Dapatkah korupsi diberantas dan diganti dengan kreatifitas? Akankah ukuran vila pribadi mengecil, dan kawasan hijau, perumahan publik, taman bermain, perpustakaan, sekolah dan rumah sakit berkembang pesat?

Orang luar seperti saya hanya dapat mengamati, bercerita, dan bertanya. Dan hanya masyarakat Jakarta yang punya jawaban dan solusinya.

Keterangan : Blogger ABGNET menerima tulisan mengenai keprihatinan tentang kondisi ibukota negara RI ini dari email M. Fay Setiawan, Redaktur Majalah Poros.

Reparasi Jantung dengan Sel Punca


Beberapa teknik penanganan penyakit Jantung
Sumber gambar :http://www.med.umich.edu/opm/newspage/images/engineerheartlg.jpg


Metode yang dikembangkan Charles E. Murry
Sumber gambar :http://www.nature.com/nm/journal/v13/n8/images/nm0807-901-F1.gif

Topic : Academic, Government

By Irwan Julianto and Evy Rachmawati

Serangan jantung ibarat tamu tak diundang. Bila terkena serangan, jantung dapat terhenti mendadak yang berujung kematian. Kondisi itu bisa teratasi jika penderita segera ditangani dalam dua jam pertama sejak serangan. Sayangnya, pasien umumnya terlambat ditangani sehingga daerah yang terserang sudah telanjur rusak atau mati.

Pada pasien gagal jantung, kerusakan otot jantung cukup luas sehingga daya pompa jantung sangat menurun. Meski sudah berobat maksimal, banyak penderita gagal jantung lanjut tak kunjung membaik. Salah satu upaya pengobatannya adalah transplantasi jantung, tetapi tindakan ini terbentur banyak kendala, antara lain sulitnya donor, dan perlu pemberian obat imunosupresif untuk mencegah penolakan tubuh.

Sejak 10 tahun silam telah diteliti alternatif lain, yaitu pengobatan dengan sel punca. Terapi ini bertujuan memperbaiki dan meregenerasi jaringan yang rusak atau mati pada jantung. Jadi, bukan mengganti jantung yang rusak dengan jantung lain atau transplantasi, tetapi diciptakan otot jantung baru dan pembuluh darah jantung baru yang sehat di jantung yang sudah sakit.

Sel punca tidak punya struktur khusus untuk jaringan tubuh tertentu. Berbeda dengan sel dewasa seperti sel otot jantung dan sel darah merah yang terbatas dan tidak mampu memperbanyak diri, sel punca bisa tumbuh kembang jadi banyak lewat proses pembelahan sel untuk waktu lama dan dikembangbiakkan di laboratorium jadi jutaan sel.

Sel punca bisa berkembang menjadi jenis sel tertentu dengan fungsi khusus pada jaringan atau organ yang ditempatinya (transdiferensiasi). Karena itu, sel punca bisa memperbaiki atau membuat jaringan sehat baru (regenerasi) pada organ tubuh rusak. Hal ini berbeda dengan sel dewasa yang telah berdiferensiasi lanjut dengan sempurna di jaringan tubuh dan punya fungsi khusus.

Sel punca ini mampu mengembara menuju jaringan yang rusak dan bergabung dengan sel lain di jaringan itu. Jika disuntikkan ke jantung, sel ini dapat menuju ke jaringan rusak lalu berubah menjadi sel pembuluh darah jantung atau otot jantung baru dan bergabung dengan sel lain di tempat itu.

Karena pengobatan dengan sel induk umumnya bertujuan memperbaiki dan meregenerasi jaringan tubuh yang rusak, terapi itu tidak selalu bersifat kuratif total, apalagi jika dilakukan untuk penyakit degeneratif menahun. Karena itu, kadang diperlukan pemberian sel induk berulang disertai pemantauan ketat.

Sejauh ini, sel punca atau sel induk bisa didapat dari berbagai sumber, yaitu sel punca embrional yang diperoleh dari massa sel blastosis embrio yang mampu berkembang baik dan berdiferensiasi luar biasa atau sel punca dewasa.

Dari sumsum tulang

Untuk pengobatan penyakit jantung, sel punca diambil dari sumsum tulang ke dalam sirkulasi darah tepi sehingga lebih mudah diambil setelah dirangsang dengan obat tertentu. Sel induk juga bisa diperoleh dari otot rangka, jaringan lemak, dan tali pusat. Manfaat pemakaian sel induk dari tubuh pasien sendiri antara lain tidak adanya problem penolakan tubuh terhadap sel itu.

Cara paling sering untuk memberikan sel punca adalah dengan menyuntikkan sel induk langsung ke dalam pembuluh darah koroner. Cara ini mudah, aman, relatif tidak mahal, dan baik untuk penderita pascaserangan infark jantung yang sudah mengalami intervensi koroner perkutan dan pemasangan stent pada pembuluh darah yang semula tertutup saat serangan.

Cara lain adalah menyuntikkan sel induk langsung ke otot jantung. Untuk ini, sel induk dapat disuntikkan dengan operasi terbuka. Cara ini amat invasif, mahal, berisiko tinggi, dan tidak semua daerah pada jantung dapat dicapai. Cara lain adalah menyuntikkan lewat kateter yang dimasukkan ke dalam bilik jantung.

Ada sistem baru pemberian sel punca pada jantung, yaitu NOGA. Sistem itu memakai alat yang memetakan secara amat tepat daerah jantung yang butuh terapi sel punca sehingga kateter bisa diarahkan dengan tepat sehingga penyuntikan amat terarah ke lokasi target. Teknik ini dipakai untuk pengobatan jantung dengan kerusakan lanjut disertai gagal jantung atau angina (nyeri dada akibat penyempitan pembuluh koroner).

Di Indonesia, terapi sel punca pada jantung pertama kali dilakukan oleh tim gabungan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Rumah Sakit Kanker Dharmais, dan RS Medistra Jakarta. Studi pendahuluan mulai September 2007 dan mengikutsertakan enam penderita serangan jantung akut.

Dalam uji coba klinik yang dipimpin ahli jantung dan pembuluh darah Prof Teguh Santoso dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI-RSCM, enam pria penderita serangan jantung akut yang akan diterapi sel punca itu dipilih berusia 40-60 tahun, tidak punya faktor risiko seperti perokok dan peminum alkohol, daerah otot jantung yang mati cukup luas.

Keenam pasien dipasang stent disalut obat untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat. Seminggu setelah dipasang stent, sel punca diambil dari jaringan darah tepi pasien. ”Pemberian sel punca ke jantung dilakukan dengan penyuntikan lewat kateter,” kata ahli hematologi-onkologi dari FK UI-RSCM, Cosphiadi Irawan.

Tiga bulan setelah terapi, hasilnya sangat memuaskan. Daerah jantung keenam pasien yang semula mati dapat hidup lagi, memperoleh aliran daerah (perfusi) normal lagi dan dapat berfungsi normal di tempat itu ataupun keseluruhan jantung. Hal ini antara lain dilihat dari fungsi kontraktilitas bilik kiri (LVEF) yang meningkat dari 44 persen (rendah) menjadi 58 persen (normal).

Riset

Rencananya, tim gabungan itu akan melanjutkan uji coba klinik pengobatan infark jantung dengan sel punca kepada para pasien lain untuk menguji keamanan dan kemanjuran terapi itu. Sejak awal, percobaan klinik itu telah mendapat persetujuan etik dari Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan (KNEPK) FK UI.

Menurut Teguh, amat banyak riset tentang terapi sel punca dan umumnya diperoleh hasil cukup baik dengan efek samping minimal. ”Hasil baik sangat tergantung dengan kondisi jantung sebelumnya. Jika kondisinya sudah terlalu jelek, tentu hasilnya tidak akan optimal,” ujarnya.

Di sisi lain, percobaan klinik yang baru dirintis itu menimbulkan pertentangan sikap dan pendapat di kalangan klinikus dan ilmuwan biomedik. Anggota KNEPK, Prof Dr AA Loedin, menyadari adanya perdebatan itu. Oleh karena itu, uji coba klinik sel punca pada infark jantung ditunda sampai ada dasar ilmiah yang kuat.

