Google

Monday, August 27, 2007

Manusia Hanya Mengerti Memasukkan Udara ke Ban, Tetapi Tidak ke Paru-Parunya Sendiri

Topic : Academic

By Ari Satriyo Wibowo

Kalimat di atas merupakan sindiran bagi umumnya manusia yang tidak mengerti cara bernafas yang benar. Akibatnya tubuh menjadi bulan-bulanan berbagai penyakit. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati maka artikel kali ini membahas hidup sehat dengan berlatih pernafasan panjang dan banyak.

Sekalipun kata bernafas dan respirasi sering dipertukarkan, keduanya memiliki makna yang berbeda. Bernafas adalah proses bergeraknya udara kaya oksigen masuk ke paru-paru dan kemudian dikeluarkan melalui paru-paru pula. Sedangkan respirasi merujuk pada proses penyerapan oksigen untuk keperluan jaringan tubuh mulai dari bernafas, difusi oksigen dari paru-paru ke dalam darah, pengangkutan oksigen oleh darah dan difusi dari darah ke dalam jaringan tubuh.

Respirasi sangat penting untuk aktifitas aerobik yakni proses di dalam sel ketika nutrisi dan oksigen digunakan untuk membangun molekul energi ATP (adenosine triphosphate). Dalam respirasi aerobik, sel tubuh menggunakan oksigen untuk melakukan metabolisme glukosa dan menghasilkan limbah berupa karbon dioksida yang dibuang melalui pengeluaran nafas.

Karena sel tubuh terus menerus menggunakan oksigen dan menghasilkan karbon dioksida maka paru-paru pun bekerja terus menerus tiada henti. Seorang pria dewasa bernafas 14-16 kali setiap menit sedangkan wanita dewasa 18-20 kali setiap menit. Dalam sehari manusia secara normal melakukan pernafasan sebanyak 25.000 kali.

Bila sedang melakukan latihan olahraga keras maka manusia bisa bernafas 80 kali dalam satu menit. Irama bernafas anak-anak yang beristirahat jauh lebih cepat dibandingkan manusia dewasa yang sedang beristirahat. Demikian pula bayi yang baru saja dilahirkan melakukan pernafasan sebanyak 40 kali per menit. Secara umum, hewan yang kecil melakukan pernafasan lebih banyak dibandingkan hewan yang lebih besar. Misalnya, seekor tikus bernafas 60 kali per menit dibandingkan seekor kuda yang hanya 12 kali per menit.

Kemampuan paru-paru untuk menghirup dan menghembuskan udara secara minimum dinamakan kapasitas vital paru-paru. Hal itu bergantung pada besar kecilnya tubuh dan gerakan rongga dada manusia. Angka kapasitas normal paru-paru adalah 3500 cc yang diatur dengan menarik nafas dalam-dalam 1500 cc (30%), nafas biasa 500 cc (10%) dan mengeluarkan nafas dalam-dalam 1500 cc (30%). Sedangkan udara yang tersisa di dalam paru-paru sebesar 1500 cc atau 30%.

Pada saat seseorang beristirahat atau berbaring, setiap menit dihirup udara sebanyak 16 kali @ 500 cc. Yang masuk hanya 2/3 sedangkan 1/3 lagi memenuhi batang tenggorokan tidak sampai masuk ke paru-paru. Sedikit sekali yang mencapai pembuluh-pembuluh kecil dari 2/3 bagian udara yang masuk ke dalam paru-paru ini.

Di dalam paru-paru terdapat beribu-ribu pembuluh halus, di ujungnya terdapat berjuta-juta kantung udara (alveoli). Pembuluh darah yang halus ini sangat penting dan harus mendapatkan oksigen karena dengan perantaraannya kantong-kantong udara tersebut akan memperoleh tenaga. Apabila kantong udara tidak memperoleh oksigen secukupnya dapat menimbulkan gangguan berupa penyakit seperti batuk, pilek dan sebagainya.

Agar terhindar dari penyakit dan untuk meningkatkan kesehatan jasmani, seseorang perlu untuk mengubah cara bernafas yang tidak sempurna menjadi sempurna.Pernafasan yang pendek dan sedikit harus diubah menjadi pernafasan yang panjang dan banyak. Dengan berlatih pernafasan secara tekun dan teratur, paru-paru akan menjadi lebih besar dan kuat dan manusia akan hidup sehat terbebas dari segala penyakit.

