Google

Thursday, August 23, 2007

Bagaimana SEAMEO BIOTROP Melestarikan Gaharu

Topic : Government

By Ari Satriyo Wibowo

Tanaman Gaharu dikenal sebagai tumbuhan penghasil wangi-wangian sejak dulu kala disamping berkhasiat sebagai obat asma. Sebagai bahan pewangi Gaharu biasa diekspor ke Paris, Perancis dan kawasan Timur Tengah. Tidak mengherankan bila tanaman ini diburu orang untuk diambil Gubalnya sehingga kini menjadi salah satu flora yang dilindungi.

Gubal adalah bagian dalam batang Gaharu dewasa (berumur sekitar 10 tahun) yang terinfeksi bakteri Fungi Acrenium sp. Gaharu muda tidak mudah terserang bakteri karena masih memiliki sistem pertahanan tubuh yang kuat. Selain itu, tidak semua Gaharu memiliki Gubal di dalam batang pohonnya meski orang sudah terlanjur menebangnya.

Gubal Gaharu berbau sangat wangi dan biasa disuling sebagai bibit minyak wangi. ”Karena susah diperoleh maka harga per gram bibit minyak wangi dari Gaharu bisa mencapai Rp 4 juta,” kata Samsul A. Yani, Ssi peneliti pada laboratorium SEAMEO BIOTROP itu.

Di dunia dikenal tiga spesies Gaharu yakni Aquilaria malacensis yang tumbuh di Sumatera, Kalimantan dan Malaysia. Kemudian Aquilaria flania yang tumbuh di Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Maluku serta Aquilaria cresna yang tumbuh di kawasan Indochina seperti Kamboja, Thailand, Laos dan Vietnam.

Dalam rangka melestarikan tanaman Gaharu maka Laboratorium Kultur Jaringan SEAMEO BIOTROP telah melakukan kultur jaringan terhadap induk Gaharu terbaik dari spesies Aquilaria malacensis dan Aquilaria flania. Laboratorium ini juga berhasil melakukan inokulasi buatan sehingga mampu membiakkan Gaharu yang memiliki Gubal di dalam batangnya.




Laboratorium yang berdiri sejak 1996 itu disamping melestarikan Gaharu, juga melakukan kultur jaringan pada tanaman langka lainnya seperti Cendana. Selain itu, mereka juga membiakkan pohon Jati dengan kultur jaringan yang ternyata bisa tumbuh cepat dimana pada umur 5-7 tahun diameter batang Jati mencapai 15-20 cm. Terdapat 2 klon Jati, klon pertama berasal dari Myanmar yang dulu dikenal sebagai Jati Emas. Klon kedua berasal dari pohon Plus di Cepu, Jawa Tengah yang dikenal dengan sebutan Jati Prima.

Dibudidayakan pula Satoimo, jenis talas dari Jepang, sejak 2003. Hasil umbi talas itu kemudian diekspor ke Jepang. Umbi talas Jepang banyak mengandung serat, kalorinya tinggi tetapi kandungan karbohidratnya rendah sehingga cocok sebagai makanan diet maupun penderita Diabetes.

Di bidang buah-buahan dibudidayakan tanaman pisang Cavendish, Pisang Raja Bulu, Pisang Barangan dan Pisang Ambon, Sedangkan, di tanaman hias dibiakkan Black Velvet, Melo Badak, Dragon Scale, Silver Velvet, Keladi Tengkorak dan Phylodendron Lynette. Masih ada pula Jelutung (Dyera costulata), Pisang Abaca (Musa textilis) dan Zodia, tanaman pengusir nyamuk.

SEAMEO BIOTROP (South East Asian Ministers of Education Organization Biology of Tropical Plants) berdiri 6 Februari 1968 di area Kebun Raya Bogor sebagai bagian dari Pusat Pengembangan Biologi Tropika (P2BT) Institut Pertanian Bogor. Pada tahun 1979 lokasinya pindah ke Jl. Raya Tajur Km.6 sampai sekarang. Lembaga ini berada dalam pengawasan langsung Dirjen Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI.

Bagaimana pendapat Anda ? (ASW)