Masalah Kanker Leher Rahim di Indonesia
Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks adalah bagian rahim yang menghubungkan rahim sebelah atas dengan vagina.
Kanker serviks adalah kanker nomor 2 yang paling sering menyerang perempuan di seluruh dunia. Kanker serviks adalah kanker nomor 2 yang paling sering menyebabkan kematian pada perempuan di seluruh dunia.
Setiap tahunnya sekitar 500.000 perempuan didiagnosa menderita kanker serviks dan lebih dari 250.000 meninggal dunia. Total 2,2 juta perempuan di dunia menderita kanker serviks. Kanker serviks cenderung muncul pada perempuan berusia 35-55 tahun, namun dapat pula muncul pada perempuan dengan usia yang lebih muda.
Di Indonesia, kanker serviks merupakan kanker tersering di Indonesia (34,4 % dari kanker pada perempuan).
Hampitr 70 % pasien sudah pada stadium lanjut ( stadium II B ke atas) dengan angka kesintasan rendah.
Diperkirakan setiap tahun terjadi 15.000 kasus baru dengan 8000 kematian per tahun. Per harinya terjadi 40-45 kasus baru dengan 20-25 kematian per hari atau satu orang meninggal tiap jamnya.
Cakupan skrining di Indonesia masih di bawah 5 % padahal idealnya adalah 80%
Apa saja gejala kanker serviks?
Gejala awal kondisi pra-kanker umumnya ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal serviks yang dapat ditemukan melalui tes Pap Smear.Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala.
Namun bila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala sebagai berikut :
1. Pendarahan vagina yang tidak normal seperti :
o Pendarahan di antara periode menstruasi yang regular
o Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya
o Pendarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaan panggul
2. Rasa sakit saat berhubungan seksual
Bila mengalami salah satu gejala di atas, segeralah hubungi dokter! Kondisi di atas tidak selalu disebabkan oleh kanker serviks, tapi dapat merupakan tanda infeksi vagina yang perlu segera diobati.
Apa penyebab kanker serviks?
Lebih dari 95 persen dari kanker serviks disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai Human Papilloma Virus (HPV).
HPV atau Human Papilloma Virus adalah sejenis virus yang menyerang manusia. Terdapat lebih dari 100 tipe HPV dimana sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya . Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda (18-28 tahun).
Bagaimana HPV bisa menyebar?
HPV dapat menginfeksi semua orang, karena HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual. Mereka yang berhubungan seksual pada usia sangat muda (di bawah 20 tahun) serta sering berganti pasangan seksual memiliki resiko tinggi untuk terkena infeksi HPV. Namun perlu diingat bahwa setiap perempuan beresiko untuk terinfeksi HPV walaupun setia pada satu pasangan. Pasangan yang terinfeksi akan menjadi sumber infeksi HPV bagi wanita lainnya.
Infeksi HPV dan Kanker Servik
Setelah terjadi infeksi HPV pertama, perkembangan ke arah kanker serviks bergantung dari jenis HPV resiko tinggi atau rendah, yang biasa disebut lesi pra kanker. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 dan 11) hampir tidak beresiko menjadi kanker serviks, tapi dapat menimbulkan genital warts.
Sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami1. Namun demikian infeksi menetap yang disebabkan oleh tipe-tipe HPV resiko tinggi seperti tipe 16 atau 18 akan mengarah pada kanker serviks. Kanker serviks mulai berkembang ketika sel-sel abnormal pada dinding serviks mulai memperbanyak diri tanpa terkontrol dan membentuk sebuah benjolan yang disebut tumor.
Faktor Resiko
Hal-hal berikut telah diketahui meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim yakni :
1. Menikah terlalu muda (di bawah usia 20 tahun)
2. Memiliki mitra seksual multipel ( lima mitra resiko meningkat menjadi 12
kali)
3. Terpapar penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS)
4. Merokok ( meningkatkan risiko sebesar 2,7 kali)
5. Kekurangan vitamin A, vitamin C dan Vitamin E
Kanker Serviks di Indonesia paling banyak ditemukan pada usia 35-49 tahun
Kendala yang Dihadapi Indonesia
Terbatasnya sarana dan sumber daya manusia
Dokter 43.856 orang (2004)
Dokter Sp OG 1.584 orang (2005)
Dr. PA 277 orang (2005)
Sitoteknisi kurang dari 100 orang (2004)
Bidan 84.789 orang
Sumber : Brosur Perhimpunan Onkologi Indonesia tentang Kanker Serviks dan Situs Cegah Kanker Serviks (www.cegahkankerserviks.org)
Friday, June 13, 2008
Tahukah Anda ?
Posted by KOMUNITAS ABG at 10:18 AM
Labels: enlightenment
Subscribe to:
Comment Feed (RSS)
|