Hasil riset sel punca dan infark jantung pertama kali dipublikasikan di dunia tahun 2001. Dalam riset itu, Donald Orlic dan Piero Anversa, selaku peneliti, meniru infark jantung pada tikus dengan mengikat pembuluh darah jantung. Sel dilabel gen ubur-ubur yang memberi pertanda hijau fluoresent. Sembilan hari jantung penuh sel-sel hijau fluoresen. Fungsi pompa darah jantung bertambah baik.

Pada tahun 2001, Bobo Eckhard Stauer dari Heinrich Heine Universitat, Dussledorf, meneliti 10 pasien infark jantung yang diinfus dengan sel sumsum tulangnya. Tiga bulan kemudian, jantung berkontraksi dua kali lebih cepat dan memompa 20 persen lebih banyak darah daripada kelompok pembanding.

Charles E Murry dan beberapa peneliti lain pada tahun 2004 mengulangi percobaan anversa dengan rancangan lebih ketat. Hasilnya, tidak ditemukan transdiferensiasi sel sumsum tulang jadi kardiomiosit, ditemukan banyak sel hematopoitik, tetapi sesudah beberapa hari hampir hilang, dan sesudah enam minggu ada perbaikan fungsi jantung.

Kini telah rampung atau sedang berjalan puluhan percobaan klinik, melibatkan lebih dari 600 penderita. Dari semua percobaan itu belum ada kesimpulan karena jumlah pasien tiap percobaan klinik tidak mencukupi. Tujuan percobaan klinik dirancang lebih untuk menguji feasibility dan keamanan daripada efikasi. Pada uji coba klinik di Perancis timbul aritmia serius, dan percobaan klinik di Korea Selatan dihentikan karena terjadi penyempitan kembali arteri.

Apa pun kondisinya saat ini, riset penggunaan sel punca pada jantung merupakan terobosan dalam dunia kedokteran Indonesia. Perjalanan panjang masih harus ditempuh untuk menjamin keamanan dan kemanjuran terapi itu.

Sumber : Teropong, Rubrik Kesehatan, Kompas Jumat, 25 April 2008

Friday, April 25, 2008

Paket Wisata Lansia Diujicoba Mei



Topic : Government

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata melakukan ujicoba paket wisata untuk kelompok masyarakat lanjut usia (Lansia) di tiga kota yakni Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta selama Mei 2008, kata Winarno Sudjas, Direktur Usaha Pariwisata Depbudpar, kemarin. "Uji coba paket wisata yang terbagi dalam tiga termin yaitu paket pagi, wisata malam, dan satu hari untuk menyambut bulan Lansia sekaligus memperingati Hari Lanjut Usia Nasional pada 29 Mei," ujarnya.

Memperingati Hari Lanjut Usia, tersebut, setiap instansi berkontribusi sesuai dengan bidangnya masing-masing dan tahun ini pihaknya membuat proyek percontohan mengemas wisata Lansia dan diharapkan dapat disambut dengan positif oleh kalangan industri pariwisata.

"Paket ini mengingatkan kita semua bahwa berwisata, termasuk untuk kelompok masyarakat Lansia, merupakan hak azasi manusia. Dalam berwisata keluarga perlu pula memikirkan kebutuhan bagi anggota keluarga yang lanjut usia," kata Winarno.

Kegiatan itu juga dimaksudkan untuk mengingatkan pengusaha biro perjalanan wisata (BPW) bahwa paket wisata Lansia mempunyai pasar cukup besar, hal itu terlihat dari 219,7 juta wisatawan nusantara (Wisnus) yang mengadakan perjalanan dan sekitar 7% di antaranya kelompok Lansia.

"Pasar sudah ada di depan mata, tinggal bagaimana BPW menggarapnya secara kreatif, tinggal menyesuaikan dengan karakteristik Lansia."

Dalam ujicoba paket wisata Lansia untuk waktu pagi akan dimulai pukul 08.00 WIB,diikuti sekitar 40 peserta Lansia dari kota Semarang dan sekitarnya mengikuti Lokotour di Ambarawa dan makan siang di perkebunan kopi, kemudian kembali pukul 14.00 WIB.

Paket malam hari diikuti 40 peserta Lansia dari Yogyakarta dan sekitarnya dimulai pukul 17.00, makan malam di Prambanan sambil menikmati sendratari Ramayana, dan kembali pukul 21.00 WIB.

Sementara itu, paket satu hari diikuti 40 peserta dari Jabodetabek mengunjungi Saung Mang Udjo di Bandung dan mampir di perkebunan stroberi kembali pukul 17.00 WIB.

Hendro Tedjowidjojo, managing director Harmony Tour, menyambut baik gagasan Budpar untuk menggalakkan paket wisata Lansia. Pihaknya sendiri sudah lama mengemas paket-paket tersebut bahkan termasuk outbound (ke luar negeri) sampai ke Antartika.

"Kami baru pulang mengantar 22 Lansia tour ke Jepang tapi yang dikunjungi bukan kota besar seperti Tokyo melainkan ke Desa Wakura. Bulan Juni ada lagi program ke Bangkok lima hari empat malam dengan peserta di atas usia 60 tahun ke atas. Bahkan kami sudah pernah membawa ke Tibet dan Antartika," tandas Hendro.


Sumber : Laporan Lahyanto Nadie di Bisnis Indonesia, Jum’at, 25 Oktober 2008

Thursday, April 24, 2008

Mungkinkah Cacar Muncul Kembali?



Penjelasan Gambar : Penderita penyakit cacar ( variola major), kelainan kulit uniform terdapat di seluruh tubuh. Menyebar mulai dari wajah , tangan, kaki menuju ke tubuh (sentrifugal).

Topic : Academic

By dr. Santoso Soeroso, Sp A (K), MARS

Sejak tahun 1980 secara resmi di seluruh dunia vaksinasi cacar dihentikan samasekali setelah dunia dinyatakan bebas cacar. Sebagaimana diketahui, tidak berbeda dengan penyakit lain kekebalan terhadap cacar hanya terjadi pada seseorang setelah dia mendapat vaksinasi atau mengalami infeksi alamiah.

Vaksinasi cacar tidak dilakukan lagi sementara virus cacar sudah tidak lagi ada di dunia ini kecuali di dua tempat yang oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) disepakati sebagai tempat yang dipercaya untuk menyimpan sisa virus cacar dengan pengawasan ketat yaitu State Research Center of Virology and Biotechnology, Koltsovo, Novosibirsk, Republik Federasi Rusia dan di Center for Disease Control and Prevention (CDC) Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, vaksinasi cacar bahkan telah dihentikan sejak tahun 1972.

Oleh karena itu, sekarang kita baru sadar bahwa separo dari seluruh populasi dunia saat ini diperkirakan tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit cacar. Mereka adalah anak-anak dan pemuda yang secara imunologis naĂŻve atau tidak memiliki kekebalan samasekali terhadap penyakit cacar dan mereka yang meskipun telah divaksinasi namun kekebalannya telah menurun.

Pertanyaannya adalah dengan kenyataan separo populasi dunia tidak pernah lagi divaksinasi cacar dan secara imunologis naive , mungkinkah cacar muncul kembali ?

Nyaris dilupakan

Tiga puluh tahun sejak kemenangan dunia melawan penyakit cacar, penyakit itu sudah lenyap dari banyak buku ajar ilmu kedokteran , sementara itu banyak tenaga kesehatan belum pernah melihat sendiri penyakit ini.

Cacar disebabkan oleh virus variola dari genus orthopoxvirus. Virus dapat bertahan hidup selama beberapa jam di luar tubuh manusia asalkan tidak terkena sinar matahari atau sinar ultraviolet. Penyakit cacar memiliki dua bentuk utama yang disebut variola major dan variola minor. Keduanya memiliki persamaan kelainan kulit akan tetapi gejala kliniknya ringan pada variola minor dan berat pada variola major.

Masa inkubasi 12 – 14 hari setelah itu diikuti gejala mirip influenza, demam, sakit punggung yang berat dan muntah. Dua atau tiga hari setelah itu, demam turun diikuti keluarnya ruam kulit yang khas mulai dari wajah, tangan, lengan , kaki dan tungkai dan dalam beberapa hari meliputi seluruh tubuh. Pola timbulnya kelainan kulit dari tepi ke arah tubuh ini (sentrifugal) merupakan ciri khas cacar yang membedakan dari penyakit cacar air yang sampai sekarang masih sering ditemukan pada anak , yang bersifat sentripetal dimulai dari tubuh baru kemudian menyebar ke tepi.

