Google

Wednesday, May 28, 2008

Tahukah Anda?



Sumber gambar : http://www.bryanedwards.com/products/detail/images/poster-endocrine.jpg

Peranan Hormon dalam Proses Penuaan

Ada banyak teori tentang penuaan. Menurut Kepala Divisi Geriarti Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Dr. C. Heriawan Soejono, Sp. PD Kger, Mepid, teori tersebut antara lain teori mutasi somatik, teori error (kesalahan pembentukan protein), teori DNA repair, teori glikosilasi non-enzimatik, teori neuro endokrin, teori imunologis , teori radikal bebas, teori AGES dan teori telomer.

Salah satu teori penuaan yang banyak dianut para dokter dan telah dibuktikan adalah menurunnya kadar beberapa hormon penting pada proses penuaan.

Hormon adalah zat kimia khusus yang beredar dalam cairan tubuh setelah dibuat oleh kelompok sel yang spesifik. Hormon mengatur dan mengoordinasikan fungsi-fungsi sel atau jaringan tubuh. Pelbagai hormon terangkai dalam sistem endokrin tubuh.

Hormon mengatur fungsi-fungsi sel dan jaringan tubuh. Koordinasi fungsi pelbagai hormon terangkai dalam sistem endokrin.

Sistem endokrin adalah sistem utama dalam tubuh guna melakukan komunikasi, control dan koordinasi semua fungsi tubuh. Sistem endokrin mengoordinasikan kelenjar-kelenjar yang memproduksi hormon. Hormon yang dibentuk akan bekerja dengan sistem syaraf, sistem reproduksi, ginjal, usus, liver dan lemak untuk mempertahankan fungsi-fungsi :

- energi tubuh
- reproduksi
- pertumbuhan dan perkembangan
- keseimbangan internal tubuh (= homeostasis)
- respon tubuh terhadap stress, trauma dan dunia luar

Kelenjar endokrin hanya memproduksi hormone yang akan dikelurakan ke dalam tubuh, ikut aliran darah dan dikirim ke bagian-bagian yang membutuhkan (reseptor).

Tubuh manusia memiliki ratusan macam hormon, namun hanya beberapa hormon penting yang berperan pada proses penuaan.

Kekurangan hormone membuat energi berkurang, otot melemah, kekuatan tulang berkurang, penurunan fungsi otak dan menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit pada orangtua.

Perubahan fisiologis yang dapat dirasakan pada kekurangan hormone penting adalah :

- berkurangnya fungsi sensori, motor dan kognitif
- cepat lelah, risiko gangguan kardiovaskuler yang meningkat
- gangguan fungsi liver, jantung dan paru-paru
- mood : depressi, berpikiran negative, mudah marah, sering lupa
- bertambahnya timbunan lemak di perut dan dada
- resistensi insulin : kencing manis (diabetes mellitus)
- rambut menipis dan beruban
- nyeri, kaku sendi
- kekeringan pada kulit, timbulnya garis-garis halus
- gairah seks menurun, pada pria kesulitan mendapat dan mempertahankan ereksi
(disfungsi ereksi).

Sumber : dr. Edwin Djuanda,”Anti Aging Rahasia Awet Muda”, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2005