Google

Friday, June 20, 2008

Tahukah Anda ?



YouTube hadirkan screening room virtual


By Th.D.Wulandari

Ada kabar terbaru dan menyenangkan bagi para pencipta film pendek dan sineas muda di jalur indie, sekaligus para pecinta YouTube di seluruh dunia.

YouTube milik situs Google Inc. telah menghadirkan sebuah screening room virtual sebagai wadah para pembuat film memamerkan hasil karyanya kepada publik di seluruh dunia.

Bukan hanya mampu mengakomodasi hasil karya mereka, YouTube juga bisa dijadikan sebagai ajang bersaing karya seni dan langkah awal kampanye produk mereka.

Penampilan pertama, Rabu kemarin, menjadi bukti bahwa para pembuat film ini akan menemukan satu tempat baru yang akan menjadikan mereka sebagai rekan kerja YouTube dalam karya yang menghasilkan uang.

"Semoga mereka bisa menyadari bahwa akan ada ribuan orang menyaksikan filmnya sehingga akan menjadi pengalaman pertama yang luar biasa," ujar Sara Pollack, Manager film dan animasi YouTube seperti dilansir dari situs AP.

Screening room itu akan menampilkan empat film dalam seminggu yang dipilih oleh keputusan para editor YouTube.

Tema apa saja diterima. Bahkan, nantinya hasil keputusan para editor ini akan dipilih lagi dan diikutkan dalam ajang festival film yang akan digarap oleh Sundance Channel sebagai penentu pilihan.

Sejauh ini, delapan judul sudah dipersiapkan dan siap tayang. Dari delapan judul itu empat di antaranya telah mulai tayang di situs milik Chad Hurley ini.

Empat judul film yang akan tampil adalah sebuah film boneka karya sutradara dari Swedia berjudul Love and War, nominasi Oscar untuk kategori film pendek I Met The Walrus, cerita pendek hasil wawancara dengan John Lennon, dan Are You the Favorite Person of Anybody? oleh artis pertunjukan Miranda July.

Adakah keuntungan finansial yang akan diterima para pembuat film indie ini? Tentu Ada. YouTube menyediakan sumber keuntungan bagi para pembuat film ini dengan memilih tombol akses Buy Now jika hasil karya mereka ingin diperjualbelikan dalam bentuk DVD atau kopian digital.

Selain itu, sumber keuangan juga bisa diperoleh dari hasil menerima pembagian keuntungan dari total penjualan film berdasarkan jumlah iklan yang ditampilkan dari setiap penampilan film mereka.

YouTube memperkirakan seseorang yang menampilkan filmnya secara menarik sehingga membuat jutaan orang menyaksikan hasil karyanya bisa meraih keuntungan hingga ribuan dolar AS dalam sebulan. Ini tentu sebuah pendapatan yang sangat menggiurkan.

Pollack mencontohkan saat YouTube menampilkan film pendek berdurasi sembilan menit berjudul Spider karya Nash Edgerton pada Februari lalu, tiba-tiba film ini meraih penjualan terbanyak nomer lima di situs iTUnes.

Ada lagi pembuat film berdurasi agak panjang berjudul Four Eyed Monsters karya Susan Buice dan Arin Crumley terpaksa harus dihentikan karena lebih dari sejuta penonton YouTube mengkopi hasil karya mereka dan mendistribusikan karyanya di TV dan DVD.

"Mereka membuat film ini sangat baik, tetapi sangat ironis saat mereka mempublikasikan film mereka secara online dan cuma-cuma," ujar Pollack.

Tertarik untuk berkarya dan menghasilkan uang? Tentu tidak menjadi penghalang pula bagi para pembuat film indie di Indonesia. Apalagi sejak situs ini kembali dapat diakses di Indonesia saat sempat diblokir beberapa waktu pada April lalu.

Sumber : Harian Bisnis Indonesia, 20 Juni 2008