Kelainan kulit dimulai ruam kemerahan diikuti gelembung kecil berisi cairan, lalu berisi nanah kemudian pecah dan menjadi keropeng mengering dan akhirnya terkelupas. Semua terjadi serentak dan sama rupa (uniform) berbeda dengan kelainan kulit pada cacar air (chickenpox/varicella) yang bersifat banyak rupa yaitu pada suatu saat terdapat berbagai jenis kelainan kulit. Meskipun gambaran klinisnya mirip dengan cacar, penyakit cacar air yang banyak menyerang anak-anak dewasa ini bukanlah penyakit yang satu rumpun dengan penyakit cacar.Varicella atau cacar air disebabkan oleh virus herpes atau varicella-zooster virus. Perjalanan klinisnya relatif sangat ringan dapat sembuh dengan sendirinya dan jarang menimbulkan kematian.

Sementara itu, angka kematian variola minor 1 persen sedangkan variola major mencapai 30 persen. Variola menyerang tanpa pandang bulu. Meskipun kini nyaris dilupakan, dahulu variola dikenal sebagai penyebab kematian beberapa raja dan ratu di Eropa antara lain Ratu Mary II dari Inggris, Kaisar Joseph I dari Austria, Raja Luis I dari Spanyol, Tsar Peter II dari Rusia dan Raja Louis XV dari Prancis

Di Indonesia penderita penyakit cacar terakhir ditemukan pada 23 Januari 1972 di desa Gaga , kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat. Setelah dilakukan evaluasi oleh komisi independen yang terdiri atas pakar penyakit cacar dari Malaysia, Singapura, Filipina, Australia, Jepang yang diorganisir oleh WHO, secara resmi Indonesia dinyatakan bebas cacar pada tanggal 25 April 1974.

Fakta dan fiksi

Ancaman munculnya kembali penyakit cacar di dunia , dikemukakan oleh pembicara dalam suatu lokakarya Smallpox Biosecurity Preparedness, yang diselenggarakan di Kuala Lumpur tahun 2004. Lokakarya internasional itu membicarakan tentang kemungkinan munculnya kembali penyakit cacar di dunia dan bagaimana cara menanggulanginya.

Penyakit cacar diduga akan muncul kembali melalui biological weapon atau senjata biologis. Sesuatu yang diluar jangkauan pemikiran masyarakat pada umumnya namun mungkin terwujud dalam situasi terpojok oleh masyarakat yang mampu memiliki teknologi senjata biologis tersebut.

Dalam berbagai film dan tayangan televisi terkait bioterorisme menggunakan virus cacar digambarkan seolah penyakit cacar akan segera muncul begitu seseorang terkena virus cacar. Faktanya hal itu tidaklah benar. Karena infeksi oleh virus cacar memerlukan masa inkubasi sebelum menimbulkan gejala dan tanda penyakit cacar.

Masa inkubasi tanpa gejala penyakit cacar berkisar 12 – 14 hari dengan rentang waktu 7 – 17 hari. Selama masa inkubasi ini mereka yang terinfeksi tidak akan dapat menularkan penyakit ke orang lain.

Dalam film fiksi tentang penyakit cacar digambarkan bahwa seorang yang terinfeksi dapat menularkan pada 20 orang lainnya. Faktanya penyakit cacar meskipun merupakan penyakit yang menular akan tetapi menularnya tidaklah sehebat itu. Pengalaman wabah penyakit cacar yang lalu sebelum dieradikasi pada tahun 1980 menunjukkan bahwa penderita cacar memeperoleh infeksi setelah bergaul erat dengan penderita lainnya yang serumah atau berdekatan rumah tinggalnya. Jadi bukan oleh karena kontak yang berlangsung singkat. Namun cacar memang mampu menular ke 5 – 6 orang lainnya yang berhubungan erat dengan kasus.

Keadaan itulah yang mengilhami cara pemberantasan cacar dengan ring vaccination yaitu metoda yang digunakan pada tahun 1967 dan berhasil dalam program eradikasi cacar. Vaksinasi diberikan pada semua orang yang kontak dengan penderita cacar serta kepada orang yang berhubungan dengan orang yang kontak dengan penderita penyakit cacar. sehingga letupan kasus cacar dapat dihentikan di suatu daerah.
Dengan ring vaccination cacar telah berhasil diberantas dari muka bumi.

Respons wabah

WHO fact sheet on Smallpox , Okober 2001 menjelaskan bahwa pada situasi wabah, upaya harus ditekankan pada pencegahan penyebaran penyakit dan perlu diingat selama masa inkubasi sampai timbulnya demam , penyakit cacar belum mampu menular.

Vaksinasi cacar juga cepat sekali menghasilkan kekebalan. Jika diberikan segera sampai 4 hari setelah kontak sebelum kelainan kulit muncul, vaksin akan mampu melindungi.

Pengamatan penyakit cacar (smallpox surveillance) amat mudah dilakukan karena gejalanya jelas. Diikuti dengan pencegahan penularan dan penyebaran penyakit melalui identifikasi orang yang kontak dan melakukan ring vaccination biasanya wabah dapat diatasi.

Penderita cacar harus diisolasi dan semua orang termasuk petugas kesehatan yang merawat divaksinasi. WHO telah mengevaluasi ketersediaan vaksin di dunia, dan berdasar survei tahun 1998 tersedia 90 juta dosis vaksin. Bibit virus cacar (vaccinia virus strain Lister Elstree) yang digunakan untuk memproduksi vaksin masih disimpan di WHO Collaborating Center for Smallpox di Bilthoven, Negeri Belanda.

Evaluasi yang dilakukan oleh Centre for Disease Control and Prevention (CDC) Atlanta, Amerika serikat menyatakan bahwa kemungkinan penggunaan senjata biologis virus Cacar belum diketahui, namun kemungkinannya dipandang sangat kecil.

Meskipun demikian sejak pertemuan Advisory Committee on Immunization Practice (ACIP) dan National Vaccine Advisory Commiittee (NVAC) 9 Mei 2002 , Amerika Serikat menyediakan 286 juta dosis vaksin untuk berjaga-jaga apabila hal itu terjadi.

Meski kecil kemungkinannya, penyakit cacar mungkin mucul kembali. Tak perlu panik. Kita boleh belajar kembali gejala penyakit cacar agar kita mampu mengenal dan mencegahnya. Dalam pencegahan penyakit infeksi yang potensial menimbulkan kematian tidak ada kata lengah , kita harus mampu menangani pencegahannya termasuk diagnosis dini dan tatalaksana kasus secara baik dan benar.

dr. Santoso Soeroso, Sp A (K), MARS adalah Pengamat Masalah Penyakit Infeksi, tinggal di Depok.

Wednesday, April 23, 2008

Menjadi Salah Satu dari 245 Young Global Leaders 2008

Topic : Government

Muhammad Lutfi menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Mei 2005. Koran Business Times Singapura , misalnya, sempat menjulukinya sebagai pejabat yang piawai berjualan peluang investasi di Indonesia. Julukan itu diberikan media tersebut setelah mendengarkan Lutfi berbicara dalam forum bisnis di Taiwan pada 2006

Tidak mengherankan bila World Economic Forum (WEF) menobatkan Lutfi sebagai sebagai salah satu Young Global Leaders 2008. Ia terpilih dari 5.000 kandidat yang diseleksi oleh satu komisi di WEF, yang berbasis di Jenewa, Swiss.

Komisi pemilihan terdiri atas 31 pemimpin media internasional ternama, a.l. Thomas H. Glocer (CEO Reuters, Inggris), Arthur Sulzberger (Chairman & Publisher The New York Times, AS), Robert Thomson (Publisher Dow Jones Company & The Wall Street Journal AS), dan Hisashi Hieda (Cahirman & CEO Fuji Television Network, Jepang). Komisi itu diketuai oleh Ratu Rania Al Abdullah dari Jordan.

Pria kelahiran 16 Agustus 1969 itu termasuk salah satu dari 245 Young Global Leaders 2008 yang terdiri atas para eksekutif, figur publik, swasta, dan kalangan intelektual. Selain Lutfi , wakil Indonesia yang terpilih adalah Thomas Trikasih Lembong dari Quvat Management Pte Ltd.

