Google

Friday, April 18, 2008

Tahukah Anda?

Menjadikan Retina Sebagai Layar


Kacamata video memang belum setenar multimedia player tentengan. Mungkin juga, beberapa di antara kita malah belum paham cara memakainya. Selain harganya mahal, kemampuan mata masih "asing" untuk melihat gambar dari jarak dekat. Namun, Brother Industries berencana mengembangkannya.

Perusahaan tersebut akan membuat fungsi retina menjadi layar proyeksi. Itu menggantikan posisi LCD mini yang terpasang di kacamata video. Rasanya bakal seperti melihat benda di depan mata, tapi tidak bisa disentuh.

Alat tersebut bisa ditancapkan ke bingkai kacamata, tidak terpasang permanen. Jadi, segala bentuk kacamata bisa digunakan. Beratnya hanya 25 gram. Itu lebih ringkas daripada saat dipajang kali pertama di Aichi Expo pada 2005.

Fungsinya mirip proyektor yang memancarkan sinar berintensitas rendah ke retina. Kemudian, memindai gambar dalam kecepatan tinggi. Pengguna akan melihatnya sebagai sebuah gambar. Tidak berbahaya dan tidak perlu menguras daya akomodasi mata.

Retinal scanning display itu tersusun dari tiga modul utama. Light source, light scanning, dan eyepiece module. Dua modul terakhir disebut terletak di unit utama. Modul light source terpisah dari dua modul lain. Pada prototipe yang diluncurkan, terlihat modul tersebut tersambung dengan unit utama lewat kabel fiber optik.

Modul tersebut menggunakan sinar laser dari tiga warna. Merah, hijau, dan biru. Laser semikonduktor berfungsi menggabungkan sinar merah dan biru. Sementara itu, sinar laser solid digunakan untuk sinar hijau. Modul light source berukuran sebesar kotak kartu remi.

Karena posisinya terpisah, Brother fokus untuk mereduksi ukuran dari modul light source agar kelak bisa terpasang dalam satu kotak unit utama. "Tantangannya adalah mengurangi ukuran sinar laser hijau," ujar perwakilan perusahaan tersebut. (yon/bs/kkn)

Sumber : Harian Jawa Pos