Topic : Academic
By Ari Satriyo Wibowo
Setiap makluk memiliki umurnya. Umur nyamuk bertahan beberapa minggu, lebah pekerja beberapa bulan, tikus 4 tahun, burung kolibri 12 tahun, anjing 15 tahun, gajah 70 tahun, ikan paus 100 tahun, kura-kura 150 tahun sedangkan manusi mempunyai “umur emas” 120 tahun.
Dr. Robert Butler dari National Insritute of Aging, AS meniscayai tubuh manusia dirancang memiliki biogentic maximum life span hingga 120 tahun.
Kalau umur harapan hidup orang sekarang lebih pendek dari potensi biologisnya, tentu hal itu disebabkan salah kelola. Bahkan , orang AS yang dianggap lebih sehat umur harapan hidupnya baru 76 tahun.
Lee Luan Yew, Mantan Perdana Menteri Singapura, yang mewarisi DNA panjang umur 85 tahun awalnya menyangka kesehatan itu diberikan oleh Tuhan. Pengetahuan yang salah itu membuat Lee sewaktu muda merokok, minum alkohol dan memiliki tubuh yang gemuk.
Sekarang ia merasakan kondisi tubuhnya tidak sehat secara utuh lagi. Sistem persyarafan tubuhnya sudah lemah sehingga motoriknya juga sudah layu. Lee Kuan Yew mengaku sangat menyesal dan berpesan pada generasi muda Singapura ,”Jangan meniru perilaku tidak sehat saya.”
Banyak penyebab mengapa bangsa di suatu negara tidak mencapai umur biologis optimalnya. Faktor musim, keadaan perang, kultur, ekonomi, tingkat pendidikan dan derajat kesehatan bangsa, semua mempengaruhi umur harapan hidup. Di tingkat negara. Penyebab terbesar lantaran factor ulah salah manusia.
Faktor ulah salah manusia berarti orang tidak sepenuh hati melakoni hidup sebagaimana yang diminta ilmu kedokteran. Bisa jadi karena ketidaktahuan. Orangtua, sekolah, pemerintah di Indonesia tidak mendidik anak-anak dengan perilaku hidup sehat.
Akibatnya beban layanan kesehatan Indonesia sampai saat ini masih didominasi lingkaran setan berupa buruknya sanitasi, kurang gizi, dan penyakit infeksi.
Hal itu karena pendidikan kesehatan Indonesia gagal membentuk perilaku sehat. Sementara program penyuluhan Puskesmas tidak optimal. “ Akibatnya 80 % masyarakat kita belum melek sehat, “ ungkap dr. Handrawan dalam lokakarya "Menuju Lansia Sehat" tanggal 28 Mei lalu.
Oleh karena itu, dr. Handrawan mengusulkan pembentukkan masyarakat melek sehat dengan pembangunan kesehatan di hulu yakni :
1. Membangun perilaku sehat anak sekolah
2. Mengubah perilaku tidak sehat masyarakat luas
3. Mengubah substansi kurikulum pendidikan kesehatan
4. Revitalisasi puskesmas
5. Menggalaklan program dokter kecil
Lalu bagaimana agar seseorang dapat meraih panjang umur? Menurut dr. Handrawan bila ingin panjang umur hendaknya kita belajar dari penduduk Okinawa di Jepang. Rata-rata orang Okinawa berumur seratus tahun. Bukan sekadar panjang usia belaka. Mereka menikmati hidup sentosa sepanjang hayatnya. Ini berdasarkan studi yang dilakukan Harvard Medical School selama 25 tahun yang kemudian diterapkan di dunia medis dengan nama “Program Okinawa”.
Dari Okinawa terbuka tabir rahasia panjang umur. Ternyata rahasianya terletak pada pola makan mereka yang serba alami, porsi kecil dan berpantang menu olahan.
Mereka memilih menu alami kaya karbohidrat, jenis padi-padian, kacang-kacangan, biji-bijian, umbi-umbian. Selain sayur-mayur dan buah-buahan segar. Porsi protein lauk-pauknya tak berlebihan dan lebih didominasi yang berasal dari ikan. Penduduk Okinawa sesedikit mungkin menyantap menu daging atau unggas dan beralih lebih banyak ikan dari laut dalam.
Bagaimana pendapat Anda?
Saturday, May 31, 2008
Dr. Handrawan Nadesul : Pentingnya Perilaku Hidup Sehat
Subscribe to:
Comment Feed (RSS)
|