Young Global Leaders 2008 dari negara lain yang dinobatkan, termasuk Raja Bhutan Jigme Khesar Namgyal Wangchuck, Menteri Luar Negeri dan HAM Prancis Rama Yade, Steffi Graf, Menteri Ekonomi dan Produksi Argentina Martin Lousteau, Ratu Maroko Lalla Salma, dan Menteri Keuangan Swedia Anders Borg.

Penerima gelar pemimpin muda paling berpengaruh (Young Global Leaders) 2008 lainnya a.l. Larry Page dan Serge Brin (Co-Founders Google, AS), Managing Director Meril Linch Co Inc., Patrick Ramsay, Rashid al-Maktoum (Emirates), dan Wali Kota Yokohama Hiroshi Nakada.

Sejak dibentuk, komisi penobatan Young Global Leaders pada 2004, WEF setiap tahunnya menobatkan sekitar 200-300 orang pemimpin muda di seluruh dunia, rata-rata berusia 40 tahun, karena keberhasilan mereka dalam profesi, komitmen terhadap masyarakat, dan kemampuan untuk turut membentuk masa depan dunia.

Tahun ini Young Global Leaders mencakup 121 pemimpin di bidang usaha, pemerintahan, akademik, media, dan masyarakat yang berasal dari 65 negara.

Salah satu poin yang diunggulkan oleh komisi penilai di WEF dari pria jebolan Pepperdine University of California, AS dan Purdua University, Indiana, AS, ini a.l. berhasil mengegolkan UU Penanaman Modal pada tahun lalu, dan mempromosikan peluang investasi di Indonesia, di berbagai forum internasional termasuk WEF.

BKPM pada tahun lalu berhasil mencatatkan investasi tertinggi dalam 10 tahun terakhir, yaitu melampui Rp130 triliun dibandingkan dengan 2006 yang hanya Rp74,48 triliun. Bahkan hasil FDI Confindence Index 2007 yang dipublikasikan A.T. Kearney Study di Washington akhir tahun lalu memasukkan Indonesia dalam Index's Top 25 sebagai destinasi yang atraktif, tepatnya di posisi 21. Padahal pada 2005 Indonesia belum masuk dalam Index's Top 25-nya A.T. Kearney

Tahukah Anda ?


“Snuwolf” dan “Snuwolfy”

Sejarah Pengembangan Teknologi Kloning



1856 Gregor Mendel menemukan rumusan tentang pewarisan sifat-sifat biologis induk
terhadap anaknya (progeny)
1902 Walter Sutton menemukan mekanisme pembelahan sel
1938 Hans Sperman berhasil menggabungkan sel embrio katak dengan sel telur (ovary)
yang dihilangkan intinya.
1952 Robert Briggs dan Thomas J. King berhasil melakukan kloning pada seekor
katak
1961 Dr. Gurdon dari Cambridge University berhasil menghasilkan kecebong
kloning.
1993 Dr. Jerry Hall dari Auckland University berhasil melakukan kloning embrio
dengan teknik EST (embryo splitting technique)
1996 Dr. Ian Wilmut dan Dr. Keith Campbell dari Scotland’s Roslin Institute
berhasil melakukan kloning yang menghasilkan domba Dolly.
1997 Dr. Keith Campbell bekerjasama dengan PPL Therapeutics Ltd. Sebuah industri
bioteknologi di Skotlandia berhasil menemukan cloning yang menghasilkan
domba Pokky dengan teknik SCNT ( somatic cell nuclear transfer)
1998 Teruhiko Wakyama dari Hawaii University berhasil melakukan kloning tikus
sampai lima generasi dengan teknik mikroinjeksi.
2000 Dr. Gerald Schatten dari Oregon Health Sciences University berhasil
membuat kera kloning Tetra dengan teknik EST.
2005 Byung Chun dan Shim Nam Shik dari Singapore National University berhasil
mengkloning dua serigala betina “Snuwolf” dan “Snuwolfy”.
2007 Ilmuwan Korea Selatan berhasil mengkloning serigala langka , anjing jenis
Afgan dan anjing jenis pudel.

Sumber : “Propspek dan Tinjauan Bioetika : Pengembangan Teknologo Kloning Sel Punca untuk Terapi di Bidang Kedokteran”, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Jakarta, 2007

Tuesday, April 22, 2008

Langkah Nyata Memperingati Hari Bumi



Sumber gambar : http://media.bonnint.net/slc/112/11296/1129626.jpg

Hari Bumi pertama diperingati di Amerika Serikat. Awalnya, seorang senator AS, Gaylord Nelson, berpidato tentang lingkungan pada tahun 1969. Dia menyatakan akan adanya demonstrasi besar-besaran tentang lingkungan hidup terkait semakin rusaknya kondisi bumi.

Banyak orang yang mendukung Nelson. Dukungan itu terus membesar dan memuncak dengan diadakannya peringatan Hari Bumi yang monumental pada 22 April 1970.

Saat itu, jutaan orang turun ke jalan, berdemonstrasi di Fifth Avenue di New York. Mereka menyerukan penghentian perusakan bumi. Tidak kurang dari 1.500 perguruan tinggi dan 10.000 sekolah berpartisipasi dalam unjuk rasa di New York, Washington, dan San Fransisco.

Gerakan itu diikuti masyarakat di berbagai negara di dunia. Sejak saat itu, tanggal demonstrasi tersebut diperingati sebagai Hari Bumi.

Isu pemanasan global dan perubahan iklim mewarnai peringatan Hari Bumi yang jatuh 22 April hari ini. Meski begitu, belum ada tindakan yang berarti untuk mengurangi pemanasan global.

Padahal, peringatan akan bahaya pemanasan global sudah muncul sejak 2006 lalu, disampaikan pemenang Nobel Perdamaian Al Gore. "Belum ada tindakan nyata untuk memperbaiki kondisi bumi," kata pemenang Nobel yang juga mantan wakil presiden Amerika Serikat tersebut.

Selain peringatan dari Al Gore, sebuah film dokumenter berjudul An Inconvenient Truth (Sebuah Kebenaran yang Tidak Menyenangkan) juga sudah beredar di seluruh dunia. Bahkan, film itu berhasil memenangkan penghargaan perfilman Oscar.

Namun, belum banyak warga dunia yang menyadari bahaya pemanasan global dan melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya. "Sejak peneliti menyatakan bahwa kita mempunyai waktu sepuluh tahun untuk menghentikan naiknya permukaan air laut, situasi semakin memburuk," ujarnya.

Menurut Al Gore, kepedulian terhadap bumi yang makin sekarat itu hanya berlangsung saat peringatan Hari Bumi itu saja. Setelah itu, warga dunia pun terkesan melupakan.

Sementara itu, dalam rangka memperingati Hari Bumi, WWF menyelenggarakan pemutaran film "The Earth' di Blitz Megaplex, Grand Indonesia Lantai 8, Jakarta Pusat.

Film “The Earth” mengangkat tiga kisah menakjubkan dari tiga karakter utamanya: beruang polar, gajah afrika, dan paus bongkok di habitatnya masing-masing yang indah.

Secara alami, kehidupan mereka secara perlahan berubah karena pemanasan global. Dan, yang menyedihkan, mereka tidak hanya mengalami perubahan besar dalam hidupnya, tapi juga kemungkinan mengalami kepunahan.

Dalam 5 tahun pembuatannya, BBC mengikuti perkembangan Bumi. Dan, hasilnya, film ini membawa penonton ke dalam sebuah petualangan mengelilingi bumi dan dalam waktu bersamaan mengingatkan kita akan kerapuhan keanekaragaman hayati makhluk – makhluk didalamnya.

Pesan dari Greenpeace

Salah satu hal yang membuat Bumi ini sakit adalah meningkatnya temperatur suhu di Bumi yang disebabkan oleh makin banyak gas rumah kaca yang terdapat di lapisan ozon, salah satu hal yang mengakibatkan meningkatnya emisi gas rumah kaca adalah tingkat kabakaran hutan yang tinggi, Indonesia adalah peringkat ketiga di dunia sebagai penyumbang Gas rumah kaca yang mempengaruhi perubahan iklim.

