Google

Wednesday, June 18, 2008

Ekspektasi Orang Asing Bila Mereka Tinggal di Indonesia

Topic : Academic, Business, Government

By Ari Satriyo Wibowo

Banyak orang asing yang ingin tinggal di Indonesia tetapi sayangnya Indonesia masih memiliki masalah dalam hal citra di mata internasional. Sudah begitu orang asing membutuhkan tiga hal yakni peraturan yang jelas, ijin untuk memiliki properti dan aturan keiimigrasian yang kondusif. Hal itu disampaikan Clifford Rees, Senior Partner PricewaterhouseCoopers dalam diskusi menjadikan Indonesia sebagai Rumah Kedua bagi Pensiunan Asing Manca Negara di Gedung Kalbe, Rabu pagi.


Rees yang berumur 50 tahun sudah menghabiskan waktu sekitar 24 tahun di Indonesia. Itu berarti separuh dari hidupnya dihabiskan di Indonesia. Tak heran bila ia mengetahui dengan mendalam seluk beluk Indonesia. Kelemahan Indonesia menurutnya karena wilayahnya terlalu luas. Sudah begitu masih ada sisi negatif Indonesia berupa kemiskinan, buta huruf, pengangguran dan gangguan kemananan. Juga rasa nasionalisme yang berlebihan.

Lokasi yang diminati orang asing dari Eropa adalah Bali, Lombok, Jakarta dan Jogya. Sedangkan yang menjadi motivasi para pensiunan asing untuk tinggal di Indonesia adalah faktor cuaca dan atmosfer.

Kalau orang asing khususnya para pensiunan tertarik untuk tinggal di Malaysia adalah karena di sana mereka tidak dikenakan pajak alias terkena pajak 0%. Para pensiunan asing tidak diperkenankan bekerja di Malysia tetapi mereka boleh berinvestasi menanmakan modal, saham, obligasi, reksa dana dan sebagainya. “Malaysia has comfortable legal system and security,” ujar Rees.

Bila ingin membidik para pensiunan asing, menurut Rees, penuhi saja kebutuhannya. Mereka memerlukan restoran yang bagus untuk menikmati hidangan bermutu, mal serta arena hiburan. Mereka juga membutuhkan komunitas sebangsa atau senegara. “Orang Inggris ingin tinggal bersama orang Inggris, orang Jerman dengan orang Jerman,” Rees menambahkan.

Khusus untuk membangun komunitas daerah di Jagorawi dapat dikembangkan sebagai komunitas golf antar bangsa. Itu yang bisa dikembangkan sebagai daya tariknya. "Jakarta merupakan kota yang memiliki lapangan golf paling banyak di dunia yakni lebih dari 70 buah,” kata Rees, “Selain itu, dipandang dari segi biaya akomodasi maka Jakarta adalah kota yang paling murah di dunia.”

Agar nyaman tinggal di Indonesia maka para pensiunan asing itu tentu saja masih membutuhkan infrastruktur, fasilitas medis, pemeliharaan kesehatan, tempat hiburan dan tempat belanja yang lebih baik.

Bagaimana pendapat Anda?