Google

Friday, May 9, 2008

Peneliti Kanker Top Dunia Berbagi Pengalaman di MRIN

Topic : Academic, Business, Government

By Ari Satriyo Wibowo


Sebanyak 21 peneliti kanker top dunia akan berbagi pengalaman di Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) dalam Simposium Internasional “Frontier of Cancer Research” pada Sabtu dan Minggu ( 10 dan 11 Mei 2008). Acara yang diselenggarakan bersama Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Siloam Hospitals itu dimaksudkan sebagai even pembuka dari Grand Opening MRIN pada Senin, 12 Mei 2008.

Para peneliti itu antara lain James Heath ,PhD dari California Institute Technology, AS (Systems-Biology Driven In Vitro Diagnostic Technology for Cancer), Gregory Lanza,MD,PhD dari School of Medicine, Washington University, AS (Potential Molecular Imaging and Targeting Therapeutic Applications with PFC Nanoparticles), Raymond Liang, MD, PhD dari University of Hongkong ( Targeted theraphy for Lymphoma), Michael Milward,MD,PhD dari Cancer Clinical Trials University of Western Australia (Targeted therapy for lung cancer), John Wong, MD,PhD, dari National University of Singapore (Targeted therapy for breast cancer) dan masih banyak peneliti lainnya.

Dr. Mochtar Riady, Chairman Lippo Group, mengharapkan agar simposium tersebut dapat memicu perhatian para profesional medis, peneliti, ilmuwan dan mahasiswa kedokteran terhadap masalah kesehatan khususnya penyakit kanker. “Indonesia dengan sekitar 240 juta penduduk selama ini hanya dilayani 1 rumah sakit kanker yakni RS Dharmais dengan 120 oncologist sementara Singapura dengan 4 juta penduduk memiliki 3 rumah sakit kanker. Bahkan, di RRC setiap provinsi memiliki 2-3 rumah sakit kanker. Indonesia perlu lebih banyak lagi rumah sakit kanker dan banyak dokter yang menangani penyakit kanker,” ujarnya.

Kanker merupakan penyebab kematian utama di dunia meski sudah ada teknologi diagnostic imaging, pembedahan modern dan terapi kanker. Kanker diperkirakan menjadi penyebab kematian lebih dari 6 juta orang di dunia per tahun, dengan lebih dari 10 juta kasus baru terdiagnosa setiap tahunnya. Diagnosa dini dan pengobatan yang efektif merupakan kunci dalam pengendalian dan penanganan penyakit sistemik yang kompleks ini, dimana pada kenyataannya penelitian kanker di Indonesia saat ini masih dalam tahap awal.

Simposium dua hari tersebut akan dibuka Dr. Douglas Lowy,MD,PhD, Deputy Director of Center for Cancer Research, National Cancer Institute, National Institutes of Health, USA sebagai keynote speaker. Dr. Lowy akan membawakan topik “The Prevention of Cervical Cancer by Human Papillomavirus Vaccination and Other Aproaches” pada Sabtu 10 Mei 2008.

Bagaimana pendapat Anda?