Greenpeace pada hari Senin, 21 April 2008 mengeluarkan laporan yang bertajuk MEMBAKAR KALIMANTAN, Dalam laporan yang bernada keras, bertajuk “Membakar Kalimantan”, Greenpeace membeberkan laporan baru yang menunjukkan titik-titik dimana para pemasok Unilever menghancurkan hutan gambut dan habitat orangutan demi menanam kelapa sawit, salah satu bahan penting dalam pembuatan merek sabun terkenal Unilever.

Laporan ini juga menjelaskan bagaimana pertumbuhan sektor kelapa sawit memberikan dampak buruk terhadap keanekaragaman hayati. Jumlah populasi orangutan merosot drastis dan terancam kepunahan. Dengan memetakan kawasan yang dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan kunci yang menjadi pemasok perusahaan Unilever, laporan ini menjelaskan bagaimana perusahaan dengan hubungan langsung dengan Unilever saat ini membabat habitat orangutan yang tersisa. Laporan ini juga mencakup riset lapangan yang dilakukan oleh Greenpeace di bulan-bulan awal tahun 2008.

Pemasok Kelapa Sawit Membakar Kalimantan

Greenpeace menyerukan pemerintah Indonesia untuk segera mendeklarasikan moratorium konversi lahan gambut dan hutan dengan kriteria minimum sebagai berikut:

1. Tidak ada perkebunan baru dalam kawasan hutan yang sudah dipetakan
2. Tidak ada perkebunan baru yang dibuka dengan cara merusak lahan gambut
3. Tidak ada perkebunan atau perluasan areal perkebunan pasca-November 2005 yang dihasilkan dari deforestasi atau merusak kawasan dengan nilai konservasi tinggi (High Conservation Value Forest, HCVF).
4. Tidak ada perkebunan atau perluasan areal perkebunan pada kawasan masyarakat adat atau kelompok masyarakat yang menggantungkan hidup mereka pada hutan tanpa persetujuan mereka yang diambil tanpa tekanan (free prior informed consent, FPIC).
5. Menginformasikan secara terbuka rantai lacak pasokan serta sistem segregasi yang dapat menandai dan mengecualikan minyak kelapa sawit dari kelompok yang gagal memenuhi kriteria di atas.

Greenpeace membutuhkan dukungan untuk Penyelamatan Hutan Indonesia, yang bertujuan :

1. Menerapkan penghentian sementara (moratorium) atas seluruh kegiatan konversi hutan termasuk pembalakan dan pengeringan lahan gambut

2. Merehabilitasi lahan gambut yang rusak dengan menanam tumbuhan yang alami.

3. Menghentikan kebakaran hutan dan lahan gambut

4. Mencabut semua ijin konsesi HPH di Indonesia

5. Menghentikan konversi lahan hutan untuk keperluan perkebunan kelapa sawit dan industri kertas di Indonesia.

Bagaimana pendapat Anda?


Sumber : Reuters, AFP, WWF dan Greenpeace

Monday, April 21, 2008

Mengatasi Sel Punca Penyebab Kanker



Topic : Academic, Business

By Ari Satriyo Wibowo


Teori sel punca sebagai penyebab kanker, meski masuk akal, didasarkan pada eksperimen pada binatang sehingga relevansinya terhadap manusia masih dianggap belum teruji.

Tetapi sebuah studi yang dilaporkan pada pertemuan American Association for Cancer Research di San Diego baru-baru ini telah mengubah pendapat tersebut. Pendapat lama mengatakan bahwa tidak ada orang yang dapat sembuh dari kanker. Padahal, penyembuhan total kanker sangat dimungkinkan sekali.

Selain itu, pengobatan yang berhasil membunuh tumor tetapi membiarkan sel punca tetap hidup dianggap bersifat menunda waktu saja. Kemampuan sel punca kanker untuk bertahan hidup ditunjukkan Dr. William Matsui dari Johns Hopkins Sidney Kimmel Cancer Centre di Baltimore, AS. Ia merujuk pada 268 pasien yang menderita kanker pankreas dan akhirnya menemukan rumusan berapa lama sel punca tumor dapat bertahan hidup. Tumor yang memiliki sel punca ternyata mampu hidup hingga umur 14 bulan.
Dapatkah sel punca kanker itu dibasmi atau dimusnahkan? Dalam tes pada binatang hal itu sulit dilakukan. Sebab umum diketahui bahwa sel punca memiliki resistensi terhadap chemotherapi standar.

Dengan pemikiran itu, Jeffrey Rosen dan koleganya di Baylor College of Medicine di Houston, Texas, AS membandingkan contoh dari kanker payudara yang diambil sebelum dan sesudah chemotherapi selama 12 minggu. Alasannya bila sel punca bersifat resisten maka proporsi jumlah sel punca dalam tumor akan meningkat.

Dan itulah yang terjadi. Di antara wanita yang diobati dengan teknik lama chemotherapi maka jumlah sel meningkat dari 5% sebelum pengobatan menjadi 14% setelah pengobatan. Dalam eksperimen secara paralel ia membandingkan kelompok wanita yang menerima pengobatan dengan obat baru bernama Lapatinib. Di kelompok ini proporsi sel punca kanker menurun dari 10% sebelum terapi menjadi 7,5% setelah terapi.

Lapatinib merupakan obat yang dikembangkan perusahaan farmasi GlaxoSmithKline (GSK) untuk pengobatan kanker payudara dan kanker paru-paru. Obat ini memperoleh persetujuan FDA pada 17 Maret 2007 untuk pengobatan pasien penderita kanker payudara yang disertai pengobatan dengan chemotherapi. Di AS obat ini dipasarkan dengan merek Tyverb.

Lapatinib didesain untuk menyerang molekul protein spesifik pada penyakit kanker. Dalam kasus ini protein yang diserang adalah HER2, sebuah molekul yang sering ditemukan pada permukaan sel-sel kanker payudara.

Lapatinib juga mencegah aktivitas protein yang disebut “epidermal growth factor receptor” yang ditemukan sangat penting perannya dalam perkembangbiakan sel punca. Ketika aktivitasnya diblok maka proporsi sel punca di tumor pun ikut menurun.

Bagaimana pendapat Anda?

Sumber : Majalah The Economist (17 April 2008) dan Wikipedia

Jadikan Politik Pangan Sebagai Kebijakan Utama 2008

Topic : Government

By Didik J. Rachbini, Ekonom & Ketua Majelis Wali Amanat IPB

Tantangan eksternal terhadap seluruh bidang ekonomi makin serius, baik di bidang keuangan, energi, pangan, dan lain sebagainya.Fluktuasi sektor keuangan di kutub AS ternyata sama rentan dengan kondisi Asean dan Asia Timur pada satu dekade yang lalu. Harga energi semakin tinggi jauh dari perkiraan ketika harga minyak bertengger di atas US$120 per barel.

Hal yang sama terjadi pada harga pangan dunia, terutama biji-bijian. Konsumsi pangan meningkat sejalan dengan kesejahteraan beberapa negara besar, seperti China dan India. Permintaan tersebut mengerek harga naik. Akibatnya golongan bawah dari penduduk di India dan China tidak dapat mengikuti kenaikan harga pangan tersebut.

Krisis pangan pada saat ini sudah mengglobal. Tidak seperti sebelumnya, krisis pada skala global hanya terjadi pada sektor keuangan. Akan tetapi pada dekade ini krisis pada level global sudah melebar ke bidang lainnya.

Kini masalah pangan sudah masuk ke domain politik dan menjadi persaingan keras antarrezim di semua negara untuk menyelamatkan rakyatnya. Karena sifatnya politik, levelnya berskala internasional dan masuk ke dalam domain kebutuhan dan hak asasi manusia atas pangan, kerja sama antarnegara kaya, berkembang dan miskin perlu digalakkan secara langsung, khususnya untuk pangan.

Korban krisis ini sudah mulai berjatuhan, seperti terjadi di Haiti dan Mesir. Perdana Menteri Haiti jatuh karena masalah pangan, yang sensitif sekali tidak hanya di negeri tersebut tetapi juga di seluruh belahan bumi.

Filipina pada tahun 1980-an dikenal sebagai pusat revolusi hijau, tetapi kini mengalami masalah dengan pangan. Antre beras sudah mulai terlihat di pasar-pasar. Pemerintahan Arroyo sudah meminta jaminan Vietnam untuk memenuhi pasokan dari impor.