Penulis teringat pada buku klasik terbaik tentang pernafasan yang pernah penulis baca yakni buku karangan Jos Usin berjudul ”Pernafasan Untuk Kesehatan”. Jos Usin yang kelahiran Bandung, 28 Juni 1914 sejak tahun 1966 mulai mempraktikkan dan mempelajari pernafasan, sikap tegak tinggi (STT), dan gerak badan sederhana (berjalan kaki dan senam 3M: membungkuk-bungkuk, memiring-miringkan dan memutar badan ke kiri dan ke kanan).Dengan melakukan dengan rajin, tekun dan teratur yang bersangkutan menikmati hidup sehat bebas dari segala penyakit.

Di dalam buku Jos Usin itu ,misalnya, disebut bahwa Khe Hung seorang tabib dan pengarang Kitab Ketabiban Kuno Tiongkok yang terkenal di Shanghai mencapai usia 81 tahun pada abad ke-3 Masehi (280-361 M). Khe Hung berkata :”Jika manusia mempraktikkan pernafasan sempurna (volume nafas besar) mereka akan terbebas dari penyakit. Bila mereka sering gerak badan, mereka tidak akan cepat tua. Tubuh manusia berada dalam udara dan udara berada di dalam tubuh manusia.Jadi, udara merupakan makanan utama bagi kehidupan. Mereka yang mahir dan dapat menguasai teknik pernafasan, selain badannya sehat, terhindar dari penyakit dan kuat menahan lapar, ia juga akan mencapai usia yang panjang.”

Sedangkan, Hebert N. Casson, seorang penulis terkenal yang mencapai usia 85 tahun mengatakan : ”Manusia hanya mengerti bagaimana memasukkan udara ke dalam ban mobil tetapi tidak mengetahui bagaimana harus memasukkan udara ke dalam paru-parunya sendiri. Paru-paru bagaikan dua buah mesin yang penting di kanan dan kiri tubuh kita yang harus diisi penuh dengan udara baru, yang sama halnya dengan ban mobil.”

Dalam sebuah majalah kuno ditulis, jika seseorang tidak ingin mati sebelum usia 100 tahun maka seseorang harus melakukan pernafasan dalam-dalam dan teratur. Hal ini merupakan jalan utama untuk memperkuat jantung serta dapat menolak berbagai penyakit.

Ada berbagai teknik pernafasan seperti pernafasan pundak, dada, perut, sisi maupun pernafasan lengkap. Namun, salah satu teknik yang paling aman dan bermanfaat untuk kesehatan adalah Pernafasan Berirama Satu.

Bayi yang baru lahir, peniup terompet, ahli pidato, penyanyi, pembaca sajak sampai kepada binatang-binatang seperti singa, macan dan ayam jago adalah ahli-ahli dalam Pernafasan Berirama Satu. Karena itu paru-parunya dapat berkembang dengan baik dan mereka dapat menikmati hidup sehat dan berbahagia.

Bagaimana mempraktikkan Pernafasan Berirama Satu? Mudah saja. Latihan Pernafasan Berirama Satu mempunyai perbandingan 1:2 yaitu menghirup pendek dan menghembus panjang. Bila menarik nafas dengan 3 hitungan, mengeluarkannya dengan 6 hitungan. Bila sudah dikuasai dapat ditambah menjadi 5 :10, dan ditingkatkan terus asal perbandingan menghirup dan menghembuskan nafas tetap memakai perbandingan 1:2 sesuai dengan kesehatan, daya tahan dan kemajuan latihan yang dicapai. Jangan dilakukan secara mendadak dan dipaksakan agar paru-paru dapat menyesuaikan terlebih dulu.

Latihan dapat dilakukan dalam sikap berdiri, duduk atau berbaring. Kendurkan semua otot. Mulailah dengan menghembuskan nafas sampai habis melalui mulut berulang-ulang agar paru-paru bersih dari sisa endapan udara kotor.

Dalam latihan dianjurkan untuk mengelurakan nafas melalui mulut yang dibundarkan dengan diiringi suara konsonan vokal (a, o, i,e,u) seperti ”aaaa” supaya pengeluaran nafas lebih sempurna. Hal ini juga melatih pita suara agar lebih halus dan bertenaga.

Setelah mengeluarkan udara kotor, mulailah menarik nafas dari hidung selama 3 hitungan (detik). Kemudian keluarkan nafas melalui mulut diiringi suara ”aaaa” selama 6 hitungan (detik).

Dengan mempraktikkan hal tersebut dengan tekun selama 10 hari, 100 hari hingga 1000 hari maka Anda akan menjadi manusia luar biasa karena kemampuan bekerja Anda berlipat ganda dan daya tahan tubuh terhadap penyakit menjadi sangat besar. Sebuah praktik yang murah, meriah tetapi bermanfaat besar.

Bagaimana pendapat Anda? (ASW)