Google

Wednesday, April 23, 2008

Tahukah Anda ?


“Snuwolf” dan “Snuwolfy”

Sejarah Pengembangan Teknologi Kloning



1856 Gregor Mendel menemukan rumusan tentang pewarisan sifat-sifat biologis induk
terhadap anaknya (progeny)
1902 Walter Sutton menemukan mekanisme pembelahan sel
1938 Hans Sperman berhasil menggabungkan sel embrio katak dengan sel telur (ovary)
yang dihilangkan intinya.
1952 Robert Briggs dan Thomas J. King berhasil melakukan kloning pada seekor
katak
1961 Dr. Gurdon dari Cambridge University berhasil menghasilkan kecebong
kloning.
1993 Dr. Jerry Hall dari Auckland University berhasil melakukan kloning embrio
dengan teknik EST (embryo splitting technique)
1996 Dr. Ian Wilmut dan Dr. Keith Campbell dari Scotland’s Roslin Institute
berhasil melakukan kloning yang menghasilkan domba Dolly.
1997 Dr. Keith Campbell bekerjasama dengan PPL Therapeutics Ltd. Sebuah industri
bioteknologi di Skotlandia berhasil menemukan cloning yang menghasilkan
domba Pokky dengan teknik SCNT ( somatic cell nuclear transfer)
1998 Teruhiko Wakyama dari Hawaii University berhasil melakukan kloning tikus
sampai lima generasi dengan teknik mikroinjeksi.
2000 Dr. Gerald Schatten dari Oregon Health Sciences University berhasil
membuat kera kloning Tetra dengan teknik EST.
2005 Byung Chun dan Shim Nam Shik dari Singapore National University berhasil
mengkloning dua serigala betina “Snuwolf” dan “Snuwolfy”.
2007 Ilmuwan Korea Selatan berhasil mengkloning serigala langka , anjing jenis
Afgan dan anjing jenis pudel.

Sumber : “Propspek dan Tinjauan Bioetika : Pengembangan Teknologo Kloning Sel Punca untuk Terapi di Bidang Kedokteran”, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Jakarta, 2007