Perlu antisipasi

Melihat gejala dan gejolak eksternal tersebut, maka kebijakan pangan harus tidak seperti biasanya (not as usual). Pemerintah harus serius dan cermat menjalankan politik pangan dan kebijakan ketahanan pangan dalam negeri karena tantangan eksternal sangat besar dan tidak pasti.

Komoditas pangan saat ini tidak hanya dikonsumsi sebagai makanan pokok umat manusia tetapi telah meluas menjadi bahan baku energi. Fenomena ini harus diantisipasi sebagai bagian dari gejala peningkatan harga pangan dunia. Jagung, tebu, kedelai, singkong, kelapa sawit dan komoditas pangan ditransformasikan menjadi energi sehingga permintaannya berganda dan sudah pasti cenderung meningkatkan harga.

Permintaan komoditas pangan dunia akan terus meningkat dan menimbulkan persaingan ketat antara permintaan pangan sebagai kebutuhan dasar manusia dan pangan sebagai bahan bakar industri.

Sudah dapat dipastikan akibat dari meningkatnya permintaan terhadap pangan, harga pangan akan ikut meningkat seiring dengan menurunnya persediaan pangan dunia.

Harga beras Vietnam beberapa waktu lalu naik mendekati US$500 per ton, ini merupakan kenaikan harga 60%-70%, yang semakin membuat pasar beras internasional tidak pasti, selain pasokannya kecil. Harga ini masih berpotensi mengalami kenaikan seiring belum adanya konsep yang jelas yang mengatur kebijakan kebutuhan pangan dunia.

Vietnam sebagai gudang beras dunia merupakan tolak ukur dalam menilai kondisi per berasan dunia. Bila kondisi beras di Vietnam saja mengalami volatilitas baik dari segi harga maupun ketersediaan, sudah dapat digambarkan volatilitas yang terjadi di luar Vietnam.

Filipina sebagai lumbung beras meminta Vietnam untuk menjamin pasokan berasnya ke negeri itu, padahal di negeri itu ada IRRI (International Rice Research Institute).

Kondisi ini menunjukkan bahwa kondisi perberasan dunia sedang mengalami krisis. Krisis pangan ini tidak boleh dianggap remeh karena berkaitan dengan kebutuhan dasar umat manusia.

Bila Indonesia bisa memanfaatkan kondisi ini dengan meningkatkan produksinya sampai pada tahap surplus dalam negeri, Indonesia akan mendapat untung yang berlimpah dari hasil perdagangan pangan ini.

Namun sebaliknya, jika Indonesia tidak bisa merespons positif terhadap kondisi ini, sudah dapat dipastikan Indonesia akan menjadi pihak yang sangat dirugikan.

Tingginya harga pangan dunia akan menyeret Indonesia pada jurang kemiskinan.

Karena itu pemerintah mutlak perlu menjadikan politik dan kebijakan pangan sebagai kebijakan utama pada 2008 dengan memperkuat institusi yang ada, peranan Bulog, dewan ketahanan pangan (yang pasif sekarang), perencanaan produksi yang baik, perbaikan infrastruktur irigasi, dukungan kredit petani, subsidi dan perbaikan benih.

Pemerintah sebenarnya sudah mempunyai instrumen yang cukup atau bahkan bisa dikatakan berlebih untuk menjaga kepentingan dan kebutuhan pangan dalam negeri. Bahkan instrumen-instrumen tersebut bisa dijadikan kebijakan dan media utama dalam merespons positif situasi yang sedang berkembang.

Negara lain bisa saja pesimistis dan kisruh dalam menghadapi krisis pangan dunia. Namun bagi Indonesia seharusnya menjadi modal besar, tantangan, dan prospek bagus pada masa datang karena ketersediaan lahan yang besar.

Sumber : Bisnis Indonesia, 21 April 2008

Friday, April 18, 2008

Tahukah Anda?

Menjadikan Retina Sebagai Layar


Kacamata video memang belum setenar multimedia player tentengan. Mungkin juga, beberapa di antara kita malah belum paham cara memakainya. Selain harganya mahal, kemampuan mata masih "asing" untuk melihat gambar dari jarak dekat. Namun, Brother Industries berencana mengembangkannya.

Perusahaan tersebut akan membuat fungsi retina menjadi layar proyeksi. Itu menggantikan posisi LCD mini yang terpasang di kacamata video. Rasanya bakal seperti melihat benda di depan mata, tapi tidak bisa disentuh.

Alat tersebut bisa ditancapkan ke bingkai kacamata, tidak terpasang permanen. Jadi, segala bentuk kacamata bisa digunakan. Beratnya hanya 25 gram. Itu lebih ringkas daripada saat dipajang kali pertama di Aichi Expo pada 2005.

Fungsinya mirip proyektor yang memancarkan sinar berintensitas rendah ke retina. Kemudian, memindai gambar dalam kecepatan tinggi. Pengguna akan melihatnya sebagai sebuah gambar. Tidak berbahaya dan tidak perlu menguras daya akomodasi mata.

Retinal scanning display itu tersusun dari tiga modul utama. Light source, light scanning, dan eyepiece module. Dua modul terakhir disebut terletak di unit utama. Modul light source terpisah dari dua modul lain. Pada prototipe yang diluncurkan, terlihat modul tersebut tersambung dengan unit utama lewat kabel fiber optik.

Modul tersebut menggunakan sinar laser dari tiga warna. Merah, hijau, dan biru. Laser semikonduktor berfungsi menggabungkan sinar merah dan biru. Sementara itu, sinar laser solid digunakan untuk sinar hijau. Modul light source berukuran sebesar kotak kartu remi.

Karena posisinya terpisah, Brother fokus untuk mereduksi ukuran dari modul light source agar kelak bisa terpasang dalam satu kotak unit utama. "Tantangannya adalah mengurangi ukuran sinar laser hijau," ujar perwakilan perusahaan tersebut. (yon/bs/kkn)

Sumber : Harian Jawa Pos

Thursday, April 17, 2008

BPPT Kembangkan Wimax untuk Program E-Government Instansi Pemerintah



Topic : Government

BPPT bekerjasama dengan Depkominfo sedang mengembangkan Wimax dalam jaringan telekomunikasi broadband wireless access (BWA) yang mengintegrasikan 62 instansi pemerintah pusat dan 472 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

"Wimax ini akan dibangun mulai 2009 hingga 2011, tapi sejak 2007 kita telah melakukan survei pemetaannya," kata Kepala Balai Ipteknet Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza di sela Rakornas Ristek di Palembang, Kamis.

Proyek bernama National Infra-network (Ninet) ini, ujarnya, akan
menurunkan biaya broadband (pita lebar) penggunaan internet dari selama ini 1.000 dolar AS per 1 megabyte per bulan menjadi hanya 10 persennya, 100 dolar per 1mb per bulan.

Dengan angka ini pula setiap instansi yang mengalokasikan anggaran
untuk pengembangan teknologi informasi (TI)-nya di APBN rata-rata Rp1
miliar per tahun bisa memastikan biayanya dengan alokasi yang lebih murah dan terkonsolidasi.

"Setidaknya belanja untuk TI di APBN bisa dihemat sebesar Rp24 miliar per tahun untuk seluruh instansi pemerintah pusat dengan teknologi Wimax ini," katanya.

Menurut dia, rencana pengembangan Wimax tersebut terkait dengan empat program TI yang sedang dijalankan, yaitu secure internet, internet exchange, data centre and data recovery center.

"Wimax yang dikembangkan ini sekitar 40 persen akan menggunakan kandungan lokal, baik SDM, teknologi dan prosesnya," katanya.

Riza mengatakan, program TI di BPPT ini merupakan bagian dari program e-governance agar seluruh informasi dan data bisa terhubung antar instansi dan daerah serta bisa digunakan bersama antar lembaga pemerintah.(*)

Sumber : AntaraNews

Upaya Kolektif Mencegah Pemanasan Global (4)




Uji Emisi Kendaraan Secara Rutin

Uji emisi adalah sarana untuk memperoleh kepastian mengenai kinerja mesin kendaraan apakah dalam kondisi prima atau sebaliknya.

