Google

Tuesday, May 6, 2008

Berkunjung ke Museum Kesehatan dr. Adhyatma MPH di Surabaya





Topic : Government

By Ari Satriyo Wibowo


Museum kesehatan satu-satunya dan terlengkap di Indonesia ternyata berada di Surabaya. “Museum Kesehatan dr. Adyatma, MPH-Depkes RI ” itu terletak di Jalan Inderapura 17, Surabaya.

Tujuan berdirinya museum tersebut adalah untuk mengumpulkan, melestarikan, menyelamatkan benda-benda bernilai sejarah dalam bidang kesehatan dari zaman dulu sampai kini. Sekaligus memberikan informasi kepada masyarakat generasi masa kini maupun generasi mendatang tentang seluk beluk kesehatan dari sisi sejarah, budaya, ilmiah dan sebagainya. Hal itu selaras dengan makin disadarinya peranan kesehatan sebagai faktor penentu dalam rangka mencapai generasi bangsa yang unggul dan tangguh.

Selain itu, meskipun zaman makin maju dan teknologi makin canggih namun warisan nenek moyang bangsa Indonesia khususnya di bidang kesehatan tidak boleh ditinggalkan begitu saja. Bahkan, perlu dikaji lebih dalam tentang kelayakan penggunaan, keampuhan manfaat serta teknologi tepat guna yang terkandung di dalamnya.

Demi untuk menyelamatkan dan memelihara warisan sejarah budaya bangsa tersebut, Departemen Kesehatan RI melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan dan Teknologi Kesehatan di Surabaya, sejak tahun 1990 dengan dipimpin dr. Haryadi Suparto merintis suatu museum kesehatan yang mengoleksi dan menampilkan benda-benda bersejarah dalam bidang upaya kesehatan sejak jaman dulu kala sampai masa kini. Museum diresmikan Menkes dr. Ahmad Sujudi pada 14 September 2004.

Museum ini dilengkapi dengan "perpustakaan khusus" yakni perpustakaan yang mengoleksi dan melayani bahan pustaka berupa: buku, majalah, kaset rekam suara, video rekaman gambar dan lain-lain. Bahan pustaka tersebut memungkinkan untuk studi pendalaman tentang budaya upaya kesehatan.

Adapun koleksi benda-benda bersejarah dalam bidang upaya kesehatan dari berbagai daerah, ras/suku bangsa, agama/kepercayaan dan sebagainya dipaparkan dalam bentuk : benda asli, benda tiruan, replika, foto atau gambar. Sedangkan cara pemaparan atau teknik pamer dalam dalam museum ini disajikan dalam berbagai ruang kelompok pamer atau disebut sasana. Berbagai sasana tersebut antara lain:

1. Sasana Adhyatma
Sasana ini memaparkan berbagai koleksi almarhum Dr. Adhyatma MPH sewaktu beliau menjabat Menteri Kesehatan RI pada tahun 1988 s/d 1993, juga ada koleksi prasasti

2. Sasana Kencana
Dalam ruang ini dipamerkan berbagai benda bersejarah berupa tanda jasa, lencana dari logam mulia, surat tanda penghargaan dan sebagainya yang terkait perjuangan upaya kesehatan. Diperlihatkan pula bentuk pakaian dokter Jawa tempo doeloe. Di ruang ini pula dipaparkan sejarah dan profil perintis museum kesehatan. Termasuk dokter wanita pertama di masa Hindia Belanda yakni Padoeka Nona M.E. Thomas.

3. Sasana Kesehatan Reproduksi
Menyimpan serta memamerkan berbagai benda/ peralatan upaya kesehatan reproduksi. antara lain, upaya kesehatan ibu dan anak dari berbagai kultur atau budaya, kesehatan kehamilan, persalinan dan keluarga berencana.

4. Sasana Genetika
Dalam ruangan ini dipamerkan berbagai sarasilah dan silsilah garis keturunan yang sangat erat kaitannya dengan ilmu genetika dari suatu trah atau dinasti, antara lain sarasilah dari keluarga berbagai kerajaan di Indonesia .

5. Sasana Kesehatan Budaya
Upaya kesehatan berdasarkan atas kepercayaan atau supranatural, dunia ghaib merupakan realita budaya yang telah ada dan berkembang sejak zaman dahulu kala. Suatu fenomena yang menarik dan sekaligus merupaka tantangan untuk kita semua guna mengkaji dan menyibak misteri tersebut, agar supaya dapat dimanfaatkan demi kesehatan kita semua, kesejahteraan dan kemanusian.

6. Sasana Fauna
Binatang-binatang disekitar kita perlu diperdulikan keberadaannya. Berbagai binatang bisa menjadi perantara penyakit (vektor), tetapi ada pula beberapa binatang yang berkhasiat sebagai bahan obat dan sangat menolong kita semua.

7. Sasana Medik dan non Medik
Berbagai peralatan medik dan non medik pendukung upaya kesehatan disimpan dan dipamerkan diruang ini. Benda-benda ini digunakan oleh institusi kesehatan pada zaman dulu dan menjadi benda bersejarah yang sangat besar jasanya untuk kesehatan masyarakat kita.

Di museum tersebut pengunjung dapat menyaksikan berbagai peragaan alat modern maupun masa lalu seperti alat hemodialisis (cuci darah) tempo dulu, celana anti perkosaan, vektor penyakit pes, jailangkung, kayu laru, hasil foto rontgen pada pasien yang terkena santet berupa bola gotri pada bagian ginjal dan sebagainya.

Sementara hasil-hasil penelitian yang dapat dibaca antara lain :” Alat-alat untuk Pemeriksaan Bola Mata pada Masa Pendudukan Belanda” (Nailul I, dkk), “ Kayu Bertuah : Sebuah Etnomedisin di Indonesia” (Weny L, dkk), “Metode Penyembuhan dengan Bambu” (Haryadi Suparto) dan “Pengamatan Santet dari Segi Kesehatan” (Haryadi S).

Bagaimana pendapat Anda?