Google

Monday, May 5, 2008

Tahukah Anda?


Sumber gambar :http://www.medicine.swan.ac.uk/documents/tb.jpg

Penyakit TB Rugikan Usia Produktif Rp8,5 Triliun


By Reni Efita Hendry

Penyakit tuberkolosis (TB) yang menyerang karyawan usia produktif memiliki dampak ekonomi dengan kerugian negara sekitar Rp8,5 triliun per tahun.

Guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Hasbullah Thabrani mengungkapkan kerugian tersebut antara lain berasal dari biaya pengobatan, biaya transportasi serta kerugian dari bolos bekerja.

"Nilai kerugian tersebut masih relevan untuk saat ini karena setiap tahun terdapat 500.000 kasus baru," ujarnya dalam seminar Peran Sektor Swasta dalam Penanganan TB di Balai Kartini Jakarta.

Menurut dia, penyakit TB merupakan musuh dalam selimut dan perlu pengobatan selama
enam bulan secara terus menerus. Untuk itu, pasien TB tidak boleh menghentikan pengobatan selama enam bulan meski pun badan sudah merasa sehat, karena harus dilakukan dari awal lagi. Hal itu dapat berakibat lebih fatal karena penyakitnya akan resisten dan tidak ada obatnya.

Hasbullah menjelaskan bila terdapat satu orang penderita TB maka akan menularkan ke 15-20 orang di sekitarnya. Penularannya itu pun tidak hanya di lingkungan kerja saja, juga di lingkungan keluarga.

Di Indonesia terdapat sekitar 600.000 kasus TB dan menyebabkan 100.000 kematian per tahun. Data Depkes menunjukkan penyebaran penyakit TB terjadi di seluruh Indonesia dengan insidensi 107 kasus per 100.000 penduduk.

"Indonesia masih menempati peringkat ketiga di dunia dalam hal jumlah kasus penyakit TB, dan sekitar 75% kasus TB dialami oleh kelompok usia produktif," jelas I Nyoman Kandun, Dirjen PP&PL, Depkes.

Sumber : Bisnis Indonesia