Melakukan uji emisi dengan benar terhadap kendaran bermotor juga harus dilakukan karena mesin prima akan mengeliminir pembuangan gas karbon sehingga dapat ikut menjaga lingkungan dan hemat bahan bakar. Perlu sanksi yang tegas terhadap pelaku uji yang meloloskan kendaran yang mesinnya bermasalah . Uji emisi yang benar antara lain dapat berfungsi tiga hal berikut :

1. Mengetahui efektifitas proses pembakarn bahan bakar pada mesin dengan cara menganalisis kandungan karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) yang terkandung dalam gas buang.
2. Mengetahui adanya kerusakan pada bagian-bagian mesin kendaraan.
3. Membantu saat melakukan setting campuran udara dan bahan bakar tepat.

Tingginya kandungan HC yang diakibatkan oleh kerusakan-kerusakan disebabkan oleh beberapa factor antara lain :

- seperti kebocoran pada sistem vakum
- sistem pengapian yang tidak bekerja dengan baik
- kerusakan pada engine control unit
- kerusakan pada oksigen sensor
- gangguan pada sistem pasokan udara

Sumber : Gatut Susanta dan hari Sutjahjo,”Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global,” Penerbit Penebar Plus, Jakarta, 2007

Wednesday, April 16, 2008

Ahmad Fuad Afdhal : Industri Farmasi Dalam Negeri Kurang Efisien

Topic : Business

Rabu pagi tadi Ahmad Fuad Afdhal masih merasakan jet lag sehabis pulang dari kunjungan ke Inggris dan Belanda dengan menggunakan perawat KLM. Tak heran bila ia datang agak terlambat ke kantornya di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan.

Pria yang dikenal luas di lingkungan industri farmasi, pendidikan, pengusaha, dan komunitas PR itu memutuskan membangun usaha sendiri setelah mengundurkan diri sebagai Corporate Secretary PT Bimantara tahun 1995. Ia dipercaya pula menjadi salah satu komisaris PT Indofarma.

Awalnya ia mendirikan PT Awal Fajar Adicita (Afa Com) , sebuah perusahaan konsultan PR pada 1995 untuk meningkatkan "Kepercayaan, Citra, dan Reputasi" perusahaan. Kemudian ia mendirikan PT Tiga Cahaya Fortuna yang bergerak di bidang event organizer untuk kegitan CSR perusahaan. Pada 2005 ia mendirikan Stratos yang bergerak di bidang penelaahan kebijakan strategis pada korporasi maupun usaha-usaha bisnis.

Penggemar sepak bola itu aktif terlibat di Center For Socio Economic Studies in Pharmacies disamping meluangkan waktunya untuk menjadi Kepala Sekolah Sepak Bola Anak-Anak Asiom.

Sebagai orang yang banyak berkecimpung di dunia farmasi, ia melihat bahwa industri farmasi harus jeli dalam menentukan ROI (return on investment). Apa artinya? Harus ada cukup orang untuk membeli obat. “Biaya obat per kapita Indonesia merupakan salah satu yang terendah,” ujar Fuad Afdhal.

Oleh karena itu, bila industri farmasi melakukan riset dasar maka biayanya mahal sekali. Sehingga kita yang dilakukan industri farmasi besar di Indonesia adalah dengan mengganti formula obat. “Cara ini cukup efisien dalam hal biaya karena tidak perlu melakukan riset dari nol,” Fuad menambahkan.

Hal serupa dilakukan RRC yang sudah mampu membuat bahan baku obat serta melakukan penemuan obat baru sekalipun bukan dari riset dasartetapi dari tingkat menengah yang biayanya lebih rendah.

RRC dan India juga memproduksi obat generik. Bahkan, RRC berani mencontek produk lain dengan alasan untuk menyelamatkan bangsa sendiri.

Dalam hal penggunaan bahan baku RRC memiliki efisiensi yang bagus sekali. Sehingga mereka mampu menghasilkan obat dengan harga murah. Untuk bahan baku untuk flu burung, RRC sudah bisa membuatnya dengan harga murah. “Kita kurang efisien,” ujar Fuad.

Sungguh beruntung pihak swasta di RRC nendapatkan insentif dari pemerintah. Sudah begitu, minimal untuk memenuhi kebutuhan internal sebuah bangsa dengan jumlah penduduk sekitar 1 miliar sudah merupakan berkah tersendiri.

Bagaimana pendapat Anda?

Tuesday, April 15, 2008

Enzim Pengubah Serat Menjadi Gula Sederhana Untuk Produksi Etanol

Topic : Academic, Business

Enzim dari sejenis mikroba yang hidup dalam perut sapi ternyata menjadi kunci untuk mengubah tanaman jagung menjadi bahan bakar. Dua ilmuwan dari Michigan State University (MSU) yakni Prof. Bruce Dale , profesor teknik kimia dan ilmu material, dan Prof. Mariam Sticklen, profesor ilmu tanah dan tanaman biji-bijian, menemukan bahwa enzim itu memungkinkan sapi mencerna rerumputan dan serat tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengubah serat menjadi gula sederhana. Nah, gula sederhana ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan etanol bagi kendaraan.

Kini para peneliti itu menemukan cara untuk menghasilkan tanaman jagung yang mengandung enzim tersebut. Mereka memasukkan gen dari bakteri yang hidup dalam perut sapi ke dalam tanaman jagung. Kini, gula yang terkunci di dalam daun dan batang tanaman bisa diubah menjadi gula berguna tanpa memerlukan bahan kimia sintetis yang mahal. "Kenyataan bahwa kita bisa mengambil gen pembuat enzim dalam perut sapi dan memindahkannya ke dalam sel tumbuhan berarti kita bisa mengubah sampah menjadi biofuel," kata Mariam Sticklen, profesor ilmu tanah dan pertanian.


Penemuan ini disampaikannya pada pertemuan American Chemical Society ke-235 di New Orleans, Rabu (09/04) lalu. Studi itu juga dipublikasikan dalam artikel "Rekayasa Genetik Tumbuhan untuk Produksi Bahan Bakar Nabati: Menuju Etanol Selulosa Murah" pada Nature Review Genetics edisi Juni.


Sapi, dengan bantuan dari bakteri, mengubah serat tumbuhan (selulosa) menjadi energi. Prosesnya memang sederhana, tapi ini langkah besar bagi produksi biofuel. Industri biofuel komersial yang ada sekarang ini biasanya masih memakai cara tradisional, hanya menggunakan biji jagung sebagai bahan etanol. Namun, temuan baru ini memungkinkan seluruh bagian tanaman dimanfaatkan, sehingga lebih banyak bahan bakar yang dihasilkan dengan ongkos lebih rendah.

Mengubah serat tanaman menjadi gula membutuhkan tiga enzim. Varietas baru jagung yang diciptakan untuk menghasilkan bahan bakar nabati ini disebut Spartan Corn III, yang dikembangkan dari varietas Sticklen dengan menambahkan ketiga enzim.

Versi pertama, yang dirilis pada 2007, memotong selulosa menjadi potongan besar dengan enzim dari mikroba yang hidup di sumber air panas. Spartan Corn II, dengan gen dari jamur, mengubah potongan selulosa besar yang diciptakan oleh enzim pertama dan memecahnya menjadi pasangan gula.


Spartan Corn III, dengan gen dari mikroba perut sapi, menghasilkan enzim yang memisahkan pasangan molekul gula menjadi gula sederhana yang siap difermentasi menjadi etanol. Ini berarti ketika selulosa dalam bentuk gula sederhana, dia bisa difermentasi menjadi etanol. "Ini akan menghemat uang dalam produksi etanol," kata Sticklen. "Tanpa ini, mereka tidak bisa mengubah sampah menjadi etanol tanpa membeli enzim, yang mahal harganya."


Sumber : TempoInteraktif dan Science Daily

Tahukah Anda?

Lembaga Eijkman Kini di bawah Koordinasi Depkes

Sejak Maret 2008 , Lembaga Eijkman beralih ke bawah koordinasi Departemen Kesehatan setelah selama ini menjadi unit di bawah koordinasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi.

Mantan Presiden Habibie yang sewaktu menjabat Menristek RI menghidupkan kembali lembaga ini berharap agar Lembaga Eijkman terus melakukan penelitian biologi molekuler untuk dapat dimanfaatkan hasilnya oleh masyarakat ataupun industri. "Dengan laboratorium yang canggih dan sumber daya peneliti yang berkualitas, keberadaan lembaga Eijkman diharapkan mampu memberikan manfaat yang berkelanjutan dari teknologi biologi molekuler," katanya ketika mengunjungi kantor lembaga Eijkman di Jakarta, Jumat (11/04) lalu.

Dengan posisinya sekarang, Habibie yakin lembaga Eijkman akan dapat menunjukkan performa penelitian biomedis yang maksimal. "Buktinya sudah banyak penelitian lembaga ini terhadap upaya memahami, mencegah, dan mengobati penyakit dengan penelitian dan teknologi biomolekuler, termasuk penelitian pengembangan vaksin bersama industri farmasi," katanya.

Lembaga Eijkman banyak membantu dalam perburuan identitas korban ataupun bom lewat ceceran darahnya. Namun, pekerjaan lembaga pemilik fasilitas laboratorium modern yang ditukangi 75 peneliti bukan cuma itu. Beberapa penelitian yang dilakukan Eijkman antara lain soal transduksi energi, penyakit dan penuaan, keragaman genom manusia, kelainan genetik sel darah merah, varian genetik, serta kekebalan terhadap malaria dan hepatitis.

Laboratorium yang mendukungnya antara lain laboratorium bioinformatika, fasilitas sekuensing DNA, laboratorium malaria dan sel darah merah, serta fasilitas Good Manufacturing Practice. Lembaga Eijkman mulai berdiri kembali pada 1992.

Institut dengan nama yang sama dan populer untuk riset obat-obatan tropisnya bubar pada 1960-an sebagai imbas beban ekonomi bangsa yang saat itu sangat berat.

Sumber : Laporan Amal Iksan dari TempoInteraktif

Monday, April 14, 2008

Dua Pelajaran Berharga Bagi Calon Wirausahawan





Topic : Business

By Ari Satriyo Wibowo
Kadang kita begitu terpukau dengan seekor burung Rajawali yang terbang tinggi nun jauh di angkasa. Ia terbang dengan gagahnya seolah tanpa perlu mengepakkan sayap lagi.

Tetapi banyak yang lupa bahwa Rajawali itu pun pernah mengalami masa-masa untuk belajar terbang yang cukup lama. Agar dapat terbang si Rajawali harus mengepakkan sayapnya kuat-kuat agar tubuhnya dapat terangkat ke atas. Upaya tersebut sungguh tidak mudah karena ia harus menemui beberapa kegagalan terlebih dulu. Setelah beberapa kali uji coba mampu lah si Rajawali terbang ke angkasa. Mula-mula dalam jarak pendek dan ketinggian rendah hingga akhirnya dapat terbang jarak jauh dan membubung di atas awan.

Pelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa itu, hendaknya kita jangan silau melihat kesuksesan orang lain. Sebab pasti saat merintis usaha orang tersebut pasti mengalami masa-masa jatuh bangun terlebih dahulu.

Dan dalam kaitannya dengan “mengepakkan sayap dahulu”, seseorang dalam membangun usaha hendaknya mengandalkan kekuatan dirinya sendiri. Janganlah terlalu menggantungkan diri pada orang lain. Seperti dalam hal permodalan dan sebagainya. Sebisa mungkin semua diupayakan dari kekuatan diri sendiri.

Pelajaran kedua adalah dalam olahraga beladiri. Seorang yang telah mencapai Dan I, Dan II atau Dan III pasti harus bersusah payah terlebih dulu. Ia harus mengenakan sabuk putih, kuning, hijau, cokelat hingga ke sabuk hitam sebelum berhak menyandang gelar Dan I. Setiap kali naik tingkat ia harus menghadapi pertarungan hebat terlebih dahulu. Tak jarang ia dijatuhkan lawan dalam duel itu. “Setiap kali kamu dijatuhkan lawan kamu harus berusaha bangkit lagi,” demikian gurunya mengajarkan.

Pelajaran dari kisah itu adalah dalam berbisnis kadang-kadang kita mengalami kekalahan dalam persaingan atau bahkan kerugian. Apabila itu terjadi maka seorang entrepreneur harus mampu bangkit lagi dengan semangat baru dan ide-ide baru. Dengan begitu ia akan menjadi seorang entrepreneur sejati yang tak terkalahkan.

Dua pelajaran berharga tersebut diceritakan Alexander Agung, 62 tahun, CEO PT Enzim Bioteknologi Internusa. Ia seorang wirausahawan yang pernah gulung tikar ketika membangun bisnis pasta gigi tahun 1982. Tetapi kemudian bangkit lagi tahun 1992 dengan memperkenalkan pasta gigi Enzim. Pelajaran tersebut diperoleh Alex dari sang ayah tercinta.

Bagaimana pendapat Anda?

Sel Punca untuk Terapi Infark Jantung


Figure 1. Algorithm used for intracoronary bone-marrow-derived cell therapy in chronic ischemic heart disease after myocardial infarction (http://www.nature.com/ncpcardio/journal/v3/n3s/images/ncpcardio0431-f1.gif)


Pada dua dekade lalu, penyakit seperti gagal jantung hanya dapat di atasi melalui transplantasi melalui organ jantung. Namun, seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya, jumlah para pendonor jantung tidak sebanding dengan yang membutuhkan.

Metode transplantasi seluler dengan menggunakan sel punca memberikan harapan baru dalam dalam penyembuhan penderita gagal jantung. Untuk terapi ini, sel punca disuntikkan ke dalam otot jantung. Sel punca ini akan segera mengubah diri menjadi otot jantung dan berfungsi sebagai otot jantung baru, sehingga otot jantung menjadi normal kembali. Pemberian sel punca pada orang dengan kemampuan pompa jantung sebesar 20% akan segera meningkatkan kemampuan pompa jantungnya secara signifikan. Dengan demikian, penggantian organ atau cangkok jantung yang sangat rumit dan berisiko tinggi dapat dihindarkan (Ragam Berita dan Artikel 2006)

Infark jantung atau dalam bahasa medis biasa disebut myocardial infarction merupakan penyakit yang sangat berbahaya. Bahkan, di AS dewasa ini terdapat 1,1 juta kasus setiap tahunnya. Penyakit ini disebabkan destruksi atau kerusakan pada sel otot jantung yang disebut kardiomiosit. Kardiomiosit ini sangat penting bagi kehidupan manusia karena sel ini mempunyai tugas untuk membuat jantung tetap berdenyut sepanjang kehidupan manusia sehingga kerusakan pada kardiomiosit dapat berakibat fatal. Kerusakan sel otot jantung ini terjadi karena berkurangnya asupan oksigen ke jantung. Berkurangnya assupan oksigen ini dapat disebabkan karena hipertensi, penyakit jantung koroner dan sebagainya. Meskipun terhadap peningkatan kualitas pada teknik operasi jantung, alat bantu mekanik, obat-obatan, transplantasi organ dan sebagainya, namun lebih dari separuh pasien gagal jantung meninggal dalam waktu kurang dari 5 tahun sejak pasien didiagnosa menderita penyakit ini. (National Institute of Health, 2006)

Pembuktian untuk model terapi baru, selalu menggunakan tikus sebagai binatang percobaan. Orlic dan kawan-kawan pada tahun 2001 melaporkan hasil penelitiannya tentang penggunaan sel punca pada tikus yang mendapat serangan jantung. Mula-mula tikus dibuat mendapatkan serangan jantung. dengan cara mengikat salah satu pembuluh darah di arteri sebelah kiri. Dengan demikian terdapat daerah pada jantung tersebut rusak akibat stroke buatan. Kemudian pada daerah jantung yang rusak tersebut diinjeksikan sel punca hematopoietik yang berasal dari sumsum tulang . Ternyata setelah 9 hari, pada daerah jantung yang rusak tersebut terjadi pembentukan kardiomiosit baru yang dilengkapi dengan vaskuler edothelium dan smoth muscle cell yang baru pula. Jadi terlihat adanya regenerasi pada sel yang rusak termasuk koroner arteri,arteriol. dan kapiler darah. Total perbaikan yang dibuat oleh sel punca meliputi 68% dari daerah yang rusak akibat serangan jantung. (Orlic et al, 2001)

Sumber : “Prospek dan Tinjauan Bioetika : Pengembangan Teknologi Kloning Sel Punca untuk Terapi di Bidang Kedokteran,” Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Jakarta, 2007